13 [PART I]

3.2K 340 13
                                    

Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!🔞⚠️

Susah banget si tu jari mencet VOTE

-
-
-

"Kenalkan aku jung hoseok"

"Kim Seokjin"













"Ahhh terima kasih telah menyelamatkanku"
Seokjin tanpa sepatah kata pergi dari hadapan hoseok berjalan kearah barat dengan sedikit berlari, tengah menghindar dari sesuatu? Lalu hoseok mengedarkan pandangannya, ia mengenal seokjin tapi seokjin tidak mengenalnya. Maka matanya tak sengaja melihat namjoon bersama jessica tengah duduk berdua didalam resto.

"Dia melarikan diri karna namjoon"
Dan setelahnya hoseok mengikuti langkah seokjin yang berlarian tak tentu arah. Hingga hoseok menemukannya duduk di sebuah bangku taman dengan deru nafas yang acak.

"Hai"
ucapnya sekali lagi berusaha membuat kesan pertemuan yang bagus.

"Kau?---"
"Berusaha lari dari apa yang membuatmu takut itu percuma saja" seokjin memiringkan kepalanya karna penasaran kenapa orang ini begitu ikut campur?
"Dengar jangan asal bicara, aku tidak sedang menghindari seseorang------"
"Kim Namjoon"
Hening, ekspresi terkejut seokjin membuat hoseok terkekeh.
"Kau melarikan diri karna dia bersama jessica"
"B-bagaimana kau bisa tau?"
"Kau mungkin tidak pernah bertemu denganku, namjoon hanya memperkenalkanmu lewat seluruh data yang ku cari tentang mu, riwayat hidupmu, riwayat pekerjaanmu dan orang tuamu. Semua kulakukan saat namjoon benar benar jatuh padamu, taehyung menceritakan sedikit, tentangmu dan namjoon bahwa kalian berdua sedang dalam kondisi yang tidak baik." seokjin di mata matai?

"Kau tidak perlu takut, namjoon adalah orang yang teliti. Dia tak mungkin memilih suatu resiko jika tidak ada keuntungannya" hoseok seperti benar benar mengenal namjoon.
"Meskipun dia meninggalkanku?"
"Keuntungannya ia meninggalkanmu adalah, membiarkanmu tetap hidup"

Hening kembali suara mobil yang berlalu lalang membuat sebuah keributan lalu memecahkan suasana penasaran yang mereka buat.

"Kau berbohong"

"Kenapa harus berbohong? Jika kau tidak percaya, buktikan sendiri"

































BRUKKKHHHHH!!

Seokjin menghempaskan tubuhnya pada ranjang,letih sekali sampai dia benar benar merasa dadanya sesak.
Perlahan lelehan air mata itu jatuh, seokjin menutup mulutnya seraya terisak keras. Hatinya terlampau sesak sehingga ia tak bisa mengontrolnya lagi.
Memang benar bagian dari sebuah pertemuan adalah perpisahan namun kenapa harus sekarag? Kenapa namjoon memintanya untuk berpisah sekarang?
Apa yang membuatnya berubah pikiran?
Seokjin tidur meringkuk memeluk lututnya ia kemudian tertidur dengan keadaan terisak.

Jam berdenting menunjukan pukul 2 malam, seokjin mengedarkan pandangannya, kepalanya begitu berat setelah meminum minuman keras cukup banyak.
Ia kemudian keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur, sekedar mengambil air putih. Namun sungguh tidak diduga, bel rumah nya berbunyi, hatinya bertanya tanya siapa gerangan yang mengunjunginya sepagi ini.

Ia membuka pintu dan mendapati.

"Jessica"

"Hai"

________________________

Pagi hari yang begitu cerah, namjoon kembali mendapatkan kabar terbaru dari jimin bahwa seokjin mengunjunginya pagi tadi dan mengatakan kalau dia mundur dari semua pekerjaannya dan pindah ke belgin yang katanya akan menjalani bisnisnya disana.
Namjoon cukup terkejut? Tentu saja, dari data yang dia temukan orang tua seokjin memiliki sebuah usaha kecil kecilan yang bergerak dibidang industri makanan. Usaha yang sudah lama ayahnya tinggalkan dan di urus oleh pamannya, namjoon tau semua bahkan hal terkecil dari seokjin.

