Usai acara formal yang di hadiri tamu-tamu keluarga. Sekarang waktunya acara anak muda. Yuan menyewa sebuah club untuk para teman-temannya dan teman Yocelyn berpesta dalam rangka merayakan hari pernikahannya.
Pesta, kesenangan, tawa dan menari di atas lantai dansa. Yuan memimpin acaranya sendiri, memainkan DJ untuk orang berpesta. Perempuan yang sudah sah menjadi istrinya sedang melompat mengikuti alunan musik bersama teman-temannya. Kemeriahan acara sangat terasa.
Ada Milan dan Arga yang ikut dalam party tersebut. Keduanya duduk di sofa, Milan sedang fokus pada ponselnya sejak tadi. Sedangkan Arga merasa tidak nyaman dengan pergaulan Yuan.
Yuan sedang memberikan kata sambutan. Terdengar di telinga Milan, sedikit gatal saat Milan mendengarnya. Entah kenapa Milan merasa Yuan terlalu berlebihan dalam memainkan peran kali ini. Pasangan pengantin baru tersebut membuat iri para tamu saat Yuan mengeluarkan jurus gombalan sampah.
"Temen lo nggak berubah," Bisik Arga.
"Bukannya teman lo juga?" Tanya Milan tidak suka.
"Kalau ada Aqilla langsung di tonjok kepala Amora, dan Amora akan mati nggak berkutik," Arga tertawa teringat masa SMA mereka. Kemudian Arga terdiam. "Aqilla dimana ya, kangen."
Benar kata Arga, Yuan tidak berubah dan tidak akan pernah berubah. Tidak ada yang bisa mengubahnya kecuali dia. Lihat saja, seberapa tahan Yocelyn menghadapi Yuan. Sampai kapan pernikahan bertahan dalam kepura-puraan.
Milan mengembuskan napas pelan, mengambil segelas air untuk menyiram tenggorokannya yang sudah kering. Gelas itu lolos dari tangannya terjatuh ke lantai sebelum Milan meminumnya.
"Oh Shit," Gumam Milan saat seorang perempuan lewat di hadapannya. Milan segera berdiri, melihat dari lantai atas kemana perempuan itu berjalan.
Yuan sedang menikmati pestanya. Menyatukan gelas ke atas lalu meneguk minuman bersama para teman. Semua terkendali sampai seseorang muncul di hadapannya membuat Yuan membuka matanya lebar.
"Fu*ck," Kata Yuan terdiam.
"Hei baby," Perempuan itu meletakkan sebuah kertas ke atas alat DJ lalu pergi.
Yuan melirik Yocelyn yang sedang mengobrol di sudut sofa. Lalu Yuan meminta temannya untuk mengambil alih. Melepaskan headphone di lehernya, ia berjalan mengendap turun dari panggung. Suara music perlahan menjauh. Yuan membaca surat kecil yang ia terima.
Memastikan tidak ada yang mengikutinya, Yuan tersenyum miring. Membuka pintu kamar yang tertulis di sana.
"I Miss you," Kalimat itu muncul pertama kali saat Yuan membuka pintu.
Yuan menutup pintu pelan, tersenyum mendekati perempuan berpakaian gaun hitam tersebut. Melingkarkan tangannya di pinggang ramping, menariknya mendekat lalu menciumnya. "Miss you to," Bisik Yuan sensual.
Perempuan bernama Leta tersebut melompat, melingkarkan kakinya di pinggang Yuan, tangannya menarik rambut Yuan. Memperdalam ciumannya. Yuan menuntunnya ke ranjang yang ada di sana. Menghempaskan Leta, menindihnya tanpa melepaskan tautan bibir mereka.
Saling melepas yang membalut tubuh masing-masing. Yang terjadi berikutnya adalah dua orang saling melepas nafsu. Menanggalkan pakaian satu persatu mencari kenikmatan. Tanpa pikiran panjang saling memuaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY [COMPLETE]
Fiksi Remaja"Karena kematian tidak selalu identik nyawa yang menghilang, tapi juga kebahagiaan." Kisah perjalanan cinta seorang buaya darat. Menemukan cinta sejati ataupun jadi diri.