Sebuah pertempuran yang sesungguhnya akan segera dimulai.
Penentuan siapa yang terkuat dan tak terkalahkan.
Nama baik sekolah yang dipertaruhkan.
"Udah banci, bisu ya Lo?. Lebih baik Lo bubarin Gerpadsiput? Hahahaha siput" anggota Gerpadsipur mulai emosi melihat pasukan Perjayapur yang menertawakan mereka."Bacod" satu kata yang terucap dari Abi. Membuat aura yang tadinya panas sekarang menjadi dingin mencekam. Tak lupa dengan melepas kacamata dan menatap tajam kearah lawan.
"Udah selesai ngomongnya?" Abi melanjutkan bicaranya. Menatap lawannya yang ada dihadapannya itu dengan tajam seperti pisau yang sudah di asah.
Mata elang milik Abi mampu membuat semua orang bergidik ngeri melihatnya di Medan pertempuran.
"Gerpadsipur" teriak Abi lantang. Di saat seperti ini. Suara Abi terdengar seperti suara laki-laki.
"Siap!" Jawab seluruh pasukan dari SMA Angkara.
"Pengecut cuih. Bawa pasukan dari luar ternyata, ga nyangka gue. Tunggu nanti. Gue bakalan bawa pasukan lebih dari ini" Abi berbicara sambil meludah kearah lawannya itu. Seberapa mereka bisa mengendalikan emosinya. Dan ternyata dengan begitu mereka sudah tersulit emosi
"Perjayapur serbu!" Teriak pemimpin pasukan.
"Gerpadsipur serbu" dan saat itu juga Abi melawan lawannya yang menjadi pemimpin pasukan.
"Yang banci itu Lo!. Bawa sejam waktu tawuran begini cuih" ucap abi. Dengan kembali meludah tepat di muka lawannya.
"Banyak bacod lo."
Lawannya tadi mulai menyerang abi menggunakan sejam yang lawannya bawa. Dengan strategi yang sudah ia berikan pada anggotanya membuat mereka lebih unggul dibandingkan Perjayapur.
Dengan gerakan cepat Abi menendang sejak itu sehingga jatuh jauh dari lawannya tadi, dan mulai menyerang dengan tangan kosong.
Kini pasukan Perjayapur hanya tinggal setengah dari yang tadi, dan saat itu juga pasukan Abi bertambah. Karena Abi sudah meminta bala bantuan kepada beberapa sekolahan yang bersahabat dengan sekolahannya.
Disana lawannya sudah kalah Talah dengan SMA Angkara walaupun jumlah mereka tak sebanding. SMA Angkara membawa seratus pasukan dan SMA perjaya membawa dua ratus lima puluh pasukan perbandingan yang sangat jauh 2:5 .
Dan kini berbalik SMA Angkara dengan bala bantuan SMA lain dengan jumlah pasukan keseluruhan tujuan ratus lima puluh dengan perbandingan 3:1 .
"Bawa mereka semua masuk" ucapan Abi lalu berjalan kearah gerbang sekolahnya. Menjadi catatan sejarah baru bagi sekolahannya dan beberapa sekolah lain.
Kini mereka semua sudah berkumpul di lapangan indor milik sekolahan. Mereka yang terluka sudah di obati oleh pasukan Abi. Dan kini Rio berhadapan dengan abi., Nyawanya seperti ditarik paksa saat melihat mata tajam itu.
"Lo suruh semua pemimpin Perjayapur datang kemari" Rio yang disuruh itu langsung menghubungi beberapa pemimpin sebelum dirinya.
"Halo bang, tolong kalian kesini. Ke sekolah. Penting!" Begitu lah ucapan Abi saat di telpon. Tanpa menunggu balasan Abi sudah mematikan telpon dan pasti setelah mereka bertemu abj akan di beri ceramah panjang lebar karena mambuat semua khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Hope ✓
Teen FictionWARNING! ~ cerita ini belum di revisi, kalo acak-acakan mohon dimaklumi. karena dlu di kejar deadline ~ cewek tomboy bisa dibilang berandalan bisa dibilang berlian sekolah. Menjadi sosok monster di peperangan dan menjadi sosok panutan di kehidupan...