34 (PART II)

2K 202 64
                                    

Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!⚠️🔞
-
-
-
-

"Apa ajhusii tau dimana daddy nara? Nara sangat ingin bertemu dengannya"





















Hening, nara menatap namjoon serius. Namjoon tak bisa menjawab apa yang nara tanyakan.

"Ajhusii, kau serius tidak tau dimana daddy berada?" Bayangan seokjin yang mengintip di balik pintu, namjoon menggeleng berusaha untuk fokus.
"Nara, ajhusii tidak tau dimana d-daddymu berada." Nara wajahnya cemberut seperti tidak percaya omongan namjoon.

Untuk mengobati cemberut nara, namjoon membawa nara untuk pergi ke toserba dan membeli neberapa ice cream, kemudian bermain di taman lalu kembali kerumah.
Saat mereka keluar dari lift, tak sengaja nara dan namjoon bertemu dengan hyujin. Hingga reflek nara melepaskan genggaman tangannya pada namjoon dan berlarian kearah hyujin dengan gembiraa

"APPAAAAAA!!"

Munafik jika namjoon tidak sakit hati ketika mendengar suara anaknya sendiri memanggil orang lain dengan sebutan appa, senyum kecut itu terbentuk. Nara begitu menyukai hyujin, tertawa gembira bersama hyujin dan bercanda.

"Nara kau dari mana? Apa kau sudah sarapan?"
"Ne! Tentu saja! Tapi tidak seenak apa yang appa buatkan untuk nara" namjoon melangkah mendekat.

"Nara yaaa a-ajhusii harus pulang, semoga harimu menyenangkan" nara tersenyum, lalu namjoon pergi dari hadapan nara dan hyujin.

Dari balkon rumah seokjin melihat namjoon yang pergi dengan wajah murung, namun semua lamunanya buyar saat hyujin masuk kedalam rumah seokjin bersama nara.

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya nya kemudian meraup pipi seokjin dan menciumnya hangat.
"Apa kau telah melihat berita? Pengeboman di daegu kembali terjadi, dan kau ditugaskan untuk menangkap mereka disana" seokjin mengangguk ia juga telah mendengarnya dari han seo jin.

"Papa akan pergi lagi?" Seokjin mengangguk, nara menatap ibunya lalu memeluk kaki jenjang seokjin seakan tidak ingin seokjin pergi.

"Naraaa... kau disini bersama appa nee.. dia akan bermain dengan nara sepanjang hari" nara mengangguk patuh. Seokjin segera bersiap sementara hyujin, ia mengedarkan pandangannya di sekitar ruang tamu dan beralih pad akamar seokjin yang berantakan. Parfum namjoon tercium amat pekat di dalamnya. Wajahnya tanpa ekspresi.

"Namjoon bersamanya semalaman"

**********

Lemah mata jimin sedikit terbuka, ia melihat yoongi tengah duduk dan menatapnya lembut. Ia sangat khawtair jimin tak akan pernah bangun lagi. Sorotnya kembali menatap seseorang yang berdiri di belakang yoongi.

Jimin meremat seprai menahan semuanya dalam diam, air mata ketakutan itu tumpah kala pria itu tersenyum padanya.

"Syukurlah kamu sudah sadar jimin" ujarnya tersenyum dengan senyum secerah matahari. Yoongi tak sadar, ia sibuk menatap jimin dan bersyukur kalau pria itu telah sadar dari pingsannya.

"sepertinya kalian berdua butuh privasi" ujarnya kemudian ia keluar dari ruangan. Dan saat itu pula jimin menggenggan tangan yoongi.

"Kau kenapa? Apa kau baik baik saja?" Jimin menggeleng, ia meminta yoongi mendekat padanya, kemudian jimin berbisik dengan suara lirih.

"A-apa hyung mengenal hoseok?" Tentu saja yoongi mengangguk, hoseok adalah sobat karibnya semenjak dulu.
"K-kumohon jangan dekati dia" bisiknya sekali lagi, Membuat yoongi kebingungan. Semua ingatan itu membunuhnya perlahan, ia menarik kerah baju yoongi lalu memeluknya sambil menangis kencang.


BIG BO$$ [NAMJIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang