Abi sudah tak sanggup dengan kenyataan ini, kenapa harus Abi yang menerima kepahitan hidup ini, kenapa!. Disaat Abi mulai sayang, cinta sama Tama dan saat itu juga Tama menghancurkan hatinya yang telah ia terbangkan lalu ia jatuhkan kembali, hancur.
"Abi gue mohon sama Lo, Lo jangan kasar sama Viny, dia lagi sakit. Lo jadi cewek yang kalem dikit kek!" Ujar Tama sedikit mendorong tubuh Abi.
"Tam gue itu cuman mau bantuin dia, dia tadi jatuh. Kenapa Lo nuduh gue yang enggak-enggak" Abi sudah tidak bisa menahan emosinya.
"Udah gak, aku gak papa. Ayok kekelas" ujar Viny sambil menggandeng tangan Tama.
"Sebegitu pentingnya dia bagi Lo ya, gue disini juga sakit tam" ucap Abi dengan lirih dah tidak ada yang mengetahui itu selain Abi dan tuhan yang tau.
Jam pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit lalu, Abi mulai bergegas mengemasi alat tulis yang berada diatasnya mejanya lalu menggendong tas menuju parkiran.
Diparkiran Abi melihat Tama dan Viny sedang bercanda saat hendak naik keatas motor Tama, Viny yang kesusahan memakai helm lantas dibantu Tama memakaikannya.
"Gue bertahan tapi sakit hati. Gue menjauh berarti harus merelakan perasaan gue. Oke gue akan menjauh dari Lo, gue harap Lo bahagia tanpa gue"
Sudah seminggu Abi menjauhi Tama, bahkan Tama sama sekali tidak mencarinya walau hanya sekedar memberi SMS singkat pun tidak. Kalo begitu gue akan buat lo lebih jauh dari gue, sebelum lo terlanjut jatuh saat gue pergi nanti. Batin Abi saat melihat dari jauh kedekatan Tama dan Viny yang semakin dekat.
••• Jangan salfok sama jam chat ya. Cuman buat totalitas aja:") •••
Abi tertawa sumbang saat melihat chatingan mereka, Tama saja sudah lupa tempat biasa saat mereka berdua di taman belakang. Sungguh sakit hati Abi.
"Ada apa" tanya seseorang yang sedang berdiri disebelahnya.
"Gue mau kita udahan" ujar Abi kepada seseorang itu siapa lagi kalau bukan Tama.
"Oke kalo itu mau lo, gue turutin. Sebenernya gue kecewa sama lo. Di saat kita pacaran kenapa Lo malah jalan sama cowok lain."
Kalimantan terakhir Tama membuat Abi terdiam dan mencerna segala ucapan yang barusan terucap dari bibir Tama.
"Oh bener ya Lo itu cewek murahan, sama kaya jalang yang lo. Nemplok cowok sana sini" ujar Tama dengan pedas kembali menusuk hati Abi dengan kalimat itu.
"Lo ga mikir apa gue juga sakit hati saat Lo lebih milih cewek itu dibanding gue pacar Lo!" Ucap Abi dengan sedikit menaikkan nada bicaranya.
"Dia Viny, cinta pertama gue. Dia lagi sakit dan butuh gue Lo seharusnya faham itu!" Ujar Tama dengan tak kalah ketus.
"Yang sebenarnya sakit itu gue!. Di cuman pura-pura asal Lo tau!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Hope ✓
Подростковая литератураWARNING! ~ cerita ini belum di revisi, kalo acak-acakan mohon dimaklumi. karena dlu di kejar deadline ~ cewek tomboy bisa dibilang berandalan bisa dibilang berlian sekolah. Menjadi sosok monster di peperangan dan menjadi sosok panutan di kehidupan...