Sinar matahari menerobos jendela kamar Raina yang sedang tidur dengan piyama bergambar sum-sum itu masih menggeliatkan tubuhnya yang terganggu dengan cahaya matahari itu.
Tok..tok..
"Raina bangun!!"teriak David di depan pintu kamar Raina.
"Hm"Raina memeluk guling nya erat.
"Raina,udah jam delapan!!"teriak David.
"Iya kak.."gumaan raina tapi tetap saja masih di kasur nya.
"Bangun temen kamu udah sampai!!"teriak David kali ini mampu membuat Raina membuka matanya lebar.
"Revan?udah Dateng?bukan nya jam 9 dia jemput nya?"monolog raina sambil menyanggul rambut nya asal lalu mengambil handuk nya.
"Kak! bilang gue lagi mandi!!"teriak Raina sebelum masuk kamar mandi.
"Dasar Raina.."gumaan David lalu turun kebawah.
***
"Kak David?"panggil Raina saat turun dari tangga."Loh?kok gak ada revan nya?"bingung Raina saat di ruang tamu tidak ada siapa siapa.
"Wahh Kayanya gue di tipu nih sama kak David"kesel Raina.
"Kak David!!"teriak Raina menggema gema di seluruh rumah ini.
"Non"panggil seseorang membuat Raina membalikan badannya.
"Ada apa ya?"tanyanya.
"Kak David mana?"tanya Raina.
"Ohh tuan udah berangkat kerja tadi"ucapnya.
Kerja?
Terus kuliah nya gimana?
Apakah David tidak kuliah semenjak dia di usir dari rumah papa?
Dan sekarang kak David kerja?kerja apa dia?Raina jadi khawatir sama kak David?dia kerja apa sampe punya mall dan mansion sebesar ini? sungguh Raina tidak dapat menduga nya."Ohh yaudah,nama mu siapa?"tanya Raina.
"Rani, panggil saja saya mbak Rani"ucapnya sambil tersenyum.
"Baiklah-"
Tok..tok..
"Biar saya buka dulu"ujar Rani.
"Tunggu mbak,itu temen aku,jadi aku ajah yang buka"ujar Raina lalu Rani menimba dulu baru mengangguk.
Raina berjalan membuka pintu mansion itu.
Raina bisa lihat Revan yang sedang menyenderkan tubuhnya di mobilnya dan memainkan kunci mobilnya, dengan Levis panjang dan Hoodie sweater warna biru dan jangan lupakan senyuman yang selalu menghantui Raina setiap hari nya.Raina menghampiri Revan yang mulai menatap nya berjalan kearahnya. Dengan baju berlengan pendek berwarna putih bergambar dengan Levis panjang berwarna biru.
"Lama ya?"tanya Raina sambil tersenyum tipis menatap Revan.
"Raina astaga!Lo manis banget sii"pekik revan sambil menarik pipi Raina.
"Apaansi!sakit tau"kesel Raina sambil menghempaskan tangan Revan dari pipinya.
"Tunggu tunggu tunggu"ucap Revan sambil berdecak pinggang menatap Raina dari bawah keatas.
"Loh berubah ya Rai"ucap Revan.
"Berubah?"Revan mengangguk.
"Tambah cantik"
"Pameran nya dimana?"tanya Raina yang mengalihkan topik. Revan hanya tersenyum melihat Raina yang sedang salting.
"Dekat dari sini kok,gue bawa mobil gapapa kan?"tanya revan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Gril 🌧️ (TAMAT)
Novela Juvenil'hidup ku, bisa di bilang hanya berwarna hitam abu-abu tidak ada warna terang benderang Seperti langit di siang hari, hidup ku hanyalah langit malam,yang hanya di terangin bintang bintang yang sangat jauh dari ku,saking gelap nya. Bahkan aku sampai...