11 [PART I]

3.9K 352 21
                                    

Semua aktifitas dalam fanfic semua hanya fiksi, pembaca diharap bijak.
Saran baca antara umur 17-21 tahun.

VOTE AND COMMENT!🔞⚠️

-
-
-

"J-jessica?"




















Semua orang yang ada disana terkejut bukan main, jessica datang dan langsung mengambil posisi yang sangat sangat membuag siapapun merasa kesal.

"Namjoon aku bertanya apa harus melakukan sopan santun?" Wajah namjoon berubah 100% menjadi sangat datar, dia membuat jessica berdiri dan menarik tangannya masuk kedalam kamar namjoon dengan tergesa gesa.

Seokjin menatapnya masih dengan keadaan sangat bingung, bagaimana bisa jessica tau kalau mereka tengah mengadakan pesta? Dan kenapa namjoon menyeretnya masuk kedalam kamar?.
Seokjin mengikuti mereka namun terlambat pintu kamar telah tertutup dan terkunci rapat.

Didalam namjoon memijit pelipisnya pusing.
"Kau kenapa namjoon? Tidak suka dengan kehadiranku?" Seringainya terangkat pelan.
"Just say if you dont like me in here"
"Aku tak pernah mau bertanya padamu bitch! Semua tentangmu adalah kegelapan! Dan hentikan semua omong kosong ini!" Jessica tersenyum aneh.
"Menghentikannya? Aku sudah sejauh ini dan kau terlaku berani untuk mendekati orang lain selain diriku" namjoon mengeratkan tangannya laku mencekik leher jessica, mendorongnya pada ranjang lalu menindihnya disana.

"Wanita gila!"
Namjoon mencekik leher jessica sampai wajah wanita itu memerah. Wajah yang angkuh bahkan tidak berubah ekspresinya. Perlahan namjoon melepaskan cengkramannya dan bangkit dari kekungannya.
"Kau sampai kapanpun tidak akan pernah bisa membunuhku" ujar jessica.
"Karna aku cinta pertamamu"
Ia bangkit memeluk tubuh namjoon dari belakang.
Kemudian mencium tengkuknya pelan.
"Aku kembali tidak menginginkan apa apa, hanya ingin kamu, sudah cukup"
"Dan bukan untuk bersaing dalam bisnis kita" jessica kemudian keluar dari kamar namun suara namjoon membuatnya terdiam.

"Kau dibalik pembunuhan mrs.cha?"
Jessica terdengar terkekeh.
"Yes im?"
"Jangan pernah berpikir untuk mendapatkan hatiku kembali disaat kau benar benar menghancurkannya dimasa lalu Jessica" ia kemudian terkekeh pelan.
"Bisa kau menjamin ucapanmu tidak akan pernah berubah honey? Okey" ia membuka pintu dan langsung berhadapan dengan seokjin yang berdiri tanpa ekspresi.
Jessica hanya melewatinya sambil tersenyum meremehkan.

"Jika kau memang orang dibelakang pembunuhan mrs.cha dan menerorku, aku tak akan pernah takut" ujar seokjin, namjoon menatapnya khawatir.
Jessica kembali mendekati seokjin mengelus pundak seokjin dengan menepuk nepuknya beberapa kali.

"Aku tidak pernah membuatmu takut seokjin, tidak pernah sekalipun. kecuali kalau kau berpikir------------- akan kehilangan. Aku memang akan melakukannya"
Kemudian dia pergi meninggalkan apartemen namjoon.

_________________________________

Jimin duduk dibangku kerjanya seraya mengawasi pekerja lewat monitor leptopnya.
Sementara yoongi berada diluar ruangannya, bukankah mereka 1 ruangan? Bedanya hanya sekat kaca hitam yang membatasi.
Sebenarnya bukan hanya mengawasi karyawan. Jimin juga tengah mengawasi yoongi yang sibuk bekerja, bahkan seharian ini yoongi sama sekali tidak mengajaknya berbicara.

Akhirnya memiliki inisiatif, jimin memilih keluar dari ruangannya dan menghampiri meja yoongi.
"Apa yang membuatmu begitu sibuk sampai tidak ingin berbicara denganku? Bahkan pekerjaanmu tidak begitu sulit? Lalu kau membatalkan acara makan gratis dirumah namjoon hyung sebenarnya ada apa?"
"Bisakah kau tidak bertanya? Otakku sedang pusing sekedar menjawab pertanyaanmu" jimin menampilkan senyum miringnya. Kemudian berniat kembali kedalam ruangan, suara pesan masuk diponselnya membuat ia sedikit penasaran dan melihatnya.
Bertapa terkejutnya dia mendapati jungkook mengatakan kalau jessica baru saja pergi dari rumah namjoon. Sedikit muncul pemikiran di kepala jimin, ia kembalik mendekati yoongi.

BIG BO$$ [NAMJIN] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang