Rumah mamah

1.4K 60 2
                                    

Setelah lama perjalanan, karna mereka mampir ke toko kue dulu. Mereka berdua telah sampai agak malam sekitar jam 23:15,didepan gerbang rumah besar yang bernuansa cat putih dan cream itu. Alvaro meng klakson mobilnya, tak butuh waktu lama pagar pun dibukakan oleh pria paruh baya, satpam dirumah alvaro.

"Malam den, silahkan masuk sudah ditunggu dari tadi oleh ibu" Ucap pak satpam sambil tersenyum ramah.

"Malam juga, iya mang, yasudah saya masuk dulu ya" Alvaro langsung menancapkan gasnya, masuk kedalam pekarangan rumah.alvaro turun dari mobil dan mengelilingi mobil untuk membukakan pintu untuk Clara.

"Silahkan princes... "Ucap alvaro mempersilahkan Clara keluar dari mobilnya, Clara hanya tersenyum,Alvaro langsung mengandeng tangan Clara setelah menutup pintu mobilnya. Meraka berdua sudah sampai didepan pintu dan memencet bel,setelah beberapa kali memencet bel rumah, seorang wanita paruh baya yang memakai baju tidur membukakan pintunya.

"Kalian malam sekali pulangnya, habis dari mana saja" Ucap Reni sambil berkacak pinggang kepada anak laki-laki nya itu, alvaro hanya memperlihatkan deretan gigi putihnya, sedangkan Clara tersenyum kikuk.

"Hehehe.... Maaf mah, tadi kita nganterin temen temen dulu, abis itu mampir ke toko kue deh" Jelas alvaro kepada sang mama.

"Yasudah kalian langusng istirahat saja,Clara kalau alvaro ngapa ngapain kamu bilang aja ke mamah biar mamah yang marahin" Clara hanya tersenyum binggung harus menjawab apa. "Yasudah cepat masuk setelah itu langusng tidur..... Good night mantu kesayangan, muah" Lanjutnya sambil mencium kening mantunya dan juga anak nya.mereka bertiga masuk kedalam rumah dan masuk kekamar masing-masing.

              
                           🌛🌛🌛

"Ra kamu jangan langsung tidur, gosok gigi nya dulu" Kata alvaro memperingati Clara..... Clara menurut saja dan langsung masuk kedalam kamar mandi. Setelah Clara masuk kekamar mandi alvaro membaringkan tubuhnya, baru saja sebentar dia mendengar suara dari kamar mandi seperti orang muntah. Alvaro langsung berjalan ke pintu kamar mandi dan mengetuknya.

Tok......Tok.....Tok.....

"Ra kamu kenapa, aku masuk ya" Kata alvaro, tapi sebelum alvaro membuka pintu Clara sudah terlebih dahulu keluar dari kamar mandi.

"Ngak usah masuk, aku aja udah keluar. Aku ngapapa ka, cuman pusing aja, paling kecapean, kalau istirahat pasti bakal sembuh"Ucap Clara sambil tersenyum meyakinkan alvaro bahwa dia baik baik saja.

" Tapi kamu pucet banget, yaudah sekarang kamu tidur istirahat, terus besok pagi kita kerumah sakit"Clara hanya menganggukan kepalanya, dan berjalan melewati alvaro, Clara membaringkan tubuhnya di kasur king sizenya, alvaro mengikuti Clara dan langsung merebahkan tubuhnya memeluk clara dari belakang, dan pergi menuju alam mimpi menyusul Clara.

Pagi yang sangat cerah, matahari menapaki cahaya nya, cahaya sedikit demi sedikit masuk kedalam celah celah jendela kamar kedua insan yang sedang tidur dengan nyamannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi yang sangat cerah, matahari menapaki cahaya nya, cahaya sedikit demi sedikit masuk kedalam celah celah jendela kamar kedua insan yang sedang tidur dengan nyamannya.

"Hoamm....enghh.... Udah pagi" Clara hendak berdiri dari tidurnya, tapi badanya terasa berat,pantas tangan alvaro masih memeluk nya erat.

"Ka... Ka... Ka alvaroo.... Bangunn.... " Teriak Clara sambil menguncangkan tubuh alvaro, alvaro merasa seperti ada gempa saja.

"Ra, masih pagi brisik. Kenapa sih pake teriak teriak segala?"tanya alvaro sambil mengkucek matanya dengan sebelah tangan karna sebelah tangannya masih setia melingkar diperut Clara

" Ih ka bangun dulu, aku susah bangun nih"kata Clara sambil memanyunkan bibirnya beberapa centi.

