Pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.VOTE AND COMMENT!🔞⚠️
Susah banget si tu jari mencet VOTE☆
OI SIDER SADAR CEPETAN BISA?!
-
-
-SEOKJIN POV.
22 november 2019, Dubai.
aku selalu mengutuk diriku sendiri, mengapa dunia begitu kejam memperlakukanku. Aku terlalu menyesal hingga lupa bagaimana cara untuk bersyukur. Jessica menjebakku, menjadikan hidupku dalam penyesalan selamanya.
Aku meminum beberapa gelas wine dan meminta pramugari untuk menuangkannya lagi lagi dan lagi.
Aku berharap tuhan segera mencabut semua rasa sakit ini. Aku berharap aku segera melupakan semuanya, aku minum hingga mataku memberat dan berakhir tertidur.
10 jam penerbangan, aku terbangun dengan kepala pusing, mereka meminta agar mengantarkanku pada rumah singgah yang akan ku tempati.
Namun sekali lagi aku menolak bahwa aku harus pergi sendiri dan mereka boleh beristirahat. Kecuali hoseok, pria itu seperti mengeyel minta untuk menemaniku.
"Pergilah!"
Usirku dengan nada membentak, aku tak suka jika seseorang menolak printahku. Hoseok dengan wajah cemberutnya pergi meninggalkanku bersama teman 1 teamnya sementara aku berjalan kearah berlawanan dan pergi meninggalkan bandara.
Dubai memang selalu terik dan panas, aku membuka jasku dan menggulung lengan kemeja putihku sampai siku, lalu memakai sun glass. Seorang penjaga memberikanku kunci mobil yang bertuliskan ferrari california T. Sebelumnya aku tak pernah mengendarai mobil sport karna memang aku sedikit takut untuk membawanya. But we back to realita. It's dubai men! Dimana semua orang memiliki pakaian glamour dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Mobil berwarna merah menyala itu aku bawa berkeliling dubai, sekedar mampir ke gucci store untuk membeli beberapa set pakaian. Kemudian pulang dan kembali kerumah.
Selama perjalanan, otakku tidak pernah berhenti kenapa jimin menelfon secara tiba tiba? Kenapa dia begitu tegang dengan suara risih?
Apa yoongi menyiksanya?
Aku menggelengkan kepalaku kuat. Berusaha menghilangkan pikiran tak senonoh. Aku tidak fokus berkendara sampai aku terkejut melihat lampu merah, dan sedikit mengerem mendadak.
"Hufff! Hampir saja"
Lampu merah yang sangat lama 60 detik lamanya. Aku menunggu lampu kembali hijau dengan sesekali bersiul rendah setidaknya berusaha menghilangkan rasa bosan. Hingga mataku menoleh kearah kiri, sebuah mobil lambo hitam yang ditumpangi oleh seorang yang familiar.
Tiba tiba bibirku menjadi kaku.
"N-namjoon?"
Seketika lampu berwarna hijau dan mobil lambo hitam itu dengan gesit menerobos lalu meninggalkan ku jauh dari pandangan.
Semakin besar rasa penasaran, apakah aku salah liat? Bagaimana mungkin? Atau ini karna dubai yang selalu panas dan menimbulkan fatamorgana? dengan cepat aku memasang mode sport dan memacu mobilku dan mengejarnya.
Sialnya lagi mobil itu terlalu cepat, dan aku tidak memiliki keberanian untuk memacu mobilku diatas 140km/jam. Ia melesat dengan begitu cepat.