Pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.VOTE AND COMMENT!🔞⚠️
Susah banget si tu jari mencet VOTE☆
OI SIDER SADAR CEPETAN BISA?!
-
-
-
Pria bertubuh tegap itu berbalik menghadap kedua orang yang kini menatapnya dengan penasaran."N-namjoon"
Seokjin mengedipkan matanya berkali kali, ia masih tak percaya apa yang dia lihat. Bahkan hari itu ia datang pada pemakamannya, dan melihat dengan sendiri tubuh terbakar namjoon lalu siapa kini yang ada dihadapannya.
"Tidak perlu terkejut seperti itu, pemeran utama dalam kisah ini tidak akan pernah mati, betul begitu jessica?" Jessica memalingkan wajahnya berusaha menghindari kontak mata dengan namjoon.
"Kaukah itu?"
Namjoon balik menatap seokjin, seokjin yang mimik wajahnya tak bisa ia kondisikan lagi.
"Namjoon?"
Seokjin sekali lagi memanggil namanya."Kenapa kau melakukannya padaku?"
Pertanyaan pertama yang di ucapkan namjoon.
Setelah memilih tidak menjawab panggilan seokjin berapa kali."Kau datang hari itu, kau memastikanku berada didalam sana" namjoon mendekati seokjin.
"Meminta agar aku secepatnya mati terbakar didalam sana, kau berusaha membunuhku demi membalaskan kematian ayahmu------ itu bukan aku seokjin ahh. dan kau mengetahuinya setelah kau berusaha membunuhku" seokjin memejamkan matanya karna rasa sakit itu menekan ulu hatinya.
"A-aku salah-----
"Kau memang salah, sangat salah. Dan secara tidak langsung kau memihak jessica" jessica menatap nyalang kim namjoon.
"Berusaha membunuhku karna ingin mendapatkan perusahaan. Dan kali ini berusaha membunuh kim seokjin untuk mendapatkan kontrak" namjoon beralih duduk di singgahsananya. Kemudian mengambil rokok lalu membakarnya, tak lama pintu kembali terbuka dengan paksa.
"Jessica lee, kau ditangkap atas pembunuhan kim hee chul dan perancanaan pembunuhan kim seokjin, dan beserta kasus kasus yang lain,kau bisa menjelaskan di pengadilan saat kita tiba di seoul" jessica tersentak ketika seorang polisi korea yang datang entah dari mana menahan tangannya menggunakan borgol, jessica berusaha memberontak. Ia berteriak minta dilepaskan.
"LEPASKAN!"
namjoon menghembuskan asap rokoknya keudara, sementara seokjin masih memproses apa yang sebenarnya terjadi.
"dengar jessica, kau memang selangkah didepanku.
Dan kau memang menang, tapi pemburu tidak akan pernah menembak buruannya lewat depan. Dan boom kena kau---" mata tajam jessica menatap seperti akan mengutuk namjoon.
"BRENGSEK KIM NAMJOONN!!"
Dan kemudian jessica di seret keluar dari ruangan namjoon.
Seokjin menatap namjoon dengan pandangan yang bergetar.
"N-namjoon------
"kim namjoon sudah mati."
Seokjin meneguk ludahnya kasar. Air matanya jatuh tak terbendung."Kau memiliki ratusan pertanyaan dibenakmu, rasa rindumu, dan rasa penyesalanmu setelah melakukannya" seokjin merendah ia berlutut dilantai dengan wajah tertunduk.
"Kenapa kau lakukan itu pada orang yang mencintaimu dengan tulus?"
Seokjin menahan tangisannya, punggungnya bergetar dengan bahu yang naik turun.