Bagian 42 ⚠🔞

2.9K 92 16
                                    

WARNING!🔞🚫 Violent and mature scenes part 2

Dimohon untuk yang tidak suka dengan cerita yang berisikan konten kekerasan tidak membaca part ini dan lebih baik untuk skip saja.

Terima kasih atas perhatiannya.
.
.
.
.
.
.

Happy Reading😘💜








































Tubuh mungilnya tak bisa bergerak sekaligus merasakan sakit pada lengan dan kakinya yang kini tertekuk dan di ikat kuat menempel dengan pahanya.  Kedua kakinya mengangkang lebar hingga tampak bagian bawahnya terpampang jelas. Bagian bawah tubuh Jimin sudah tak tertutupi sehelai benang pun. Celana dan dalamannya pun telah berada di lantai. Tak beda dengan tubuh atasnya hanya saja kemeja tak sepenuhnya terlepas hanya kancing nya saja telah terlepas dan menampakkan kulit seputih susu yang begitu mulus tak ternoda. Jimin menangis dalam diam, hanya air matanya yang terus mengalir. Perasaan malu, sakit, kecewa dan frustasi seakan menenggelamkan Jimin dalam ke hancuran. Harga dirinya telah terampas tak menyisahkan secuil harapan.

Yoongi mengitari tubuh telanjang Jimin sambil jari-jarinya menyentuh setiap inci tubuh tak berdaya itu. Setelah Yoongi menghubungi Jaehyun manager Jimin untuk segera pergi dengan alasan licik dari Yoongi, pria pucat itu kembali memainkan tubuh mungil yang kini sudah mengkilat akibat keringat yang membasahinya. Cukup panas hawa di dalam ruangan itu hanya karena permainan jari pada tubuh si mungil membuat ia sendiri sudah menahan gairahnya untuk segera menggagahinya dengan alasan masih ingin memainkan tubuh tak berdaya itu.

Sesekali Yoongi menyentuh area sensitif Jimin mulai dari cuping telinganya, putingnya hingga bagian bawahnya yang kini penis mungil itu mulai menegang.

Yoongi mendekatkan wajahnya ke arah telinga Jimin membuat pemuda manis yang kini sudah sangat berantakan itu  mencoba meronta untuk melepaskan dirinya.

"Baby, ingin mencoba permainan dengan sesuatu yang nikmat, hum?" Ucap Yoongi sambil menjilat dan mengulum cuping telinga Jimin.

"Emmph! Eungh!"

Teriakan Jimin tertaham karena sapu tangan yang masih membungkam mulutnya.

Yoongi pun terkekeh atas ketidak berdayaan Jimin dan segera melangkah ke sisi Kiri Jimin di mana terdapat laci besar di sana. Yoongi pun membuka laci itu kemudian ia mengeluarkan sebuah kotak berwarna hitam berukuran sedang ke atas meja. Yoongi pun dengan perlahan membuka tutup kotak itu. Dapat ia lihat beberapa sex toy yang ada di dalamnya kemudian mengeluarkan sebuah vibrator dan uretra plug.

"Akkhhh!! Eungghh! Hiks.. Hiks..!"

Jimin memekik tertahan saat sebuah uretra plug mulai masuk ke lubang penisnya. Bergerak gelisah saat rasa ngilu menyerang mengundang kekehan dari bibir tipis si pria pucat saat melihat Jimin kembali menangis.

Yoongi kembali pada kotak tempat sex toy itu, mengeluarkan sebuah vibrator berbentuk penis dan sebuah butt plug. Ia pun menolehkan kepalanya pada Jimin yang kini menatap horor pada benda yang ada di tangannya. Yoongi memiringkan kepalanya dengan seringai di bibir titisnya sedetik kemudian kekehan mengerikan terdengar oleh Jimin yang membuatnya semakin takut entah apa yang akan di lakukan oleh pria itu.

Yoongi membawa benda itu melangkah dan berhenti tepat di depan bagian bawah Jimin. Tampak penis Jimin memerah akibat benda yang kini berada di lubang kencingnya. Mengecup beberapa kali kepala penis Jimin dan memasukkan penis mungil itu kedalam mulutnya.

The Sweet Triplets ✔ (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang