Meraka berempat telah sampai di depan pintu masuk, Reni sedang memencet bel rumah.
" Assalamualaikum,permisi.. "Ucap reni sambil memencet bel rumah nya. Setelah beberapa lama menungu akhirnya pintu terbuka, menunjukan sosok wanita paruh baya yang sudah rapi, wanita itu keliatan masih muda, atau awet muda kali ya...
" Waalaikumsalam.., eh reni yu masuk" ucap indah bunda Clara. Dan dianguki oleh ketiganya, tapi Alvaro meminta izin untuk kekamar mandi.
"Halo, tante,om, Hai Ade cantik.. " Ucap clara sambil tersenyum. Clara memang sudah tau tentang perjodohan ini dia malas untuk menerimanya tapi dia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya.
"Halo, kakak cantik.. " Ucap nisa sambil tersenyum penuh kegembiraan.
"Orang yang mau dijodohin sama gue mana" Batin Clara.
" Assalamualaikum"ucap Alvaro
Semua orang yang ada disitu beralih menatap kedepan pintu termasuk Clara, Clara dibuat cengo ternyata orang yang akan dijodohkan itu...
"LO..." Ucap keduanya bersama.
"Ngapain lo Ada disini?"Tanya Alvaro dengan wajah yang bisa dibilang datar,jadi kalau terkejut memang tidak ketahuan.
" Seharusnya gue yang nanya, ngapin lo disini, ini tuh rumah gue."ucap Clara dengan Nada bicara agak tinggi.
Disaat mereka bertengkar akhirnya indah bunda clara angkat bicara..
"Udah udah jangan berantem, gak baik,kan kalian sebentar lagi bakal jadi suami istri,kalian harus terbiasa,karna kalian akan tinggal berdua ,kalian harus mandiri,gak boleh berantem terus." Ucap indah sambil tersenyum tipis.
"Al Ayo duduk." Ucap Reni, Alvaro pun duduk berhadapan dengan Clara."al kamu setuju kan, kamu Mau nikah sama Clara kan? "Tanya mamah reni.
" Iya al Mau terima perjodohan ini"ucap Alvaro dengan wajah biasa saja.
"Ngapain pake diterima segala sih, argghh dasar orang gila"Batin clara
"Clara kamu kenapa diem aja"? Tanya reni mamah Alvaro.
" Emm... Hmmm.. Gpp ko tante"kata Clara sambil tersenyum tipis.
"Yasudah nanti acara nya biar papah, sama om Dani aja yang ngurusin"ucap Doni( ayah Clara)keduanya sangat terlihat bahagia.
"Asik nisa Mau punya kakak ipar, cantik lagi.. "Ucap Nisa Sambil tersenyum penuh Gembira.
Semua yang Ada disana tersenyum senang kecuali Clara Dan Alvaro mereka hanya terdiam, dengan pikiran nya msing masing.
"Al, ra nanti acara pernikahan kalian 2 minggu lagi ya" Kata reni.
"Hah cepet banget.."ucap Clara
" Iya apa gak terlalu cepet yah? " Ucap indah Dan dianguki oleh clara.
"Gpp malah bagus kan kalau cepet.."ucap reni Dan hanya diangguki oleh indah
Alvaro dan clara hanya bisa pasrah dengan keputusan orang tua mereka berdua... Yang penting orang tua mereka bahagia.
"Tante aku mau pinjem Clara dulu ya, mau ngomong bentar" Ucap Alvaro meminta izin pada indah.
"Iya boleh, lama juga nggapapa" Alvaro langsung mengandeng tangan Clara menuju taman belakang rumah.
------ Taman belakang rumah --------
"Ish... Ngapain sih lo pake acara bawa gue kesini.... Ini apa lagi pake gandeng tangan gue segala, lepasin. "
"Gue mau ngomong bentar, ribet amat Yailah"
"Yaudah cepet mau ngomong apaan, sibuk nih gue"
"Gue sebenarnya nya pengen nolak perjodo-"
"Terus kenapa lo ngak nolak aja, tinggal nolak ribet amat sih"
"Dengerin dulu kampret, jangan asal potong aja"
"Yaudah lanjut"
"Gue ngak bisa nolak perjodohan nya karna papah gue takut dia ngak bisa liat gue pas nikah entar, jadi dijodohin nya sekarang.... Kita jalanin aja dulu, kata orang kan cinta datang dengan terbiasa" Ucap Alvaro setengah mengoda Clara.
"Iwww.... Jijik, yaudah gue bakal nerima perjodohan nya, t.e.r.p.a.k.s.a." Ucap Clara sambil menekan kata terpaksa.
"Oke, yaudah by gue masuk dulu."
"Ihhh, dasar tuguin Yailah, Alvaro...."
Mereka berdua telah sampai diruang keluarga ternyata semua sudah berkumpul.
"Eh tu anaknya..... Yaudah kalau gitu kita semua pulang dulu ya jeng, semoga pernikahan nanti lancar.... Assalamu'alaikum" Ucap Reni sambil cipika-cipiki ala ibu ibu.
"Iya hati hati ya.... Waalaikumsalam"
Maaf ya part ini pendek banget soalnya bingung mau nulis apa lagi.... 😆
Jangan lupa vote and comment🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Saat Sma
Teen FictionIni kisah Tentang dua orang insan yang di jodohkan oleh kedua orangtuanya