Jalan kehidupan seseorang berbeda-beda. Ada yang memilih, ada yang di pilih. Bagaimana bangkit setelah terjal datang menerjang. Bertubi-tubi masalah datang menghampiri hidup seorang Aqilla. Sosok putri yang di lepas dari sarangnya. Aqilla di paksa bebas.
Kepedihan yang ia rasakan tidak kunjung menghilang. Setiap kali ingatan itu datang, Aqilla hanya bisa menguatkan. Memutuskan berhenti dan memilih untuk menyudahi semua masalah yang terbukti. Aqilla pura-pura kuat di hadapan Mama dan adiknya. Ia berusaha tersenyum meski menangis di balik malam yang dingin. Kenapa hidup bisa berubah dalam waktu hitungan detik? Aqilla tidak pernah membayangkan akan kehilangan semuanya dalam satu kedipan mata.
Dunianya, sekolahnya, cita-citanya dan orang yang ia sayang harus Aqilla tinggalkan.
Menjalani ujian kelulusan melalui jalur paket C. Aqilla akhirnya bisa menghibur Mama dengan memberikan sebuah ijazah kelulusan SMA. Gaji Mama tidak cukup jika ingin menguliahkan dirinya, ada biaya sekolah Eisha yang harus di bayar.
Aqilla tidak menyerah dalam mengejar cita-cita menjadi seorang jurnalis seperti idolanya, Najwa Shihab. Mencari beasiswa yang mungkin bisa ia ikuti. Sayangnya Aqilla kalah dalam persaingan pada mereka yang memiliki uang. Awalnya Aqilla ingin memberontak, namun Mama menenangkan dirinya bahwa dunia memang seperti itu. Pribadi lembut Aqilla mulai terisi menjadi keras mengimbangi dunia yang kejam.
Sampai akhirnya Mama menghampirinya di tengah malam sebelum tidur. Memberikan formulir pendaftaran pramugari. Aqilla menolak, ia tidak berminat untuk menjadi pramugari.
Mama tidak memaksa, memberikan Aqilla sedikit nasihat bahwa ekonomi sekarang tidak sanggup untuk membiayainya masuk universitas. Terjun ke dunia kerja sangat memungkinkan, Mama percaya Aqilla bisa melakukannya.
Butuh waktu beberapa hari Aqilla berpikir dan terus menolak sampai akhirnya ia mengisi formulir tersebut dan mengirimkannya ke maskapai. Satu minggu kemudian Aqilla mendapat email balasan bahwa ia lolos dalam tahap pertama.
Aqilla masih tidak ingin memberitahu Mama. Aqilla ingin mengejar cita-citanya. Ia menangis, kenapa rasanya sulit sekali. Apa Aqilla tidak bisa menentukan pilihan hidupnya sendiri? Kenapa ia harus melakukan apa yang tidak ia suka? Kenapa Tuhan memilihnya! Kenapa Tuhan meloloskannya! Aqilla marah. Ia marah besar, ia benci hidupnya sekarang.
Melihat Mama yang kerja banting tulang sebagai karyawan swasta di sebuah perusahaan. Tinggal di rumah yang sederhana dengan kendaraan yang mulai terjual untuk biaya hidup. Aqilla melepaskan cita-citanya. Dengan berderai air mata, tubuh gemetar ia mengemasi barang memasukkan ke sebuah koper. Ia menuliskan sebuah surat. Aqilla tidak sanggup berbicara pada Mama, ia akan pergi dan berjanji akan kembali menjadi orang yang Mama inginkan.
Melepaskan kepedihan. Meninggalkan penyiksaan akhirnya Aqilla tiba di sebuah bandara. Tidak ada lagi Aqilla yang lemah, ia sendiri dan Aqilla harus berjuang.
Berbagai tes Aqilla lakukan sampai akhirnya namanya keluar paling atas sebagai peserta pertama terbaik yang lolos.
Mungkin ini takdir seorang Aqilla.
**
8 Years later
"Siapa? Kapten Seth sama Aqilla?"
Perempuan itu mengangguk. "Iya, tuh Aqilla udah post foto prewed mereka,"
"Kalau lo mau naik pangkat ya harus jual badan." Kedua orang perempuan yang sedang mengobrol itu menoleh bersamaan. "Lo pikir Aqilla bisa mendapat semua itu dari mana kalau nggak melayani para Kapten," Katanya mendecih pelan. "Makanya dia sekarang menjadi FA 1 dan melayani first class,"
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY [COMPLETE]
Novela Juvenil"Karena kematian tidak selalu identik nyawa yang menghilang, tapi juga kebahagiaan." Kisah perjalanan cinta seorang buaya darat. Menemukan cinta sejati ataupun jadi diri.