Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.VOTE AND COMMENT!⚠️🔞
-
-
-
-Mereka telah selesai dengan semua makan malam, kini saat nya namjoon pulang karna malam telah larut, pelan namun pasti seokjin mengantar namjoon sampai keluar dari gedung
"aku bilang ini tidak perlu, masuklah hari semakin dingin" seokjin mengangguk dia langsung kembali masuk kedalam gedung, sementara namjoon menelfon bawahannya untuk menjemput.
Tak lama berselang mobil sedan hitam berhenti dihadapan namjoon, pria tinggi itu langsung dibukakan pintu oleh sang budak dan tak lama Mobil melaju menjauh hingga keluarlah seokjin dari persembunyiannya.
"siapa sebenarnya kim namjoon?"
Seokjin menaiki tangga belakang, ruangan yang dipenuhi tangga menanjak, dia berjalan kaku seolah tengah terperangkap oleh sesuatu, bukannya tak percaya namun dia sedikit ragu perihal namjoon, pria yang beberapa hari ini berhasil menggedor masuk kedalam hatinya. Dia tampak seperti bukan orang biasa, cara bicaranya yang berwibawa meski dia terlihat sengaja memanja manjakan nadanya, cara berjalan dan semua yang diketahuinya. Sisi yang berbeda seokjin rasakan saat namjoon disandingkan dengan suho, mereka berdua nampak perang dingin? Tapi apa mereka telah bertemu sebelumnya? Seokjin merogoh kantungnya menelfon jungkook sekedar bertanya bagaimana keadaanya.Tubuh nya dia senderkan pada tembok putih dingin, matanya menerawang menghadap langit langit, jungkook tak menjawab telfonnya. Seokjin langsung berjalan menaiki tangga, padahal dia bisa menaiki lift, Entahlah pikirannya sedang kacau sekarang ingin mebuat tubuhnya lelah agar dia lupa.
Lain hal dalam perjalanan, namjoon dengan serius membaca dan membolak balik halaman dokumen yang dia terima, ini tentang bisnisnya cukup lancar bulan ini. Perjalanan selanjutnya akan berlangsung disebuah penjara YASAENG seoul, korea selatan. Penjara itu berada dibawah naungan jepang, memiliki sejarah panjang.
Lama dalam perjalanan dia akhirnya sampai dipintu belakang dengan bawahannya, pekerjaan bawah tanah yang ia bangun dalam beberapa waktu terakhir, tak tik bisnisnya tak akan pernah terkalahkan. Dia adalah pemegang rantai bisnis tertinggi dikorea hingga siapapun harus tunduk padanya. Pengusaha muda yang banyak digandrungi wanita? Itu namjoon siapa yang tak kenal dia.
Sedikit masuk kedalam, beberapa sel kumuh menyambutnya, para narapidana yang berteriak meminta dilepaskan. mereka adalah para penjahat golongan terendah, yang melakukan hal tanpa berpikir lalu terkalahkan oleh hukum meski mereka dikatakan tidak terlalu bersalah. Selanjutnya saat menaiki lift dibangsal kedua, disini golongan penjahat sedang yang terjerat kasus sepele seperti pembunuh, pecundang, pemerkosaan lalu perampokan. Lorong ini tergolong sedang karna para napi tidak begitu miskin sehingga terkadang mereka bergabung dalam bisnis namjoon, namun setelah melewati kamar bernomor 202 Kaki namjoon berhenti, dia melirik sinis.
"suho" ujarnya mendekat, suho hanya tersenyum ringan ia berjalan mendekati pintu dengan jeruji.
"bagaimana rasanya hmmm?" ia terkekeh.
"aku akan keluar dari sini secepatnya, jadi jangan puas dulu." namjoon tersenyum remeh dan langsung meninggalkan suho.
Selanjutnya di bangsal terakhir, bangsal bawah tanah, dimana kelas kelas tertinggi berada, penjudi, mafia dan para koruptor, lalu para tentara bayaran yang tertagkap. Dibangsal ini sangat istimewa, mereka semua yang berada ditempat ini adalah orang orang yang memiliki koneksi, tempat namjoon bekerja dengan bebas. Pintu pintu jeruji terbuka lebar bau asap rokok dan alkohol tercampur jadi satu. Pemerintah sangat tau ini, merekalah membuat jalan jalan tikus bagi para penggali berlian. Tidak termasuk namjoon karna dia adalah pemegang rantai bisnis paling tinggi disini bahkan dikorea dan asia.