Bab 57. [END] Kisah Cinta Abadi

12.6K 1.4K 901
                                    

"Sudah siap semua, Din?"

"Sebentar Bu, Dina lupa tas Cea," Dina berlari ke kamar mengambil tas sementara Aqilla dan Anacea berjalan terlebih dahulu masuk mobil.

Ini hari paling bersejarah bagi Aqilla, hari paling bahagia dalam perjalanan hidupnya. Tidak ingin Aqilla lewatkan sedikitpun moment yang sudah ia tunggu-tunggu. Merapikan gaun dan riasan make up sekali lagi, Aqilla gugup.

Menuju gedung pernikahan, Aqilla meremas tangannya di pangkuan. Suara Anacea yang sedang bernyanyi tidak bisa menyembunyikan kegugupannya saat ini. Moment sakral yang sebentar lagi dilaksanakan. Ucapan janji suci antara dua insan yang akhirnya memilih hidup bersama sampai maut memisahkan.

"Sampai, Buk," Tegur Dina.

Aqilla membuka matanya cepat. Kenapa perjalanan sangat cepat sekali, Aqilla belum menyiapkan hati. Menarik napas lalu menghembuskannya pelan, Aqilla lakukan berulang kali.

"Kenapa ibu yang gugup? Pak Seth yang akan menikah sama kekasihnya," Dina tertawa kecil.

"Sama aja Din, saya merasakan kegugupan Seth saat ini," Aqilla melihat kaca sekali lagi, setelah yakin bahwa tidak ada yang salah Aqilla membuka pintu mobil.

Enam bulan lalu ketika Seth melamarnya, Aqilla memutuskan untuk memilih menjadi seorang sahabat. Keputusan Aqilla sudah bulat, tidak ingin Seth ataupun keluarga terbebani karena kehidupan Aqilla. Seth pantas mendapatkan perempuan yang lebih.

Aqilla dan Seth masih menjalani hubungan baik selama ini. Seth juga banyak bercerita tentang perempuan yang baru dikenalnya tiga bulan. Aqilla sangat mendukung, memberi nasihat agar Seth tidak salah langkah. Skenario Tuhan tidak pernah salah dalam menyatukan dua manusia. Meski dulu Aqilla dan Seth membuat rencana tentang hidup berdua bahagia, Tuhan berkata lain. Manusia hanya bisa merencanakan, semuanya kembali pada yang di atas.

Menggendong Anacea di pelukkan, Aqilla menemui Seth di ruangan pengantin pria. Ekspresi gugup dan bahagia bercampur menjadi satu. Seth tersenyum lebar melihat kedatangan Aqilla. Keduanya berpelukkan singkat.

"Aku gugup," Kata Seth melompat-lompat kecil.

"Kamu bisa," Aqilla menyakinkan, merapikan penampilan Seth agar tidak ada kesalahan sedikitpun.

"Uncle," Panggil Anacea menarik celana Seth.

"Iya, sayang," Seth ingin berjongkok namun Aqilla melarangnya.

"Nanti kusut celana kamu," Aqilla memukul lengan kekar Seth. "Cea, mau apa?"

Anacea mengulurkan tangannya pada Seth. Tanpa menunggu lama, Seth menggendong Anacea, menciumnya gemas. "Din, tolong fotoin dulu," Seth menyerahkan handphone nya.

Ketiganya berdiri menghadap kamera, potret bahagia yang bisa dirasakan oleh tamu undangan yang datang. Usai berfoto Aqilla memilih untuk menunggu di depan, mengikuti acara sampai selesai. Perasaan haru dan bahagia membuat air matanya jatuh.

Aqilla bahagia, Seth menemukan hidupnya. Aqilla berharap keduanya saling mencintai sampai tua nanti.

Usai menghadiri acara pernikahan, Aqilla memutuskan pulang. Perkembangan Anacea sangat cepat, banyak kosakata yang keluar dari bibir mungilnya. Bertanya setiap hal, Aqilla harus ekstra dalam memberikan edukasi dini pada hal-hal yang pertama kali Anacea temui.

Sore hari duduk di ayunan menikmati bala-bala, ada seseorang yang sangat menyukai makanan tersebut. Setiap pagi Aqilla sering melihatnya duduk di warung depan sekolah menggoda pejalan kaki yang melintas. Terkadang jadi juru parkir dadakan, dengan wajah tampan menipu daya semua perempuan.

PLAYBOY [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang