DIJODOHIN | NAKAMOTO YUTA

37|now i know

"Mending lo tunggu disini ya net? Gue yang manggil yuta."

"Gabisa jae, gue yang kesana aja."

"Yuta pasti sibuk net, gue yang manggil ya?" Cegah jaehyun lagi, lama lama gue kesel juga kalo gini "Jae please gue istrinya yuta," jaehyun membuang nafas kasar.

"iya gue tau net,"

"Yaudah, Lo bisa gak gausah nyegah gue? Yuta emang sibuk apa sih? Selingkuh?" Jaehyun langsung membulatkan matanya,

"Net tenang dulu, gausah soudzon gitu. Udah mending lo tunggu, gausah kayak gini lo gak malu banyak karyawan?"

"Ngapain gue malu? Toh gue istrinya kok, gue berhak dong dateng kesini sesuka hati gue?"

"mamaaaa una mau ke papaaaa..."

"Gak gitu net," Ini orang mencurigakan banget gak sih? Gak biasanya gue kesini di cegah cegah "Kenapa jae?" seorang wanita tiba tiba nyamperin gue dan jaehyun, dengan name tag Minatozaki Sana.

"Mbak kalo ditegur itu harus nerima ya, kalo pak yuta sibuk yaudah." lanjutnya.

"BASI." Gue gak gubris mereka, gue langsung ke ruangannya yuta.

"mama gaboeh mayah mayah, mama kan biang sama una jangan mayah mayah sama olang." Gue ngerasa udah nunjukin hal gak bener depan yuna, gue debat sama jaehyun depan yuna.

"iya maaf ya sayang, om tadi jahat."

Sesampainya diruangan yuta, gue liat dia lagi fokus sama komputernya. Gue langsung masuk, dia langsung noleh terus senyum. Gue senyum aja enggan sama lo yut.

"Papaaaaaa..." Andai yuna udah gede, udah ngerti semuanya. Tapi sayang, di usia gini yuna masih butuh kasih sayang papanya.

"Kamu ngapain kesini?" Tanya yuta, gue langsung nyodorin handphonenya ke meja yuta "HP ketinggalan." lalu gue bawa yuna duduk di sofa.

"Mau kopi gak? Yuna mau susu? Papa ambilin?" Yuna loncat loncat kesenengan, karena liat pemandangan dari atas gedung ini.

"gausah, abis ini kita pulang kok ya kan yuna?" Yuna geleng geleng, anjir kalo bukan anak gue "Mau disini aja una.."

Lo tau apa yang gue liat di meja yuta? Dia udah check in hotel, buat hari minggu tepat dimana gue waktu itu minta buat dia dateng ke pernikahannya umji.

"Yut, hotel?"

"oh iya ini ada meeting sama notaris."

"kemeja kamu kusut, padahal udah aku setrika." Kata Gue sambil memegang pundak yuta, "tadi aku ketiduran." katanya.

Wait, gue liat lehernya, dadanya yuta merah merah. Terus pandangan gue langsung terarah sama iket rambut hitam, tapi ada gantungan kelincinya.

Lebih baik gue keluar dari sini, sebelum emosi gue makin memuncak. Yuna malah nangis, dia masih pengen liat papanya kerja meskipun gak ganggu.

~

"Mamaaa jangan nangis, nanti una nangis uga..."

"Mama gak nangis yun, mata mama ada yang masuk tadi hehe." Terus yuna meniup kelopak mata gue, yuna bakal jadi alesan gue bahagia meskipun tanpa nakamoto yuta.

"Mamaaa itu Om gantengggg, mau kesini maaa...!!" Gue langsung ngelirik arah telunjuk yuna, dejun.

"Net? Kenapa? Lo ngapain disini?"

"Yuna? mama kamu nangis? Kenapa? Hmm?" Tanya Dejun ke yuna, dia geleng geleng "ukan om, mama matana kelilipan katanya.." dejun ber oh ria.

"Sini cerita ke gue, bakal gue bantu selagi gue bisa." Dejun duduk dibangku disamping gue, air mata gue malah makin jatuh.

"Yuna om punya permen loh, mau gak?" yuna loncat loncat ngambil permen lolipop dari dejun "Mau dond om."

"biar yuna nya anteng, gak liat lo nangis dan lo fokus nyerita."

"Pak Dejun, rapat lima menit lagi dimulai tolong segera keruang rapat." tanya seorang karyawan, gue langsung natap sebuah gedung yang ada di depan gue Yehua company .

"Rapatnya saya tunda jadi sore,"

"kalo lo mau rapat ya rapat aja, gue gapapa kok."

"baik pak!" ucap karyawan tersebut, lalu dia meninggalkan dejun dibangku taman jalan ini.

"Gue bisa baca, kalo pikiran lo lagi gak beres iyakan? Lo abis dari mana?"

"Gue abis dari kantor yuta,"

"Terus lo kenapa nangis."

"Yuta Selingkuh jun,"

"kok bisa?"

"Yuta brengsek ya, gak mandang umur."

Aku coba buat fokus di ff ini gays, aku bakal sering update tapi gak janji. Soalnya aku mau revisi FF ini juga, aku mau fokus tamatin ini juga.

Follow aku yuk, buat cerita menarik lainya!

Maaf kalo gak seru😭