9. LOVERSITY - JUNG HOSEOK

11

Kecup basah mina dari Min Yoongi dinosaurus :****

***

Lagi-lagi Taehyung berdecak kesal. Lagi-lagi Yuri mengganggu mereka. Lagi-lagi Yuri duduk dengan paksa di antara Taehyung dan kekasihnya. Lagi-lagi Yuri tak tau diri dengan tak mengerti bahwa Taehyung butuh privasi.

"Nona, kau benar-benar tidak tau diri ya ternyata," sarkas Taehyung.

Yuri mengeluarkan wajah paling menyebalkannya.

"Ingat Kim Jelek Taehyung. Ha Na milikku selamanya. Kau nomor dua!"

Taehyung mengangkat alisnya tinggi. "Aahh ... ada yang tidak tidur semalam rupanya."

Yuri terkejut atas tebakan Taehyung yang tepat sasaran. Ia lantas meraih bahu Ha Na dan mengarahkan sahabatnya itu sepenuhnya pada dirinya.

"Apa terlalu terlihat?" tanya Yuri sambil mengusap matanya di depan Ha Na.

Hanya dibalas anggukan mantap oleh sahabatnya itu.

"YAK! ITU SEMUA KARNA KIM TAEHYUNGMU ITU!" teriak Yuri mencari pelampiasan. Semua karna Kim Taehyung!

"Dia kenapa?" tanya Ha Na tak mengerti, sedikit membela tepatnya.

"Kau bodoh atau apa? Dia sok bijak kemarin."

"Oh, kau memikirkan ucapanku semalam ya? Yang bagian mana?" tanya Taehyung menggoda. "Apa bagian tentang pemikiran lelaki? Hahaha ... aku tidak menyangka orang sepertimu akan memikirkan hal berat seperti itu."

"Bocah ini!" marah Yuri.

"Bagian mana?" tanya Taehyung kembali. Mengabaikan segala kekesalan Yuri padanya.

"Tidak ada!"

"Gadis sepertimu masih memikirkan hal-hal seperti itu rupanya. Ku pikir kau hanya sibuk bekerja, bekerja dan bekerja."

"Eh Kim! Kau tau aku tak menyukaimu?" Yuri bertanya kesal.

Taehyung mengangguk kuat. Itu tak pernah diragukan lagi.

"Nah, karna aku tidak menyukaimu jadi entah kenapa semalaman aku memikirkan bahwa lelaki sepertimu bisa juga ternyata berpikiran bijak seperti itu."

"Terima kasih atas pujiannya," Taehyung memukul dadanya sendiri dengan bangga.

"Namun, sayangnya ... kau cukup bodoh." Yuri menatap Taehyung dengan ujung matanya remeh. "Kau bilang lelaki akan mencari siapa yang mau dengannya untuk berjuang? Oh dan kau secara tidak langsung merendahkan kaummu bahwa kalian itu bukanlah seperti pejantan yang selama ini ditafsirkan. Lalu di mananya letak istimewa kaummu?"

Taehyung terkekeh, "Apa kau baru saja mengungkapkan padaku bahwa kau merasa tidak diperjuangkan? Kasihan sekali."

"Aku boleh menendangnya?" tanya Yuri pada Ha Na meminta izin. Sumpah! Ia sangat ingin mendengar Taehyung mengerang kesakitan.

"Kenapa kau marah? Berarti aku benar. Kau merasa tidak diperjuangkan?" tanya Taehyung kembali.

"Kau bilang laki-laki itu berpikiran logis. Mereka akan mencari siapa yang mau berjuang bersamanya. Jadi dapatku simpulkan bahwa kaummu itu tidak mau seratus persen berjuang untuk orang yang mereka cintai." Yuri entah kenapa terlihat ingin mendebat Taehyung. Sempat terpikir di dalam dirinya sejenak kenapa ia mengambil jurusan Kimia. Ia tidak akan bisa mendebat Taehyung soal perasaan seperti ini karna ilmu kuliahnya bersifat pasti. Brengsek sekali Kim Taehyung ini.

"Bukan tak ingin memperjuangkan. Kau membahas yang mana dulu?" tanya Taehyung tak mengerti sebenarnya jawaban apa yang Yuri inginkan dari dirinya. "Akan banyak sudut. Dan aku tidak tau kau meletakkan porosmu di bagian mana. Kau hanya bertanya secara garis besar. Dan aku menjawabnya. Aneh saja melihat kau mendebatku tentang kaumku yang jelas-jelas darahku mengalir naluri yang kau pertanyakan itu. Aku lebih tau darimu. Dan jangan mendebatku soal kaumku!" peringat Taehyung.