Perempuan itu menutup perlahan skecthbook miliknya. Tertulis dengan rapih namanya pada cover buku tersebut, Kezia Lizina Alexandra. Ia kembali memandangi seorang laki-laki di lapangan utama itu. Laki-laki dengan seragam putih gagah miliknya. Ya, itu memang hanya sekedar seragam putih biasa jika digunakan oleh laki-laki lain. Beda hal nya jika digunakan oleh laki-laki dengan nametag Fenly tersebut. Tanpa sadar, bibir Kezia mencetak seulas senyuman.
"Hey!" Seorang laki-laki menepuk bahu Kezia dari belakang, membuatnya melonjak kaget. "Lagi ngapain sih?" Tidak sampai satu detik, laki-laki tersebut sudah duduk di sebelahnya.
"Apaan sih, Ji? Ganggu mulu ah." Kezia menoleh sekilas ke arah teman masa kecilnya yang bernama Fajri itu dan kembali memandang ke depan. Atas dasar rasa penasaran, Fajri mengikuti arah pandang sahabat perempuannya itu.
"Oh, lagi memandang anak paskibra ternyata." Fajri menganggukkan kepalanya pelan.
"Ih, lu ngapain sih kesini? Pergi sana." Kezia mendorong tubuh Fajri untuk pergi menjauh.
"Gue cuma mau bilang, nanti pulang sekolah anak IPS ada tanding sama anak IPA." Seperti tak terganggu oleh dorongan itu, Fajri menjelaskan tujuannya menghampiri Kezia.
"Tanding apa?" Kezia berhenti mendorong Fajri dengan wajah heran. Pasalnya, Kezia merasa tidak mendengar bahwa OSIS mengadakan pertandingan antarjurusan.
"Bukan OSIS kok yang ngadain. Ini kemauan kita aja." Fajri seakan bisa membaca pikiran Kezia, tetapi tidak menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut Kezia.
"Ih, gue tanya, pertandingan apaan?" Kezia mencubit gemas lengan Fajri.
"Aw, kagak perlu nyubit juga kali." Fajri memegang lengannya yang baru saja dicubit. "Menurut lu, kalau gue yang ngasih tau berarti pertandingan apaan?" Lanjutnya.
"Oh, basket." Kezia kembali memandang lapang utama di hadapannya.
"Pokoknya lu harus nonton." Ucap Fajri pelan
"Kagak ah, males liat lu main basket mulu." Jawab Kezia malas. Fajri menghela nafas pelan.
"Gue bakal lawan Fenly." Fajri menerawang jauh ke arah anak paskibra yang sedang berlatih.
"Hah? Seriusan? Lu kagak bohong kan?!" Dengan antusias, Kezia menghadapkan tubuhnya ke arah Fajri.
"Udah ah. Gue mau masuk kelas, bentar lagi bel." Tanpa menoleh sedikit pun, Fajri berdiri dan membalikkan tubuh ke arah kelasnya. Dengan cepat, Kezia menarik tangan kiri Fajri.
"Ji, jawab dulu napa. Lu kagak bercanda kan?" Tanya Kezia makin penasaran. Fajri melirik sekilas tangan Kezia yang menggenggamnya erat.
"Lu liat aja nanti. Gue duluan." Fajri melepas pelan tangan Kezia dan pergi meninggalkan Kezia yang kembali tersenyum memandang Fenly di lapang utama.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer || UN1TY × StarBe [END]
Fanfiction"Bisakah kita memandang langit yang sama, pada waktu dan tempat yang sama, dengan perasaan yang sama?" -Kezia Lizina Alexandra "Entah memang dirinya yang menarik, atau hanya hatiku saja yang tertarik." -Fenly Christovel Wongjaya "Hanya senyum itu ya...