Bagian 44🔞

2.4K 90 4
                                    

Suara gemerisik dedaunan yang diterpa angin malam itu begitu mengusik pendengaran pemuda mungil yang sedang berdiri dalam ke terdiaman nya di tepi balkon menatap lurus dengan pandangan kosong. Meremas pagar besi setinggi perutnya dengan erat. Perasaannya sungguh cemas jika saja suaminya di sana mencemaskan akan perginya dirinya.

Semua ini bukan keinginan nya, semua ini paksaan yang sebelumnya tak pernah ia sangka-sangka. Jihyun tenggelam dalam kebingungannya, mencari jalan keluar untuk masalahnya. Ia sungguh ingin pergi dari sangkar yang di buat oleh seorang yang tak pernah ingin ia temui dan berharap tak pernah mengenalnya.

Sungguh ia benci di permainkan oleh takdirnya sendiri, di saat ia tengah merasakan kebahagiaan dalam membina  rumah tangga bersama suaminya kini harus datang seseorang yang tak pernah lagi ia harapkan. Jihyun pun semakin terhanyut dalam pikirannya mata indahnya kini berkaca-kaca. Air matanya telah menapung di pelupuk matanya siap untuk jatuh kapan saja.

Mengusap perut buncitnya yang sudah memasuki trimester akhir masa kehamilannya. Sedikit meringis saat merasakan tendangan pada perutnya yang di sebabkan oleh bayinya. Ia pun tersenyum sambil terus mengusap perutnya.

'Chagi.. Bolehkah Mommy berharap untuk tak pernah lagi bertemu ayahmu? Mommy hanya ingin hidup bahagia bersama Daddy dan juga kau. Bukan maksud Mommy menjauhkan mu dari ayahmu, tapi Mommy ingin bahagia tanpa nya.' Ucap Jihyun dalam hati yang di tujukan pada bayinya.

Sret

Tubuh Jihyun menegang saat sebuah selimut membungkus tubuhnya.

"Kenapa di sini? Kajja kita masuk di sini dingin sayang, kasihan baby juga kedinginan." Ucap Yoongi yang saat ini mendekap tubuhnya setelah memakaikan selimut tebal pada Jihyun.

Jihyun pun menurut saat tubuhnya di tarik masuk ke dalam kamar. Yoongi mendudukkan Jihyun di tepi ranjang, sedangkan ia kini berjongkok di hadapan Jihyun dan menggenggam kedua tangan mungil itu.

"Jihyun-ah, ku mohon kembali lah padaku. Aku berjanji akan membahagiakanmu dan baby." Ucap Yoongi memelas.

Jihyun yang tadinya menunduk kini mengangkat wajahnya untuk bertatapan langsung pada Yoongi.

"Lepaskan Jimin." Ucap Jihyun dingin.

"Sebelum kau kembali padaku, aku tidak akan melepaskannya."

"Lepaskan Jimin, Yoongi-ssi!" Ucap Jihyun dengan penuh penekanan.

"Tidak!"

Jihyun pun mengerang kesal, "Aku sudah di sini Yoongi, maka sekarang kau harus melepaskan Jimin."

Yoongi pun menghela nafasnya kasar, "Oke, aku akan melepaskan Jimin tapi, setelah aku memilikimu malam ini." Ucap Yoongi dengan seringainya.

Warning!🔞
.
.
.
.

































"Eunghh.. J-Jimhh ah.."

Suara desahan memenuhi ruangan itu. Dua orang submissive yang mempunyai persamaan dari wajah dan tubuhnya itu tengah bergumul panas di atas ranjang dengan keadaan full naked. Sedang si pria Pucat menonton pemandangan erotis itu di sofa yang ada di samping ranjang sambil menyesap wine nya.

Jimin tengah berada di atas Jihyun mencumbui setiap inci kulit seputih susu milik Jihyun. Mengecupnya, menjilat dan menggigit meninggalkan beberapa ruam merah keunguan. Rasa terpaksa dan takut membuatkan melakukan ini semua karena ancaman dari pria brengsek bernama Min Yoongi. Ia di paksa bersama Jihyun untuk melakukannya dengan ancaman sebuah foto dan videonya bercinta dengan Yoongi akan di sebar luaskan pada media. Tentu saja Jimin tak ingin reputasinya sebagai idol hancur karena itu ia dan Jihyun ikut memohon agar Yoongi tak melakukannya dan berakhir dengan keduanya menuruti keinginan pria pucat itu.

The Sweet Triplets ✔ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang