25 [PART I]

2.7K 308 28
                                    

Pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!🔞⚠️

Susah banget si tu jari mencet VOTE

OI SIDER SADAR CEPETAN BISA?!

Typo perbaiki sendiri👍✊

-
-
-
1 bulan mata itu terpejam....



Tap

Tap

Tap

Tap












'Hingga pada akhirnya mata itu terbuka'






Ia berdiri dibalik pintu kaca itu dengan nafas yang terengah engah. Menyentuh dindingnya dengan wajah yang teramat haru, ia melihat bulu mata panjang itu berkedip. Seokjinnya kembali, ketika ia akan membuka pintunya, suatu terketuk dihatinya bahwa ia hanya akan datang dan menyakiti seokjin saja. Kemudian namjoon mengurungkan niatnya, saat ia kembali melihat kedalam ia melihat seokjin menunjuknya. Di ikuti oleh tatapan jimin dan jungkook yang menatapku.

'Maafkan aku telah mengabaikanmu lagi'

Namjoon meski dia ingin masuk ia akhirnya berbalik menghadap kearah lain lalu berjalan pergi. Ia mengabaikan semua perasaan yang akan membunuhnya perlahan. Ia sedikit tidak mampu untuk bertemu seokjin. Jujur saja ia belum siap dan belum mampu menggerakkan lidahnya untuk menjelaskan pada seokjin. Lantas ia duduk pada kursi panjang rumah sakit itu dan melihat kedatangan yoongi dan duduk disampingnya dengan sekaleng cola.

"Apa kau mau minum?" Namjoon menggeleng. Ia merespon yoongi dengan tatapan kosong lurus kedepan, hingga pintu kembali bergeser. Seorang dokter keluar dan langsung menghadap namjoon.

"Its miracle. Kau bisa menemuinya sekarang, ia sudah lewat dari masa kritis" namjoon bernafas dengan legah, sementara yoongi ia mengkhawatirkan keadaan namjoon yang seakan tengah memikirkan sesuatu yang teramat berat. Kemudian dokter itu berlalu pergi yang di ikuti keluarnya jimin dan jungkook dari ruang rawat.

"Hyung kau harus melihatnya" ujar jimin, ia tau namjoon tengah benar benar tidak siap dengan semuanya.

"Aku belum bisa untuk sekarang" ia berbalik kemudian berjalan pergi dengan punggungnya yang sedikit merunduk. Mereka bertiga menatap kepergian namjoon. Apa yang tengah namjoon pikirkan itu menjadi pertanyaan besar.







1 minggu kemudian, keadaan seokjin telah membaik. Ia bahkan sudah bisa duduk dengan sempurna. Meski kadang luka di punggungnya begitu sakit. Hatinya bertanya tanya kenapa namjoon memunggunginya bahkan ia tak pernah menjenguk seokjin selama ia sadar. jimin yang bertugas menjaga seokjin datang membawa sebaskom air dan handuk basah.

"Ayo cuci wajahmu dulu hyung, aku akan membantumu" jin benar benar berterima kasih pada jimin yang telah merawatnya bersama jungkook. Mereka sesekali bercanda. Hingga pintu kamar tergeser menampilkan namjoon dengan baju kantornya.

"N-namjoon" jimin segera keluar, ia tau akan apa yang akan dibicarakan namjoon pada seokjin. Cahaya senja di musim gugur menerangi ruang rawat seokjin. Namjoon mendekat pada ranjang seokjin seraya melepaskan jas kerjanya. Kemudian menaikkan lengan bajunya hingga siku. Ia mengambil handuk basah itu kemudian membantu jin membersihkan wajah tangan serta kakinya. Seokjin hanya diam membisu tanpa berkomentar.

"Bagaimana kabarmu?" Jujur jin sangat merindukan suara ini.

"Aku baik baik saja" tiba saat namjoon akan mengusap wajah seokjin mata mereka bertemu saling menatap satu sama lain.

BIG BO$$ [NAMJIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang