Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.VOTE AND COMMENT!⚠️🔞
-
-
-
-
-
-"N-namjoon.... j-jangan katakan kau menghancurkan gedungnya"
Semua stasiun berita korea membuka kabar pagi yang sangat sangat mengerikan dan menggemparkan, salah satu hotel terkenal bintang 5 milik suho kim pengusaha kaya telah hancur berkeping keping, polisi susah mendapatkan jasad yang tersisa digedung yang rubuh tersebut, sebab memang sudah luluh lantah sepenuhnya. Dikatakan oleh berita bahwa pendiri sekaligus pemilik hotel tersebut ikut tewas didalam sana namun jasadnya belum ditemukan....
'Yap! Kami sedang berada ditempat kejadian! Pagi hari yang tenang diguncangkan oleh kabar menggemparkan ini! Saya disini bersama salah satu penghuni hotel yang selamat!
"Yap dengan siapa?"
"Yein... "
"Apa yang terjadi sebelum gedung ini luluh lantah?"
"Saya tidak tau eonniee... semua nampak cepat.. beberapa menit sebelum boom meledak, alarm kebakaran berbunyi sangat nyaring! Dan kami semua keluar dari kamar masing masing bahkan para pegawai"
"Tunggu dulu suara boom?!"
"Suara nya sangat nyaring eonnie bahkan kuping saya berdarah setelah ledakan"
"Baiklah terima kasih yein atas informasinya"Saya kim iin melaporkan dari tempat kejadian!"
Jin menatap namjoon yang duduk dihadapannya dengan secangkir teh ditangannya. Duduk manis seperti halnya tidak terjadi apa apa, mereka sedang berada di sebuah kantor tua/ sebut saja markasnya namjoon, itu adalah tempat teraman setelah kantor pusat. Sementara seokjin sedang di obati oleh jungkook, ia menahan perih di pahanya, saat jungkook mencoba untuk menjahit luka di sana. Air mata jungkook terus mengalir karna ia tak percaya dan tak habis pikir kalau semua itu terjadi pada hyungnya seokjin dan seokjin terluka lebih parah darinya.
"Apa kau yang melakukannya?" Jungkook berhenti menjahit ia menatap seokjin yang tengah menatap tajam namjoon yang duduk di ujung sofa sana.
"Meledakkan gedung itu?" Yoongi terkekeh disana dan menarik jimin untuk kembali kekantor mereka.
"Sebarkan teori konspirasinya dan jim... jangan lupa tugasmu untuk menghapus jejakku" ujar namjoon mengabaikan pertanyaan seokjin."KIM NAMJOON!"
"Seokjin hyung.... mereka semua akan membunuhmu jika aku membiarkan mereka berkeliaran!" namjoon bangkit dari duduknya.
"Apa---------- suho juga sedang membalaskan kehidupan kakaknya yang hancur karnamu?" Langkah yoongi terhenti di ambang pintu.
"Hentikan omong kosongmu, dia hanya membual"
"JIKA DIA MEMBUAL LALU KENAPA KAU MEMBUNUHNYA SIALAN!" Hening, mata yoongi melotot tajam. Ia mendekat cepat kearah jin dan melayangkan pertanyaan bodoh."Maksudmu suho membual tentang namjoon yang merusak hidup jessica? Begitu?" Jin mengangguk dengan cepat.
PRANKKKK!!
Bantingan barang terdengar nyaring, jungkook menutup kupingnya ketakutan.
"Kau masih menuduh dongsaengku disaat dia telah bertaruh nyawa untuk menelamatkanmu?" Seokjin terdiam.
"Namjoon seharusnya kau biarkan saja dia mati digedung itu bersama suho" yoongi pergi menyeret jimin keluar dari ruangan dan meninggalkan seokjin jungkook dan namjoon disana."Jungkook? Apa kau sudah selesai?" Jungkook menggeleng dan melanjutkan pekerjaannya yang hampir selesai, dan tak lama kemudian. Dia bangkit dan permisi keluar dari sana meninggalkan seokjin yang mematung terdiam dikursi.
Namjoon datang memeluk tubuh polos itu dengan hangat, tangis seokjin tumpah pada pelukan namjoon ia tak tau lagi harus berkata apa, hidupnya telah hancur lebur dan dia tak tau apa yang harus dilakukan.