7💜

44.4K 2.9K 154
                                    

Taehyung dan Namjoon saat ini sama-sama menatap tajam satu sama lain dengan keadaan yang tidak bisa diartikan. Sama-sama memikirkan suatu hal.

"Taehyung"

Lirih Namjoon dengan penyesalan yang mendalam. Bahkan pipi yang tadi mengering sekarang menjadi basah karena air mata yang tidak ingin berhenti.

Taehyung menyeka air matanya dengan kasar. Ia tidak ingin terlihat lemah sekarang. Ia harus menjadi orang terkuat untuk maminya.

"Cih! Kau tau kalau kau adalah mafia terbodoh yang pernah kutemui. Bahkan kau tidak mencari bukti sama sekali kalau anak itu benar-benar anakmu atau bukan! Apa kau tidak berfikir kalau kau dijebak? Hah sepertinya memang sudah terlambat jika kau mengetahui semuanya. Sepertinya aku yang harus turun tangan demi ketenangan mamiku."

Namjoon terus saja diam mendengar semua perkataan Taehyung. Sekarang yang ada dipikirannya hanya Seokjin. Bagaimana ia bisa memperbaiki rumah tangganya jika sekarang saja sudah diambang kehancuran.

"Kenapa kau diam? Apa kau menyesal sekarang? Sepertinya kata menyesal tidak ada dalam kamusmu. Bahkan kau sudah tidak pantas untuk menjadi suami dari mamiku."

"Jaga ucapanmu Kim!"

Dengan tiba-tiba Namjoon menodongkan pistol miliknya kekepala Taehyung.

"Oh wow! Aku tidak menyangka jika dirimu berani masuk ke kandang singa yang sedang lapar Tuan."

"Asal kau tau Kim! Jalang yang kau maksud Irene adalah calon tunanganmu terdahulu bukan? Kau terlalu lama untuk melamarnya sehingga dia lebih dulu dilamar orang lain dan saat akan menikah kau membunuh calon suaminya. Apa aku benar?"

"See! Kau bahkan tidak tau apapun tentang masa lalunya tapi sudah percaya dengan tipu daya ular sepertinya. Bahkan dengan bangganya kau mengatakannya kepadaku. Padahal apa yang kau katakan tidak sesuai dengan ceritanya. Aku curiga, sebenarnya apa yang membuat otakmu dengan gampang diracuni iblis sepertinya?"

"Irene orang baik Kim. Dia yang menyuntik dana diperusahaanku yang ada di Jepang. Dia penanam saham tertinggi disaat perusahan ku diambang kehancuran."

"Dengan akal bulusnya itu dengan gampangnya kau mempercayainya begitu? Bahkan kau tidak tau kalau saat ini perusahaan utamamu terdapat pengeluaran dana gelap yang entah sejak kapan sahammu menjadi menurun. Bahkan kau juga tidak tau bukan kalau banyak investor yang menarik sahamnya dari perusahaan pusat."

"Apa maksudmu?"

"Coba kau cek sekarang handphone mu sekarang!"

Namjoon menurunkan kembali senjatanya. Ia memasukkan kembali kedalam saku jasnya. Pistol itu memang dibawa kemana-mana oleh Namjoon, berjaga-jaga bila terjadi sesuatu nantinya.

Namjoon merogoh handphone disaku celananya. Banyak sekali notif email dan chat dari sekretarisnya. Ia membuka chat sekretarisnya terlebih dahulu. Betapa kagetnya dia saat chatnya berisi tentang perusahaan diambang kebangkrutan. Bahkan semua investor menarik saham di perusahaannya.

Lalu ia kembali membuka salah satu email. Disana terdapat laporan keuangan yang isinya tentang dana gelap yang keluar untuk apa dan siapa yang mengambilnya. Bahkan 85% keuntungan perusahaan diambil oleh orang itu dan juga saham yang tiba-tiba anjlok menjadi 70%. Ia benar-benar tidak tau kalau perusahaannya bisa diretas oleh orang lain. Padahal dirinya sudah menggunakan sandi keamanan yang tidak bisa diretas. Ia juga membayar mahal orang yang bisa membuat sistem keamanan berkas pribadi perusahannya. Lalu ini kenapa bisa terjadi.

"BANGSAT! APA-APAAN INI!"

Amarah Namjoon sektika memuncak. Ketika hendak melangkah pergi tiba-tiba suara rendah Taehyung membuatnya bersyukur atau berterima kasih atau malah marah.

MAFIA  DAN BABY KOO THE SERIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang