24 [PART I]

2.6K 330 34
                                    

Pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!🔞⚠️

Susah banget si tu jari mencet VOTE

OI SIDER SADAR CEPETAN BISA?!

Typonya perbaiki sendiri😁

-
-
-
Namjoon duduk diruang tunggu dengan mata yang terus memandang kedua tangannya yang basah akibat darah seokjin. Ia tak kuasa menahan tangisnya yang seketika tumpah.

Mengapa harus seokjin? Mengapa harus dia?

Ia menunggu sendirian dengan wajah tertunduk.
Lampu ruang oprasi yang berwarna hijau menandakan kalau oprasi sedang berjalan.

Ia tergugu dengan semua yang terjadi, bahkan bibirnya sangat kaku untuk berucap dengan pasti.

Apa ia mampu menanggung ini semua sendiri? Jika orang lain yang tertembak itu tak apa. Namun ini seokjin, kekasih hatinya, orang pertama yang mengenalkan cinta pada dirinya.

'Aaahh hiksss hiksss'

Tangisan itu memenuhi koridor, tangannya masih bergetar pelan, jika ia gagal menyelamatkan seokjin sekarang berarti ia telah melanggar janjinya sendiri untuk menjaga seokjin.

Pintu oprasi terbuka, dokter itu berucap menggunakan bahasa inggris pada namjoon. Namjoon hampir tidak berkedip, oprasi yang seokjin jalani, sungguh berat. Peluru itu menancap terlalu dalam hingga hampir menembus selaput jantungnya. Ia mengeluarkan banyak darah, dan namjoon ia tak bisa lagi mengondisikan dirinya sendiri.

"Is he safe?" Tanya nya dengan wajah pucat pasi.

Sang dokter tidak menggeleng dan tidak juga mengangguk. Itu artinya ia tidak tau apa oprasinya akan berhasil atau malah gagal.

Ia meminta namjoon untuk sedikit lebih bersabar, lalu ia menyodorkan prosedur oprasinya. Dan menyuruh namjoon untuk tanda tangan atas walinya seokjin.

Suara gema sepatu memenuhi lorong, jimin dan yoongi tengah berlarian menuju namjoon.

"Bagaimana keadaanya?"

Yoongi menahan jimin agar tidak lanjut bertanya.

"BAGAIMANA KEADAANYA SIALAN!"

Jimin berteriak pada namjoon. Ia telah menganggap seokjin sebagai kakaknya sendiri. Begitu ia mendengar seokjin kecelakaan jimin menjadi sangat frustasi.

"H-hyung kau berjanji padaku untuk menjelaskan alasannya kepada seokjin hyung, kau berjanji padaku untuk membawanya kembali pada kita. Kau berjanji padaku hyung" yap malam dimana seokjin berusaha membunuh namjoon yoongi dan jiminlah yang membantu dia keluar dari kobaran api. Air mata jimin mengalir hatinya begitu sakit.

Wajah namjoon tertekuk.

" ketika memilih untuk mengabaikannya. Aku sangat sial" jimin berbalik lalu memeluk yoongi.

Sementara namjoon kembali duduk pada kursi panjang rumah sakit dengan wajah tertekuk.

Namjoon pov.

Para dokter dan suster itu keluar dari ruang oprasi membawa ranjang seokjin. Disampingnya, hatiku membatu melihat senyumnya yang manis berubah menjadi bibir yang begitu pucat pasi. Aku meraih tangannya mencoba meminta ia kembali, namun dokter itu memegang pundakku.

"the operation was successful, but he will be asleep for a while. so we will prepare a referral for korea so that he is intensively treated there" aku berterima kasih padanya. Kondisi seokjin sudah normal namun ia masih dalam masa masa yang menegangkan. Hingga malam itu kami ber 4 memutuskan untuk kembali ke korea.

BIG BO$$ [NAMJIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang