Bab 30. Masih serba salah

6.1K 915 417
                                    

Ketika yang berharga pergi, maka hidup akan terasa mati.

Tidak ada yang bisa Aqilla salahkan. Semua itu salah dirinya sendiri karena terbuai lagi oleh kata manis dari seorang Playboy. Aqilla bodoh. Kenapa ia menjadi lemah hanya dengan pengakuan tidak bermoral berderai air mata palsu. Lalu meninggalkannya seolah abu usai mengambil sesuatu yang bukan menjadi hak.

Dimana otak Aqilla sebenarnya saat itu. Kenapa ia mempercayakan lagi dan membuka masa kelam yang pernah ia alami. Kepercayaan dirinya di hempas. Aqilla tidak tahu harus bagaimana sekarang. Serba salah dan dosa.

Kali ini Aqilla bukan hanya di lecehkan, tapi bagai pelacur yang tidak ada harga dirinya. Kenapa otaknya tidak memberontak saat Yuan menyentuhnya, kenapa Aqilla jatuh lagi ke dalam lubang yang sama. Salahkan saja dirinya yang seperti perempuan murahan. Hal pertama yang harusnya menjadi ingatan bahagia kini berubah menjadi sebuah neraka.

Semua masa depan yang Aqilla rancang lagi-lagi harus hancur karena Yuan. Bagaimana Aqilla menjelaskan semuanya pada Seth? Apa yang akan Seth pikirkan tentangnya? Keluarga Seth yang sangat baik padanya? Lalu Aqilla akan di cap sebagai pelacur sungguhan. Hancur sudah.

Apa yang sebenarnya ingin Yuan lakukan pada hidupnya? Tidak cukup menghancurkannya saat SMA? Kenapa lagi? Disaat Aqilla sudah bangkit berdiri Yuan datang seloah tidak ada yang terjadi, mencoba menarik kembali bersama rayuan kata manis penuh janji.

Aqilla duduk dalam bathub, memeluk kedua kakinya. Menggigit ujung kukunya takut dengan tubuh bergetar. Sesekali Aqilla menarik rambutnya kasar lalu memukul kepalanya. Bisakah ingatan itu pergi? Aqilla lelah.

"Sayang?"

Aqilla mendongak, menatap pintu kamar mandi. Ia terdiam sebentar lalu menarik napas dan menghembuskannya perlahan. Aqilla membasuh wajahnya di wastafel, lingkaran matanya semakin parah.

"Aku bawa makanan, makan dulu,"

Aqilla mengangguk, mengikuti Seth dari belakang. Duduk di kursi makan melihat Seth yang menyiapkan semuanya. Harusnya Aqilla bisa hidup bahagia bersama lelaki pilihannya.

"Makasih," Kata Aqilla lemah.

Seth mengangguk, rencana ingin pergi malam ini batal karena Aqilla terbangun dan terus menerus merasa ada yang kotor di tubuhnya lalu memutuskan mandi berulang kali sampai kulitnya membiru dan pucat.

Melihat Aqilla yang lemah, Seth mengambil alih piring. Menyuapi Aqilla secara perlahan.

"Kenapa sih, yang?" Tanya Seth sedih, mengelus pipi Aqilla sayang. "Badan kamu udah dingin gini,"

Aqilla menggeleng pelan, memeluk dirinya sendiri. "Gimana pekerjaan kamu,"

"Aku lagi bahas kamu, jangan mengalihkan pembicaraan. Aku nggak temuin tatapan mata Aqilla yang tegas," Seth memberikan suapan selanjutnya.

Aqilla menggeleng.

"Aku dengar ada pembatalan kontrak di penerbangan pribadi? Karena itu?"

Aqilla mengangguk pelan. Sepulang dari Italia, Aqilla mengurung diri di apartemen. Mengabaikan panggilan masuk dari kantor. Tentang liburan yang diberikan gratis untuknya sudah Aqilla buang. Ia patahkan semua kartu yang diberikan untuknya. Tubuhnya bukan barang yang bisa di beli dengan uang. Jika Aqilla bisa meminta, kebalikan seperti semula. Seberapa banyak uang yang ia terima tidak akan mengembalikan rasa sakit yang sudah menggumpal menjadi dendam.

"Sabar ya, kalau kita udah nikah kamu bisa berhenti, biar aku yang kerja,"

"Kamu ada penerbangan lagi?"

PLAYBOY [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang