Ada orang mengatakan
Orang jahat itu sebenernya orang baik yang tersakiti. Betul?
Randu, seorang pria gagah memiliki postur tubuh yang atletis tatapan matanya tajam. Semua mengenalnya karena masa remajanya yang sangat bertolak belakang dengan keluarganya.
Randu dulunya ketua geng motor yang sudah sangat terkenal dibeberapa kota. Rival geng motornya saat randu sudah turun langsung ke Medan maka mereka bakal celaka.
Sadis, kejam sudah mendarah daging saat mendengar nama randu biru. Semua itu perlahan luntur saat kedatangan Abi. Semua yang di alami Abi membuatnya tersadar bahwa ia harus menjadi panutan yang baik bagi keluarganya kelak.
Randu sangat menyayangi Abi seperti ia menyayangi ana adik kandungnya. Abi datang dengan luka hatinya. Randu bangga mengakui bahwa Abi adiknya walaupun hanya adik angkatnya.
Jika Abi terluka maka siap siap orang yang melukai Abi walaupun hanya seujung kuku maka ia akan hilang. Kecuali seseorang yang Abi lindungi yaitu ibunya. Ibu kandungnya.
"Bang bi-
"Jangan panggil itu disini Abi!"
"Bang randu, Abi mau minta izin untuk beberapa waktu kedepan Abi engga pulang ke ndalem. Mau ngurus cafe Abi, takutnya ada masalah di cafe Abang tau kan?"
"Gimana ya, nanti kalo umi sama Abah tanya gimana?"
"Abang tinggal jawab Abi ngurusin cafe susah amat sih bang"
"CK kamu ini! Emang ya keras kepala!"
"Woy kenapa sih! Bang randu tuh lucu! Kenapa pada takut sih!" Teriak abi. Yang tadi suasananya sedikit Manas sekarang menjadi dingin tatapan mata randu dengan teriakan Abi berpadu. Menjadi hawa dingin yang menusuk tulang.
"Lucu dari mana serem gitu" ucap laskar kakak kelasnya ketua garpad. Laskar kembali maka Abi kembali menjadi wakilnya bukan lagi seorang ketua tempur.
"Lihat nih.. lucu kan"abu memainkan wajah randu terutama bagian pipinya seperti memainkan squishi membuat mereka menatap ngeri kearah abi.
"Gue mau coba deh! Lucu juga tuh" ucap pemimpin garpad yang pertama.
"Sentuh, bacok!" Dua kata itu yang terlontar dari randu mampu membuat semua aktivitas menjadi diam, tapi tidak dengan Abi.
🐯🐯🐯
Setelah acara itu Abi menghilang, handphonenya tidak aktif. Tidak ada yang mengetahui keberadaannya kecuali ziddan.Hari dimana Abi menemui ziddan dirumah sakit, lebih tepatnya sebelum menghilang Abi, dan itu setelah pesta perdamaian usai.
"Kemana aja kamu! Udah dua bulan amgaj cek up. Biking kakak khawatir aja"
"Abis tawuran kak"
"Kamu dendeng ya! Tau lagi sakit masih tawuran"
"Kok ngatain Abi sih!, Kaya situ engga aja"
"Kok kamu nyolot sih! Pake ngatain segala"
"Kenapa sih kak. Lahkan kakak emang Gendeng juga. Ngapain di ruangan Kaka mencak-mencak, tereak tereak gak jelas untuk itu ruang kerja dirumah"
"Loh kok kamu makin nyolot sih, kamu tau dari mana kakak tereak-tereak"
"Kepo banget sih kak"
"Kenapa kalo setiap nkalimat ada kata Sih, kan jadi gimana gitu"
"Kan kakak yang ngikutin kenapa nyalahin sih, kan ga salah"
"Oke. Berhenti berantem! Kamu tiduran di atap dulu"
"Emang aku kucing ala tidur di atap!"
"Eh maksud kakak tiduran di bankar itu"
"Gitu kek, yang jelas"
Setelah diperiksa Abi malah merasakan sakit yang luar biasa. Kepalanya terasa pusing, saat membuka mata seperti ruangannya sedang berputar, keluar cairan kental dari hidung membuatnya semakin tidak bisa mengontrol rasa sakitnya.
"Abi, tahan ya jangan tidur dulu. Kakak mohon tahan bentar ya"
Ziddan kuwalahan ditambah khawatir membuatnya kurang fokus dan ia meminta bantuan kepada teman dokternya Atwa Kanaya , dokter spesialis kanker seperti ziddan.
"Tolong bantu adik gue, gue ga sanggup lihat dia kesakitan"
"Iya, Lo bantu biar adik lo sadar terus"
Belum sempat jarum suntik menempel ditangan Abi, api sudah pingsan membuat kedua dokter dan dua suster panik bukan main.
Setelah ditangani hampir dua jam mereka selesai. Walaupun tidak seperti yang ziddan inginkan tapi setidaknya masih diberi kesempatan untuk menyembuhkannya walau sedikit tidak mustahil.
"Dia tidak pernah minum obat, sekali terkena obat yang kuat tubuhnya tidak kuat, Lo tau itu kan?. Dan beruntung adik Lo kuat, walaupun dia masih koma gue yakin ga bakalan lama. Semangat bro buat adik Lo" atwa berucap demikian karena memang benar adanya. Tidak semua pasien bisa selamat, karena obat-obatan yang khusus penderita kanker memang sangat keras.
"Baru aja tadi kita adu bacot bi, sekarang kamu udah kaya gini. Rasanya kakak mau lanjutin adu bacot sama kamu ketimbang lihat kamu yang kaya gini"
"Maafin kakak ya, kakak ga bisa jagain kamu. Kalo kakak tadi ga maksa kamu minum obat kamu ga bakalan kaya gini Abi"
"Abi cepetan bangun ya, kakak nungguin kamu disini. Kakak akan selalu jagain kamu. Kamu bangun ya, bentar lagi kamu bakalan jadi kakak loh"
"Kamu harus kuat Abi, buktiin sama ibu kamu kalo kamu itu kuat, bisa menghadapi semua ini"
"Kakak dukung keputusan mu Abi, kakak bakalan selalu ada buat kamu"
"Kakak tau kamu di suka ibu mu, kakak tau kamu di usir ibu mu, kakak tau kamu dipukul sama ibu mu, kakak tau semuanya"
"Hati kamu terbuat dari apa Abi. Sampai kamu merelakan pergi dan ga dianggap oleh ibu mu demi kebahagiaannya. Kamu yang tersiksa Abi, kamu yang menderita, kamu harus bahagia Abi"
"Kamu bangun ya, biar kakak yang menjadi pelindung mu"
"Maafin kakak Abi"
______________________________________________
Sekian dan terimakasih.
Cuman 8++ kata ga mu banyak"Kasian Abi😥
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Hope ✓
Teen FictionWARNING! ~ cerita ini belum di revisi, kalo acak-acakan mohon dimaklumi. karena dlu di kejar deadline ~ cewek tomboy bisa dibilang berandalan bisa dibilang berlian sekolah. Menjadi sosok monster di peperangan dan menjadi sosok panutan di kehidupan...