15

2.9K 458 546
                                    

500 komen mina langsung update yah, yg chapter kemarin belum tercapai sih, tapi karna ini masih hari lebaran, mina bagi-bagi THR deh😳😳😳😄😘

Kecup basah mina dari Yoongi kang rendang :*****

***

"Hyung, kau memperjelas semuanya," ucap Taehyung. Ia berusaha menyamai langkah Min Yoongi yang berjalan begitu lunglai namun berlangkah lebar.

"Aku sudah tak perduli." Hanya itu jawaban yang bisa Yoongi keluarkan. Tenaganya terasa terkuras habis. Dan hatinya merasa tercubit jutaan kali.

Yoongi mendengus, "dia sudah dilamar. Gila! Apa saja yang kulakukan sebelas bulan ini? Memandangi calon istri orang? Cih! Menyedihkan sekali."

"Hyuunggg," lirih Taehyung. Keturunan Kim itu juga bisa merasakan rasa sakit yang Yoongi rasakan saat ini.

Yoongi berhenti, lalu ia berbalik menghadap Taehyung. Ia dapat melihat bagaimana rahang Yoongi yang menonjol di pipinya. Taehyung yakin Yoongi mengatupkan rahangnya begitu keras untuk menahan perasaannya yang sekarang seperti siap meledak.

Setelahnya Taehyung bisa melihat senyuman miring dari sepupu Yuri itu. "Aku tau rasanya sekarang bagaimana sakitnya Yuri saat ditinggalkan begitu saja oleh sahabatmu."

Taehyung bungkam. Sudah lama ia tidak mendengar hal ini dibahas oleh Yoongi ataupun Yuri.

"Kuharap Ha Na tidak meninggalkanmu hanya karna karma yang telah sahabatmu buat," ucap Yoongi begitu dingin.

"HYUNG!" teriak Taehyung protes.

"Kau tau rasanya begitu sakit? Aku bahkan tidak pernah berbicara padanya dan ini sakit sekali. Aku tidak bisa membayangkan apa yang Yuri lalui saat sahabatmu itu meninggalkannya. Dan kau datang untuk mendekati sahabat Yuri. Dunia berjalan semaunya. Itu kenapa aku percaya Tuhan itu ada, tapi aku tak mau menurutinya karna Dia semaunya. Dan aku pun harus hidup semauku."

"HYUNG! Kau keterlaluan," kali ini Taehyung tersulut emosi. Namun, ia cepat kembali menguasai dirinya. Bukan salah Yoongi. Bukan salah siapa-siapa. Kali ini memang keadaannya yang terlalu sempurna untuk Yoongi mengeluarkan amarahnya dan menyinggung segalanya. Ia sangat tau lelaki yang berdiri di depannya saat ini bukanlah tipe orang yang akan menyakiti orang lain membabi buta. Yoongi punya alasan. Dan alasan Yoongi untuk marah padanya itu sangat tepat.

Taehyung menatap Yoongi dengan pandangan minta maaf yang sangat jelas. Lelaki Kim itu jelas-jelas memperlihatkan bahwa sekarang hatinya begitu sakit atas ucapan Yoongi. Ia mengisyaratkan dengan matanya bahwa ini semua bukanlah kuasanya. Hati seseorang siapa yang tau, dan Taehyung hanya terjebak atas keadaan yang rumit.

Yoongi mengalihkan tatapannya. "Kembalilah, aku akan pergi sendiri," Yoongi lantas berbalik dan melanjutkan perjalanannya.

"Hyung! Aku tidak akan kembali sendirian. Adikmu tidak akan suka. Kumohon Hyung, tenangkan dirimu dan ayo kita kembali," bujuk Taehyung.

Seperti tidak mendengar ucapan Taehyung, Yoongi lantas berbelok. Ia menaiki tangga menuju atap gedung. Taehyung tidak perlu memikirkan dua kali untuk mengikuti Yoongi.

Saat Taehyung memasuki pintu menuju atap, Yoongi sudah terlihat menidurkan dirinya di meja besar yang terdapat di sudut atap. Itu tempat mereka biasa berpesta minuman atau sekedar kumpul-kumpul.

Taehyung mendudukkan dirinya di samping Yoongi yang sekarang tidur dengan lengannya menutup mata. Taehyung memandang gedung-gedung di sekitaran tempat itu. Lalu ia menghela napas cukup kasar.

"Maafkan aku, Hyung." Taehyung membasahi bibirnya. "Jika dia muncul di depanku, aku akan memukulnya untuk mewakilimu," Taehyung menundukkan kepalanya lalu mendengus miris.

9. LOVERSITY - JUNG HOSEOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang