Chapter 20

86 5 0
                                    

Disinilah (namakamu).
Di halte dekat sekolahnya.

Dia sedang menunggu taxi yang lewat.
Dikarenakan adiknya Abun sudah pulang dari beberapa jam lalu.
Jadi mobilnya dibawa Abun pulang.
Gak enak juga minta jemput sama kak Iqbaal ataupun Abun.

Dia memutuskan untuk naik taksi saja.

Sudah hampir 15 menit dia menunggu taksi yang tak kunjung datang.

Dia hanya diam menatap ke arah depan.
Seperti tengah memikirkan sesuatu.

Tak lama sebuah Mobil i8 grey berhenti tepat di depan halte.

Yang dia ketahui itu mobil Ari.

Ari keluar dari mobil untuk menghampiri (namakamu) yang sedang menatapnya dari halte.

"Kok masih disini¿" tanya Ari yang sekarang duduk disamping (namakamu) sambil menatapnya dari samping.

"Lagi nungguin taksi!" Jawabnya dengan pandangan yang masih lurus ke depan.

"Loh? Mobil lu mana?" Tanya nya lagi, yang masih setia menatap (namakamu).

"Dibawa si Abun. Kan dia pulang duluan!" Jelas (namakamu) yang merubah pandangannya ke arah sepatu yang dia kenakan.

"Yaudah pulang bareng gue aja! Sekalian kita ke cafe dulu. Lagi pula cuaca hari ini mendung! Jadi enak minum yang anget-anget" jelas Ari pada (namakamu).

"Hmm..gmana ya¿" pikir (namakamu) sambil menampilkan wajahnya yang tengah berpikir.

"Udh ah! Lama lu!" Ari langsung menarik tangan (namakamu) untuk masuk ke mobilnya.

"Lu bisa pelan-pelan gak sih!" Ucap (namakamu) di saat tangannya ditarik secara tiba-tiba oleh Ari.
Itu membuatnya hampir terjungkal ke depan, karena saking belum siap nya.

"Ya maap (nam)! Udah masuk." Ucap nya lembut.

Lalu membukakan pintu mobilnya untuk (namakamu).

'Bugh'

Ari memutar untuk menuju ke kursi pengemudi.

'Bugh'

Mobil yang dikendarai Ari melesat menjauhi area halte tersebut.

Menuju Cafe yang dia maksud tadi.

***

Sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan mereka berdua dari dalam Mobil mercedes white dekat gerbang sekolah mereka.

Sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan mereka berdua dari dalam Mobil mercedes white dekat gerbang sekolah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat orang tersebut menatap mereka dengan tatapan yang sulit diartikan.
Bisa dibilang kecewa atau tatapan tidak sukanya.

"Apa dia¿ alasan kamu menghindar dari aku (nam)? Aku belum bisa iklhas melepas kamu untuk orang lain! Karena aku yakin! Kamu masih sayang sama aku!" Gumannya pelan, sambil meremas iphone yang sedari tadi dia genggam.

D e s t i n y [DD X INH]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang