6💜

46.1K 3.1K 57
                                    

Taehyung masuk keruang kerjanya setelah menidurkan bayinya di kamar miliknya. Bisa dilihat anak buahnya stay berdiri menyambut ketuanya duduk dikursi kebesarannya.

"Jackson!"

"Iya Tuan."

"Jelaskan padaku, bagaimana kau bisa mengambil sempel papiku dan anak haram itu!"

"Sebelumnya aku minta maaf Tuan. Aku mengambil sikat gigi Tuan Namjoon dikamarnya saat saya mencari keberadaan Tuan yang saat itu sedang ada meeting dengan klien di Jepang."

"Lalu anak itu?"

"Saya masuk ke apartemen Irene saat dirinya sedang mandi dan saya mencuri rambut anaknya ketika anak itu sedang tidur."

"Lancang sekali kau masuk ke apartemen jalang itu!"

"Maaf Tuan saya terpaksa karena memang saya sudah muak dengan kelakuan Irene Tuan."

"Hm. Lanjutkan tugasmu dengan benar! Dan terus berikan aku informasi setiap harinya mengenai jalang itu dan anaknya! Pastikan mamiku tidak atau akan hal ini! Mengerti!"

"Mengerti Tuan. Maaf sebelumnya Tuan kalau saya lancang. Tapi saya penasaran dengan Tuan Koo."

"Ah untuk masalah itu, aku akan ceritakan padamu. Tapi setelah ini jaga bayiku dengan baik jangan sampai musuhku mengendus keberadaan bayi besarku. Apa kalian paham!"

"Saya akan menjaga Tuan Koo dengan nyawa saya seperti saya mengabdi kepada anda."

Taehyung menceritakan semua tentang Jungkook bukan hanya tentang black market tetapi juga semua kehidupan Jungkook yang tertulis di black market yang ia curi berkasnya. 

.

.

Namjoon baru saja melangkahkan kakinya masuk kedalam mansion. Sesaat ingin menginjakkan kakinya kearah tangga, tiba-tiba suara husky menyapa indera pendengarannya.

"Wah wah coba lihat siapa bajingan berhidung belang yang masih berani-beraninya menginjakkan kakinya di mansion Kim!"

Namjoon cukup hafal dengan suara ini. Suara anak semata wayangnya yang dari dulu sangat membencinya. Sebenarnya memang kesalahannya karena tidak bisa mendidiknya dengan benar. Dirinya yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya, membuatnya harus merelakan waktu perkembangan sang buah hati hingga beranjak dewasa.

"Ini juga mansion ku Kim jika kau lupa!"

Namjoon menatap tajam manik hitam lawan bicaranya. Seolah mengejek, Taehyung sepertinya tahu sekali bagaimana memancing amarah papinya.
Sudah lama sekali ia tidak bermain-main dengan papinya.

'Bagaimana jika sedikit saja melakukan permainan seperti dulu? Sepertinya sangat menyenangkan', batin Kim Taehyung

"Oh ya? Kakekku mewariskannya padamu Tuan Kim Namjoon. Bahkan kakek dengan senang hati menyerahkan harta warisnya beserta aset perusahaan lengkap dengan cabang-cabangnya. Bukankah itu adil menurutmu? Bahkan kau tidak pernah sekalipun membangun aset kejayaan mu mulai dari nol. Kau hanya menikmati hasilnya Tuan. Jika bukan karena kakek kau benar-benar menjadi orang miskin yang tidak ada apa-apanya Tuan."

"CUKUP KIM! AKU INI PAPIMU! BISA KAU SOPAN SEDIKIT DENGAN ORANG YANG LEBIH TUA HAH!"

"Aku akan menghormati orang itu, jika orang itu bisa menghargai ku sedikit saja. Kau tidak pernah lupa dengan apa yang kau perbuat dulu terhadapku bukan? Bahkan aku saja tidak pernah merasakan kasih sayang seorang papi terhadapku. Lalu, apa aku salah jika aku menganggap bahwa aku tidak punya papi walaupun secara nyata papiku tepat didepanku saat ini! Kau adalah orang pertama yang aku benci! Bukan karena akal bulusmu saja yang bisa menipu mamiku. Bahkan kelicikanmu menyembunyikan perselingkuhanmu saja bisa kuendus. Lalu salahku dimana? Kau saja tidak pernah menganggapku ada. Bahkan secara terang-terangan kau tidak menganggapku anakmu. Apa anakmu sebenarnya dari jalang murahan sepertinya?"

MAFIA  DAN BABY KOO THE SERIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang