|Tiga|

584 47 4
                                    

Axenna menutup pintu mobilnya dengan kasar, Kemudian segera menyalakan mesinnya dan mengendarainya dengan kecepatan tinggi, nafasnya memburu. Ia lupa bahwa sedang mengangkut seorang gadis gila di kursi penumpang

“Xena goblok, lo kalau mau mati jangan ajak gue dong,” Pekik Hara sambil memejamkan mata.

“Xena jangan ugal ugalan dong, gue belum siap mati hari ini bonyok gue belum dapet mantu,”

Hara terus berteriak namun tak dihiraukan oleh gadis yang mencengkeram stir mobil dengan kuat hingga buku jarinya memutih.

“Kalem aja kenapa sih, gue udah pro,” gumam Xena datar dengan terus memacu mobil di atas kecepatan normal.

Untung saja jalanan sore ini cukup lenggang, kalau tidak bisa dipastikan mereka berdua akan berada di ranjang rumah sakit bahkan pemakaman.

Hara terus memejamkan mata sambil merapalkan doa yang ia hafal, Antisipasi jika nyawanya akan tercabut sore ini.

Tiga lampu merah diterobos begitu saja oleh Xena, gadis gila itu tidak peduli akan mendapatkan catatan pelanggaran berlalu lintas nantinya.

Sepuluh menit kemudian Xena menghentikan laju mobilnya dengan kasar, membuat badan Hara terhuyung ke depan, dahinya menabrak dashboard cukup keras, sedangkan pelakunya justru menyandarkan punggung di kursi kemudi, Tangannya menyentuh sudut bibir dengan darah yang sudah mengering itu.

“Ayo masuk, gue pengen rebahan” ucap Xena kemudian keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu utama rumah Hara, meninggalkan tuan rumah yang masih mengumpat di dalam mobilnya sambil mengelus dahinya yang berdenyut.

“Dasar anak setan, gue yang punya rumah gue yang ditinggal, dosa apa sih gue punya temen modelan gitu,” gerutu Hara kemudian memasuki rumah gaya Eropa miliknya.

Hara membuka pintu kamarnya, ia mendapati Xena sedang merebahkan diri di atas kasurnya. Hara kembali mencibir namun korban hujatnya sudah memejamkan mata dan menulikan telinga.

Hara memandangi wajah Xena, ia tercekat ketika mendapati sudut bibir Xena yang berdarah dan pipi kanannya yang memerah.

“Fix deh, ini bocah habis war sama gembel,” gumamnya kemudian berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri, meninggalkan Xena yang masih rebahan dengan santainya.

“Xen, katanya lo mau kasih gue susu beruang satu lusin, kok nggak jadi?” ucap Hara yang sudah keluar dari kamar mandi dengan wajah segarnya.

“Lo beli sendiri aja lah, ambil aja duit di tas gue, kalau mau pake mobil gue kuncinya masih di sana belum gue bawa masuk,”

“Eh bego, lo kan tau gue nggak bisa nyetir, lo mau gue mati kecelakaan pake mobil lo?”

“Why not? Astaga ribet banget sih lo jadi cewek,  beli online aja sana,” ucap Xena acuh

“G°blok, beli susu beruang aja pakai acara online segala, keburu basi,”

“Serah lo aja lah, emang susah ngomong sama anak kadal,”

Hara yang mendengar itu hanya mendengus, kemudian turun ke lantai bawah dan makan, perutnya terasa melilit setelah berbicara dengan anak setan seperti Xena.

“Mau kemana lo, tumben jam segini udah mandi,” cibir Hara ketika ia menangkap sosok Xena yang berjalan menuju luar rumahnya.

“Heh tanduk sapi, lo kan minta susu beruang satu lusin, udah gue kasih duitnya tinggal beli aja nggak mau usaha, emang nggak ada akhlak lo,” ucap Xena sinis sambil mengibaskan rambut panjangnya kemudian melangkahkan kaki menuju bumblebee - mobil kuningnya.

Hemofilove Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang