Pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.VOTE AND COMMENT!🔞⚠️
Susah banget si tu jari mencet VOTE☆
OI SIDER SADAR CEPETAN BISA?!
Typo perbaiki sendiri👍✊
-
-
-Ketika musim dingin menyerang seoul dengan hebatnya, disana ada seorang kim seokjin yang duduk termenung di bawah hujannya. Dingin tak membuatnya gentar, dengan hidung bangir yang telah memerah karna kedinginan, ia tak perduli. Ia kembali bekerja di rumah sakit setelah satu setengah tahun berdiam diri tanpa tujuan dan arah hidup. Setelah namjoon meninggalkannya semua saham yang telah di belinya di perusahaan itu di cabut dan di pindah kan kesalah satu rumah sakit ternama. Dan akhirnya seokjin bekerja disana agar waktunya tak terbuang sia sia.
Seseorang berlari kearahnya seperti biasa, dia jeon jungkook, telah menjadi istri dari presedir kim taehyung. Ia memilik bekerja lagi alih alih mengasuh anaknya yang dia adopsi bersama taehyung. Wajahnya teramat khawatir melihat seokjin yang hanya menatapnya sambil terengah.
"Hyung! Demi apa! Apa yang membuatmu duduk seperti orang gila di bawah hujan salju!" Jungkook memarahinya lagi. Waktu itu saat jungkook tiba di rumah sakit bersama taehyung untuk menjenguk seokjin. Ia tak sengaja mendengar seokjin yang menangis seorang diri, dan mengutuk namjoon karna telah meninggalkannya begitu jauh. Jungkook pun sangat sedih, semenjak hari itu hyungnya berubah menjadi orang yang begitu pendiam.
"Hyung, jangan buatku seperti ini"
"Menurutmu aku akan terus seperti ini jungkook ah?" Jungkook terdiam dengan wajah lesu, ia menarik tangan hyungnya itu menyuruhnya untuk berdiri.
"Jika kau terus berdiam disini kau akan mati membeku-------
"Jika itu mau namjoon kenapa aku harus pergi, dia memintaku untuk tidak muncul lagi dihadapannya, lalu kupikir itu adalah jalan yang terbaik------
"HYUNG! JEBAL!!-------- jangan terpaut oleh satu hal. Kau bisa bahagia tanpa namjoon hyung! Arraseo!" Jungkook menarik tangan seokjin dan membuatnya bangkit. Saat ia berjalan di lobi langkah seokjin terhenti, jungkook pun sama. Disana ia melihat namjoon dan yoongi tengah berdiri menghadap mereka berdua. Ahhh sepertinya yoongi tengah cek-up masalah OCD nya yang mungkin tela sembuh karna jimin telah membantunya banyak. Jimin ahh anak itu dia kembali ke univresitas dan mengambil jurusan komputer dan mesin, yoongi memaksanya bahwa ia harus memiliki gelar agar bisa bekerja di disisinya.
"Namjoon yoongi hyung" jungkook mendekati kedua orang itu, sementara seokjin ia berjalan mendekat dengan langkah yang ragu, sudah lama yaa ujar jantungnya. Ia berdiri menghadap namjoon oandangan yang kikuk setelah mereka berpisah. Namjoon memang tidak pergi kamana mana, ia tetap di korea menstabilkan perusahaannya yang hampir musnah dan beruntung kalau perusahaan itu sudah baik baik saja. Yoongi dan jungkook yang menyadari aura canggung diantara keduanya hanya terdiam dengan ekspresi berbeda.
"Annyeong, sudah lama ya" suara seokjin sedikit bergetar, jungkook mampu melihat kalau seokjin tengah menahan semua gejolak emosinya. Ia mengulurkan tangan pada namjoon mencoba memulai hubungan yang lain bersama pria itu. Tatapan yang sama, namun ada yang berubah dari namjoon. Yaitu sikap dinginnya, ia membalas uluran tangan seokjin dan melepaskannya dengan cepat.
"Annyeong" ujarnya, jungkook menarik baju yoongi untuk menjauh dari dua orang itu. Ia sangat yakin kalau seokjin dan namjoon tengah mengatur emosi satu sama lain.
"Bagaimana kabarmu?" Basa basi yang sempurna namjoon, seokjin selalu berpikir kamu tetap berdiri ditempat yang sama dengan pintu yang lebih dingin dari sebelumnya.