Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.VOTE AND COMMENT!⚠️🔞
-
-
-
-(Aku menyarankan kalian menyetel lagu mellow di bagian akhirnya)
Namjoon sembunyi di balik kaca yang membatasi kamarnya dengan bathroom, sebuah pesan singkat di ponsel irene Membuatnya begitu curiga ia sempat membacanya sedikit tadi. Irene perlahan melepaskan bathrobe yang melilit di tubuhnya seraya menelfon seseorang.
Namjoon tak begitu yakin, tetapi irene melakukan beberapa tindakan aneh yang membuat dirinya semakin curiga. Irene kemudian masuk kedalam bath yang penuh dengan busa. Sambil meminum wine dia mendengarkan seseorang melalui telfon.
"Malam ini akan menjadi malam kematian yang begitu sempurna"
Namjoon berusaha menggeleng, apa yang dikatakan irene bukanlah halu semata.
" bocah itu" namjoon mampu mendengar suara triakan dari ponsel irene. Suara triakan yang begitu fameliar. Tak lama irene terdengar memutuskan sambungan telfon.
"Aku tau kau berdiri disana" namjoon tersentak, kemudian dia muncul dari persembunyiannya, Menghadap irene.
"Ada sesuatu yang ingin ku jelaskan bahwa--------- hubungan kita, bukan kebetulan" matanya yang cantik menatap namjoon yang tak percaya.
"Pertemuan, pernikahan------- bahkan semuanya, telah direncanakan. Termasuk merusak hubunganmu dengan seokjin" tangan namjoon mengeras. Menahan semua emosi yang meradang di tubuhnya."Kami tak bisa membiarkan kalian berdua bersatu dan mengambil alih bisnis dengan begitu cepat, maka dari itu kami harus memukul pondasi kalian dan sekarang kau hampir kehilangan segalanya" namjoon terkekeh.
"Siapa dalangnya? Kim hee chul?" Smirk itu menantang.
"Yaaa kau bahkan tau jelas sebagaimana keinginan hee chul untuk membunuh dan menghancurkanmu, melalui seokjin dan nara" mendengar nama nara didalamnya emosi namjoon naik pitam bagaimana bisa ia menggunakan anak dibawah umur untuk ikut campur dalam urusan mereka."Aku tidak munafik, selama kita menikah aku mengakui bahwa aku mencintaimu dengan sungguh sungguh, melihatmu dan mengunjungi seokjin bahkan nara setiap hari membuatku semakin tidak tahan untuk melenyapkan mereka" ia melirik namjoon dengan wajah menantang.
"Dan kurasa hari ini adalah hari yang tepat"
TAP
TAP
TAP
PRANKKK!!
Namjoon merampas gelas wine irene kemudian membenturkannya ke kepala irene hingga pecah belah.
"Kau kalah namjoon, dan kau salah besar tidak mencintaiku dan menjadikan pernikahan ini sebagai pelarianmu dari seokjin"'AAAARRRRGGGHHHHHH'
Gema suara frustasi milik namjoon, itulah mengapa dulu dia seharusnya lebih mengenal dekat irene sebelum menjadikannya pendamping. Yang saat itu ia pikirkan hanya melarikan diri dari seokjin, tetapi faktanya dia tak akan pernah bisa.
"Kau bisa menyakitiku tapi kenapa harus anak itu huh?! Aku berusaha menjauhkan merela berdua dari sampah seperti kalian! Kalian bisa menghadapiku tapi kenapa harus mereka!" Ia emosi kentara sekali dengan urat urat yang keluar saat ia berbicara.
"Kau pikir dengan membuat mereka menjauh darimu kau bisa menyelamatkannya? Kau salah besar namjoon, hee chull tidak akan pernah bisa melepaskan apa yang menjadi masa lalunya dan dia akan menguburnya dalam diam" suara namjoon menggeram.