Jakarta, 06 mei 2020
Dikamar yang dikelilingi oleh nuansa hitam putih.
Terlihat seseorang yang masih memegang erat foto berbingkai hitam miliknya.
Dengan senyum getir, yang terkesan sangatlah rapuh.
Dia masih sangat ingat sekali!
Kapan foto itu diambil.
Foto itu diambil waktu dia dengan gadisnya berada disebuah pusat perbelanjaan.
Adik dari gadisnya lah yang memfoto kan mereka berdua.
~Flashback On~
Jakarta, 10 September 2019
Terlihat sepasang kekasih dan seorang laki-laki yang lebih muda dari mereka sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan di daerah Jakarta pusat.
Dengan menggunakan trolley, mereka mengelilingi rak-rak yang penuh dengan barang-barang.
Mereka akan membeli beberapa kebutuhan untuk melaksanakan persami di sekolahnya.
"Mau beli apa aja?" Tanya si cowok dengan nada lembutnya.
"Yang pastinya, nanti aku gak boleh kekurangan makanan! So¡ kita ke tempat SNACK!¡!" Teriak si cewek girang, sampai- sampai banyak pasang mata yang melihat mereka bertiga dengan tatapan yang sulit diartikan.
Sontak saja si cowok mengusap wajahnya kasar. Sudah biasa gadisnya seperti itu, jadi dia tak heran lagi.
Hanya saja itu membuatnya malu!
Ya emang sih dia gak tau malu¡
"Bisa gak sih lu¿ gak usah teriak-teriak kayak dihutan kak¡ ini tuh tempat umum! Yang dihuni banyak manusia, bukan hewan buas kayak di hutan¡" protes adiknya kepada gadis tersebut.
Dia juga heran!
Kenapa bisa punya kakak model kayak dia ini¿
"Diem lu Nyamuk hutan!" Sengit si cewek kepada adik laki-lakinya itu.
Adiknya hanya mencibir karena dikatai oleh kakak nya itu.
Emang bener sih dia jadi nyamuk sekarang.
Karena menemani orang yang sedang kasmaran itu."Yaudah kita cari snack dulu! Ayo naikk!!" Suruh si cowok kepada gadisnya itu.
"Loh kok naik¿ ke lantai atas? Kan kita mau nyari snack. Di lantai atas kan tempat elektronic¡ emang mau beli apaan diatas?" Tanya si cewek dengan nada polosnya.
"Yih si monyet! Bukan naik ke lantai atas. Tapi ini nih! Naik ke atas trolley! Nanti aku dorong" jawab si cowok sambil menunjuk trolley di depannya.
"Ahhh kaga,,,nanti kalau aku jatuh gimana? Kamu mau aku kenapa-kenapa¿ yang jelas aku sih engga!" Tolak si cewek.
"Ya kalau jatuh, tinggal bangunlah¡ gitu aja kamu repot¡" ucap si cowok santai
"Whatss¿?¿ ooo jadi kamu gitu sama aku¿" tanya si cwek dengn nada sewotnya.
"Udh! Engga mungkin jatuh¡ percaya sama aku" ucap si cowok meyakinkan.
Akhirnya gadisnya mau menaiki trolley itu, dan duduk di atasnya.
Dengan perasaan bahagianya, bersamaan dengan di dorongnya pelan trolley tersebut oleh cowok itu.
Disisi lain adiknya mengambil gambar mereka dengan camera ponselnya yang berlogo apel digigit.
Mereka terlihat sangat bahagia difoto tersebut. Seperti anak kecil saja.
~Flashback Off~
Seseorang itu menghela nafasnya kasar.
Sial!
Dia mengingat kenangan itu lagi!
Semua tentang dia masih melekat dengan pasti.
Bagaimana mungkin bisa seperti ini?
Dia kembali mengingat.
Kesalahan apa yang dia perbuat¿
Sehingga gadisnya pergi meninggalkan dirinya dengan semua teka teki ini.
Dia teringat sesuatu!
Di mengambil amplop biru di dalam saku hoodienya.
Tadi dia menyempatkan diri untuk kerumah gadis itu, hanya saja dia tidak bertemu dengan gadisnya.
Dia hanya mendapatkan surat dari kakak gadis itu, yang katanya dititipkan oleh gadis itu.
Dia menatap nanar amplop biru yang berisikan surat itu.
Dia membaca jelas di bagian depan tersebut.
Yang bertuliskan 'Teruntuk kamu yang paling berarti' di bagian kiri atas dan ' Dariku orang yang menyayangimu' di bagian kanan bawah bagian depan amplop tersebut.
Pikirannya semakin bingung dibuat oleh gadis itu.
Apa sebenarnya isi dari surat ini¿
Dan perlahan tangannya mulai membuka amplop tersebut.
Yey! Chapternya udh gua next nih!
Oh iya kalian mau tau isi dari surat itu kan¿
Di chapter selanjutnya aja ya!
Jangan lupa tinggalin jejak kalian ya!
Biar gua selalu semangatt💕
KAMU SEDANG MEMBACA
D e s t i n y [DD X INH]✔
FanfictionKata orang, hal yang paling berat adalah keiklhasan. Tapi menurutku menjadi dewasa dan memiliki sikap kedewasaan dalam menghadapi takdir, itu yang sangat berat. But, it's not impossible for someone if they want to try to admit it! Tapi tanpa sadar...