"Kau serius dia akan pindah?"
Namjoon tidak memiliki nyali hanya untuk bertemu dengan seokjin, ia terlalu takut. Jika ia melakukan sesuatu maka nyawa seokjin sebagai taruhannya.
Jimin yang sibuk meminum kopi dikejutkan dengan kehadiran seseorang dilayar monitor cctv ruangan namjoon.

"Hyung dia ada disini"
"Siapa?"
"Seokjin hyung" jimin bergegas mengambil tasnya dan keluar dari ruangan namjoon sebelum seokjin sampai disana, Dengan degub jantung yang tak karuan. Namjoon memperbaiki tataan jasnya, berusaha terlihat normal. Sudah lama sekali dia tidak berbicara dengan seokjin.

Tok tok.

Ceklekkk.


SEOKJIN POV.

Dia memandangku, akupun menatapnya. Cukup lama kami saling melihat. Saling menanyakan lewat tatapan mata, apakah kau baik baik saja?

"Apa kabarmu namjoon?" Ujarku tak tahan. Semua rasa ini, aku menahan air mataku untuk tidak tumpah sekarang ini juga.
"A-aku baik seokjin hyung" ia nampak kaku, itu wajar dan aku mengerti akan hal itu.

Ia mempersilahkanku untuk duduk dengan nada formal, dia begitu kaku. Sedikit tersenyum ini hanya formalitas agar dia tidak khawatir saat melihatku yang seperti ini.

"A-aku akan pindah ke belgia"
"B-benarkah? Kenapa kau pindah?"
Pertanyaan yang sudah kuduga pasti ia tanyakan, kenapa aku memilih pindah?

"Hanya ingin mencoba hal baru "
Ia menganggukkan kepalanya mengerti, aku dengan pelan mengambil gelas air minum yang disedikan sekertaris namjoon dan meminumnya pelan. Aku akan menyatakannya sekarang.

"Maafkan aku tentang kejadian malam itu, Aku seharusnya tidak membentakmu dengan ucapan yang ketus dan menyiksamu sampai sekarang"
Lagi dan lagi aku berhenti pada sepenggal pernyataanku karna namjoon menatapku dengan tatapan yang hampir ditelanjangi.

"Semua itu tidak apa apa hyung"
Aku menatapnya.
"Aku kesini hanya ingin mengatakan bahwa aku menyesal. Jadwal keberangkatanku nanti jam 5 sore dan aku tak memiliki waktu yang cukup. aku harap aku bisa membuatmu sedikit lebih legah. A-aku pergi"

Akupun bangkit dari tempatku lalu membungkuk memberikan penghormatan, dan berjalan menuju pintu. Namun suara sepatu fentofel itu bergema mendekat kearahku dan.

GRAABBBB!!

"Sekali saja, aku mohon. Yang terakhir, aku ingin memelukmu, maafkan aku" namjoon memelukku dari belakang, detakan jantungnya yang tidak normal, mampu menembus badanku hingga aku bisa merasakan detakannya.

SEOKJIN POV END.

Seokjin berbalik lalu memeluk namjoon dengan erat.
Rindu yang sudah lama ia pendam.
"Mianhaee namjoon..."
Seokjin kemudian melepaskan pelukannya dan berjalan keluar dari ruangan. Pintu tertutup rapat.

Dan.

Sringaian itu.

Muncul di bibir tebal seokjin.

"I will back namjoon and get a surprise for you."












Jimin muncul dari persembunyiannya.
"Aneh, kupikir dia tersenyum? Apa mereka balikan?"









































"PESAWAT DENGAN NOMOR PENERBANGAN B83373 YANG MENUJU KE -BELGIA, MELEDAK DI UDARA KARNA MENGALAMI KEGAGALAN MESIN, BERUNTUNG SAAT BEROPRASI KABIN PESAWAT TENGAH KOSONG OLEH PENUMPANG DAN PRAMUGARI, TOTAL KORBAN JIWA BERJUMLAH 20 ORANG BESERTA AWAK KABIN NYA."
















































"Sedikit saja kau mendekati seokjin, maka ia akan hilang dari hadapanmu selamanya. Pesawat itu celaka karnamu namjoon, kau yang telah membuat pesawat itu meledak dan seokjin ada didalamnya. Boom! Jadi abu dan tak akan pernah ditemukan"

"Wanita jalang"








TBC😏

VOTE AND COMMENT DULU YAK💜💜

Lope youu💜💜

BIG BO$$ [NAMJIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang