Bagian;9

1.7K 158 13
                                    

.
.
.
.

Pagi ini Jihyun sudah berangkat lebih awal karena jadwal meeting pagi. Pukul 6 pagi ia sudah berada di kantor, tampak dari raut wajahnya yang di tekuk, Jihyun masih sangat mengantuk karena ulah kedua adiknya yang super lucknut itu.

"Ya tuhan! Aku mengantuk sekali!" Ucap Jihyun frustasi karena merasakan rasa kantuknya yang tak bisa ia tahan.

Tok

Tok

Tok

"Masuk." Ucap Jihyun dengan nada lesunya.

Ceklek

"Maaf tuan, tadi saya mendengar anda masih mengantuk. Apa mau saya buatkan kopi dulu sebelum pergi ke pertemuan?" Ucap Daniel, sekertaris Jihyun.

"Ne, tentu Daniel-ssi." Daniel pun pergi dari ruangan Jihyun untuk membuatkan kopi. Jihyun pun menatap berkas di atas mejanya tanpa minat karena rasa kantuk yang sangat menyiksanya.

"Ya tuhan! Bagaimana kalau sampai tak hilang rasa kantuk ku." Jihyun menumpukan tangannya ke dagunya dan menghela nafasnya kasar.

Drrttt.. Drrttt.. Drrrtt..

Ponsel Jihyun pun bergetar, sebuah panggilan masuk menyambangi ponselnya.

Jihyun mengernyit bingung saat melihat layar ponselnya karena di sana terlihat nomor tak dikenal yang kini menelpon nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihyun mengernyit bingung saat melihat layar ponselnya karena di sana terlihat nomor tak dikenal yang kini menelpon nya. Jihyun terlihat ragu untuk mengangkatnya namun akhirnya Jihyun mengangkat panggilan itu karena mungkin saja penting, pikirnya.

"Yeoboseo!"

"Ah.. Jihyun baby! Lama sekali kau mengangkatnya!!" Jihyun terkejut karena ia kenal siapa pemilik suara itu.

"Yoongi-ssi?!"

"Ya ini aku! Apa kau terkejut baby?!"

"Yak!! Bagaimana kau tahu nomor ponselku? Dan... Baby?"

"Tentu saja adikmu yang manis itu. Ya baby, aku ingin kau menjadi kekasihku.."

"Cih! Dalam mimpimu!" -pip-

Jihyun langsung mematikan ponselnya. Ia dibuat stres oleh pria pucat itu. Dan apa katanya tadi baby? euwhh...  Jihyun bergidik geli mengingat panggilan itu.

"Jimin... Bisa-bisanya kau memberikan nomor ponselku pada mayat hidup itu. Awas kau ya..." Gerutunya sambil mengotak atik ponselnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Sweet Triplets ✔ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang