Seth mengambil bucket bunga mawar putih dari dalam mobilnya. Ia beli sewaktu perjalanan menuju rumah kekasihnya. Bersama senyuman yang terpancar di bibir, Seth berjalan di koridor. Ia baru saja pulang semalam, mendapat cuti nikah selama dua puluh hari di mulai hari ini.
Banyak cara untuk mengakspresiasikan bentuk cinta, begitu pun Seth. Ia senang menunjukkan cintanya dalam bentuk barang dan perhatian. Seperti memberikan bunga setiap kali bertemu. Dan tidak lupa seth membelikan Aqilla sesuatu setiap perjalanannya.
Acara pernikahannya tinggal menghitung hari. Seth tidak sabar untuk itu. Meski banyak sekali cobaan dan rintangan dalam hubungan mereka, akhirnya bisa terlewati bersama.
Seth berdiri di depan pintu apartemen Aqilla. Merapikan penampilannya sebelum mengetuk pintu dua kali. Belum ada jawaban, Seth mengetuknya lagi.
"Pesanan," Katanya bercanda. "Sayang?"
Seth mengerutkan keningnya. Apa Aqilla sedang mandi? Tapi Seth tidak mendengar suara air. Ia mencoba menghubungi Aqilla yang tidak mendapat jawaban dari semalam. Pesannya juga tidak di baca.
Senyum Seth menghilang, ia mengetuk lagi. "Babe?" Kali ini Seth mengetuknya lebih keras dengan raut wajah khawatir. Takut jika Aqilla mengingat traumanya lagi.
Seth akhirnya membuka klip pasword, memasukkan kode kata sandi lalu mendorong pintu terbuka. Tidak ada siapa-siapa. Apartemen rapih seperti biasanya.
Bunga yang Seth genggam jatuh ke lantai. Ia melihat pintu kamar terbuka melihat Aqilla tidur dengan posisi terlungkap. "Sayang?" Panggil Seth khawatir. Membalik tubuh Aqilla. "Aqilla?" Seth menepuk pelan pipi Aqilla, wajahnya pucat.
Seth mengedarkan pandangannya, ada banyak plastik yang berserakan di lantai kamar mandi. Seth juga melihat serpihan kaca berserakan. Seth terdiam, melihat sesuatu yang Aqilla genggam dengan kuat. Seth meraih tangan Aqilla, membuka genggaman tersebut penasaran.
Pergerakan tangan Seth terhenti. Ia mencoba melihat lebih dekat apa yang di pegangnya saat ini. Butuh waktu yang lama untuknya mengerti apa maksud dari benda tersebut.
Seth terkejut tidak percaya, ia menatap Aqilla di pelukannya lalu menatap benda di tangannya lagi. Tangannya gemetar, Seth mengabaikan benda tersebut kemudian membawa Aqilla menuju rumah sakit.
Selama perjalanan Seth mencoba menenangkan pikirannya sendiri. Mengabaikan fakta yang ia lihat. Seth menggenggam tangan Aqilla di sebelahnya dengan pikiran yang berkecamuk tidak percaya. Bagaimanapun Seth tidak bisa mengerti dan tidak akan pernah mengerti. Yang terpenting tolong kekasihnya saat ini.
Seth tidak tahu sejak kapan Aqilla tidur dengan posisi seperti itu. Sejak kapan Aqilla tidak sadarkan diri. Seth takut sekali. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Aqilla?
Penanganan pertama dilakukan. Dokter mengatakan semua baik-baik saja. Aqilla hanya kelelahan, faktor stres dan juga kurang istirahat. Ada satu hal yang membuat Seth kembali bungkam.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY [COMPLETE]
Genç Kurgu"Karena kematian tidak selalu identik nyawa yang menghilang, tapi juga kebahagiaan." Kisah perjalanan cinta seorang buaya darat. Menemukan cinta sejati ataupun jadi diri.