"Morning kiss dulu, baru dilepas."

"Apasih ka, udah ah aku tuh mau mandi, katanya mau kerumah sakit"

"Iya tapi morning kiss dulu sayang" Clara langsung saja mencium bibir merah milik alvaro, tapi saat Clara ingin melepas ciumannya alvaro malah makin mempererat pelukannya dan makin memperdalam ciumannya, entah sadar apa tidak Clara membalas memperdalam ciumannya, memberikan celah di bibirnya agar alvaro bisa memasukannya. Setelah beberapa menit mereka berciuman alvaro melepaskan ciumannya, tapi sebelumnya alvaro mengigit bibir ranum Clara

"Sakit ka, kenapa harus digigit, nanti kan jadi bengkak" Ucap Clara sambil berdiri didepan cermin,dan benar saja bibirnya menjadi bengkak."tuhkan ka liat jadi bengkak"lanjutnya sambil memperlihatkan bibirnya.

"Abisnya bibir kamu manis sayang, maaf ya" Ucap alvaro sambil megelus bibir Clara dengan jari telunjuknya dan menciumnya dengan secepat kilat. Setelah itu alvaro langusng saja berlari sebelum Clara mengamuk.

"Ih dasar, awas aja ya, aku ngak bakal maafin kakak" Teriak Clara, benar saja Clara ngamuk.

Setelah perdebatan agak panjang itu selesai alvaro dan Clara langsung turun dari kamar menuju meja makan. Terlihat ada keluarga Clara dan alvaro sudah kumpul disana, mereka berdua ikut kumpul dengan semuanya.termasuk devano dia sudah ada di meja makan.

"Hallo, selamat pagi semuanya"sapa Alvaro dengan senyum yang merekah, mereka yang melihat itu aneh sekali.

" Kenapa lu, senyum gitu amat, abis dikasih jatah ya sama ade gue?"tanya devano sambil memicingkan matanya.

"Iya abis dikasih jatah" Sontak semuanya tertawa kecuali Clara dia menahan malu, dan menundukan kepalanya."jangan malu gitu dong sayang"goda alvaro, Clara langsung saja meninju tangan alvaro.

"Ish apasih, udah ah makan aja, alvaro itu jangan didengerin"

"Udah udah masih pagi berantem, Clara sayang mamah sama bunda kamu masakin kamu opor ayam dimakan ya"

Clara langsung saja menutup mulutnya, membuat semua yang ada di meja kebingungan, Clara langusng berlari menuju wastafel, mengeluarkan muntahannya, tapi tidak keluar apa apa, cuman cairan putih saja, alvaro setia berada disamping Clara dan memijat belakang leher Clara.dirasa sudah cukup Clara dan alvaro bergabung lagi dimeja makan.

"Kamu ngapapa sayang?" Tanya indah khawatir.

"Aku ngapapa, udah biasa, paling cuman masuk angin"

"Udah biasa" Kata Reni dan indah bebarengan. Clara hanya mengangguk saja, sedangkan para lelaki kebingungan memperhatikan interaksi para betina itu.

"Pah kita harus kerumah sakit, ayo cepet, kalian siap siap dulu" Kata Reni yang sudah beranjak dari duduknya sambil menarik tangan suaminya menuju kamar, begitupun dengan indah mereka sedang siap siap. Ketiga remaja yang disuruh bersiap siap pun hanya menuruti saja.

Semua keluarga telah berkumpul dimobil masing masing untuk pergi kerumah sakit, devano di menghubungi pacarnya untuk menyusul dirinya kerumah sakit, dan juga tidak lupa menghubungi teman teman yang lainnya. Dalam perjalanan tidak ada yang berbicara sedikitpun, ibu ibu hanya tersenyum senyum sendiri, para suami jadi kebingungan sendiri.dalam perjalanan agak macet karna memang sekarang sedang weekend, jadi ramai oleh orang yang sedang jalan jalan.

Beberapa jam perjalanan akhirnya mereka telah sampai didepan rumah sakit permata  milik ayahnya alvaro. Mereka semua telah masuk kerumah sakit, ternyata disana sudah ada teman temannya Clara dan pacarnya devano.

"Hai ko kalian bisa disini, siapa yang ngasih tau?"

"Tadi devano ngasih tau kita semua, kita semua khawatir, takut lo kenapa kenapa"kata lala diikuti oleh caca dan
Agnes.

Makasih guys kalian terus baca novel aku, semoga ngak bosen ya hehehehe....

Nikah Saat SmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang