"TIDAK!!!!. MUSTAHIL!!!. BAGAIMANA BISA PUTRAKU MENINGGAL?!?!" Jeritan itu terdengar begitu pilu.
Hancur sudah.
Semua perjuangan yang sudah ia lewati dan semua caci makian yang ia tahan selama ini hanya berbuah pahit.
Dia kehilangan putranya.
Kehilangan satu-satunya alasan untuk hidup.
Rasanya ia kembali keawal kehamilannya dimana dia berada dititik suram karena pelaku kehamilannya malah menolak untuk bertanggung jawab. Bahkan kedua orang tuanya pun mengusirnya dari rumah. Ia bahkan terpaksa berhenti kuliah bahkan saat dia masih semester satu perkuliahan. Ia kembali kemasa itu. Masa terberatnya.
Kenapa tuhan seakan memainkan hidupnya???.
Peetama dia berikan kebahagiaan untuk menyambut kedatangan sang buah hati.
Lalu setelah 9 bulan penantiannya beliau malah merenggut harta berharga nya??. Apa beliau merasa Chitta bukan orang tua yang pantas???. Lalu kenapa tidak sejak awal?!?!. Apa ini hukuman untuknya??.
Chitta memandang kosong kearah jendela rumah sakit. Menyalahkan dirinya sendiri dalam diamnya lamunan sepi. Bergumam tentang betapa malangnya nasib diri yang buah pahit datang silih berganti.
Taera
Sahabat blasteran korea-indo nya menepuk pelan bahu Chitta. "Chit, udahlah lu harus iklasin anak lu".
Chitta tersenyum miris "gua harus gimana tae???, Anak gua meninggal bahkan sebelum gua bisa ngegendong dia. Gimana caranya gua bisa ikhlas??" Air mata itu kembali mengalir dipipinya.
"Gua tau lo ngerasa hancur, tapi ya dengan lo terus nyalahin diri lo sendiri lu malah bikin anak lu disana makin sedih. Lo harus kuat Chit, lo harus bangkit" ucap Taera sambil megang kedua pundak Chitta.
Chitta natap nanar Taera dan ngehempas tangan Taera di pundaknya. "LU GAK TAU APA YANG GUA RASAIN!!!. LU GAK PERNAH TAU SEBERAPA SAKITNYA GUA HARUS BERTAHAN SELAMA 9 BULAN INI DALAM CACI MAKIAN MASYARAKAT!!!. APA LU TAU SEBERAPA SAKIT DAN MENDERITANYA GUA KETIKA NGALAMIN KONTRAKSI PASCA MELAHIRKAN BAHKAN GUA BERJUANG SENDIRIAN DISINI TANPA ADA YANG MEGANG TANGAN GUA BUAT NGUATIN GUA!!!" Teriak Chitta frustrasi. "Lu gak bakal tau karena hidup lu sempurna Tae..." Lirih Chitta sambil nutupin wajahnya. Kepalanya berdenyut sakit bersamaan dengan sesak yang ia rasakan di ulu hati.
Taera dengan pandangan berkaca-kaca mendekat ke arah Chitta, memeluknya dengan lembut sambil mengelus pelan punggung nya mencoba untuk menenangkan.
Jujur Taera merasa sakit melihat seberapa jatuhnya Chitta sekarang.
Dia memang tidak bisa merasakan apa yang dialami oleh Chitta selama 9 bulan ini. Tapi dia bisa memahami kenapa Chitta bisa sejatuh dan sehancur ini. Dia sendiri yang menyaksikan bagaimana tegar dan kuatnya Chitta menghadapi semua cobaan selama ini. Dia sendiri yang menyaksikan betapa tersiksanya Chitta ketika mengalami morning sickness dipagi hari. Chitta bahkan pernah menceritakan angan-angan nya tentang sang anak yang akan lahir nantinya. Tentang jika anak itu perempuan maka Chitta akan memasukannya ke kelas menari dan jika anaknya laki-laki Chitta ingin anaknya masuk kelas taekwondo. Namun semua itu hanya akan berupa angan belaka. Nyatanya tuhan belum memberikan kepercayaan penuh untuk Chitta memiliki salah satu malaikat sucinya."Chitt gua paham lu terluka karena ini. Tapi chit lu gak bisa terpuruk kayak gini terus. Gua emang gak bisa ngerasain seberapa sakitnya jadi lo di posisi ini. Tapi lo harus bangkit, demi anak lu disana!!. Lu harus buktiin ke anak lo kalo lo baik-baik aja disini!!. Kalo kondisi lu kayak gini anak lu bakal sedih!!" Kata Taera sambil ngelus punggung sang sahabat yang masih menyisakan getaran kecil sehabis menangis histeris tadi.
Taera melepaskan pelukannya memegang kembali pundak Chitta dan menatap nya tegas dalam kelembutan "gua bakal bantu lo buat bangkit. Gua emang gak bisa banyak bantu, tapi setidaknya gua bakal berusaha. Dan lu juga harus berusaha buat sembuh dan bangkit terus keluar dari ruangan mencekam ini!!" Kata Taera optimis mencoba memberikan energi positif sebanyak mungkin untuk sang sahabat.
Chitta menatap sang sahabat. Taera benar, dia tak bisa selamanya terpuruk dan berakhir di ranjang rumah sakit seperti ini selamanya. Dia harus bangkit dan keluar dari lingkaran suram ini.
"Gua bakal berusaha" ucap Chitta dengan sungguh-sungguh.
Taera tersenyum lega. Dia berjanji pada dirinya sendiri akan menemani sang sahabat menuju titik sembuhnya kembali.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Chitta artasha
(ten NCT//genderswitch)Lee Taera
{Taeyong NCT GENDERSWITCH}
Blasteran indo-koreaNote
Jadi ini adalah cerita genderswitch. Bukan cerita bxb jadi bisa dinikmati siapa saja kecuali mungkin fujoshi garis keras. Cerita ini murni pemikiran aku sendiri, jadi kalo ada yang sama mohon maaf.
Cerita ini mungkin bakal full of jhonten ft mark dengan diselingi beberapa peran tambahan.
Thank you.
And.........
Voment nya please
KAMU SEDANG MEMBACA
BABYSITTER [ END ]
RandomBerawal dari rasa sakit hati Chitta yang kehilangan bayinya pasca melahirkan karena gagal jantung. mempertemukannya dengan dua orang baru yang yang akan menggantikan kebahagiaan yang sebelumnya tak dia dapatkan. Jhonny. Seorang duda anak satu yang k...