Semua mata ngeliatin gua.
Termasuk tamu yang bunda bilang tadi.Kayak gua pernah liat orang itu.
Tapi dimana ya?
Kapan ya?
Akhirnya bunda membuyarkan lamunan gua.
"(Nam)! Sini dulu! Ngapain berdiri disitu kayak patung aja!" Ucap bunda memanggil gua.
"Oh! Iya bun!" Jawabku
Gua berjalan mendekat ke mereka dengan pikiran gua yang masih berfikir keras.
Mereka semua berdiri.Bunda ayah di samping gua dan orang itu di depan gua.
Taulah kalian posisinya kaya gimana."(Nam)! Kamu masih inget sama dia kan¿ Sahabat kecil kamu waktu tinggal dibandung sini." Jelas ayah dengan nada lembutnya.
"Yah! Yang mana sih¿ (namakamu) gak inget" bisiknya kepada sang ayah yang ada disampingnya.
Tapi masih bisa di dengar oleh orang itu.
Orang itu hanya senyum-senyum mendengarnya.
Tapi sumpah gua kaga inget sama dia!
Lalu orang itu ngulurin tangannya ke gua. Kayak orang kenalan gitu.
Gua natap uluran tangan dia, belum ada niatan buat balesnya.
"Aku Ari! Ari Putra Narendra! Anaknya Bunda Uchi Purnami dan Ayah Herlan Joerliawan." Jelas dia dengan senyum sumbringahnya.
Gua masih masang wajah bingung gua dong!
Namanya juga mikir!
Sampai akhirnya!
~Namakamu POV Off~
"What's Ariii! Demi apaa?¿ Ari Sahabat kecil gua¿ Kok beda!!!! Sumpahh! Lu beda banget ri!! Dulu burikk banget! Sekarang malah tambah burik lagi!¡!!" Ucap nya dengan nada tak santainya sambil memutar-mutar tubuh ari, untuk memastikannya.
Lalu memeluknya erat, melepaskan rasa rindunya yang selama 3 tahunan tidak pernah bertemu.
Bukannya membalas uluran tangannya malah dipeluk dianya!
Ya!Ari Putra Narendra.
Yang biasa dia panggil Ari atau Aii oleh (namakamu).Dia adalah teman kecil (namakamu) waktu dia tinggal di Bandung, dirumah ibu dari ayahnya.
Waktu itu orang tuanya belum mempunyai rumah sendiri, makanya disuruh tinggal dirumah omanya di bandung.
Sejak kecil dia sudah sering bermain dengan ari. Dari masih taman kanak-kanak sampai sekolah dasar kelas 6.
Karena kenaikan kelas 1 smp, dia diharuskan untuk pindah ke Jakarta. Dimana ayahnya membeli rumah untuk keluarganya.
Akhirnya keluarga mereka, termasuk saudara-saudaranya ikut pindah ke jakarta.
Sejak saat itu, dia dan ari tidak pernah bertemu lagi.Sampai saat ini mereka ketemu lagi. Dan itu membuatnya sangat sangat bahagia!
Sampai sampai dia lupa kalau masih memeluk pria tersebut.
"(Nam)! (Nam)! (Namakamu)!!! Udah napa meluk guanya! Sesek gua!" Ucapnya seranya melepas pelukan (namakamu), yang bisa saja membuatnya mati kehabisan nafas ditempat itu juga.
Dengan nafas terengah-engahnya, dia mencoba mencari udara untuk dihirupnya.
"Ehhh!!! Maaf beb! Kesenengan gue, bisa ketemu sama elu lagi!!" Ucapnya dengan deretan gigi putihnya.
Bunda Ajeng dan Ayah Hendra hanya menggelengkan kepala melihat tingkah mereka.
"Udah-Udah! Kalian kalau ketemu gausah berantem dulu ya!" Lerai Ayah Hendra pada mereka berdua.
Mereka hanya menampilkan cengiran khasnya masing-masing.
"Oh iya ri! Tolong ajak (namakamu) buat jalan-jalan ya. Sekalian ajak dia refresh otak! Biar gak galau terus dia" ucap Bunda Ajeng, diiringi kekehannya dan diikuti oleh ayahnya.
(Namakamu) hanya memasang wajah melongonya.
Apa-apaan bundanya mengatakan kalau dia galau.
Eh emang sih!
Tapi yaudah lah ya!
"Gimana (nam) kamu mau gak¿ diajak jalan-jalan sama ari? " goda ayah Hendra kepada anaknya itu.
(Namakamu) memasang wajah malu nya saat ini.
Karena terus-terusan menjadi bahan ledekan mereka.
Untuk sayang sama mereka!
Kalau engga udah gua buang!
Ehh!
"Ya kalau ari gak keberatan sih." Ucapnya pelan
"Yaudah ayo!" Sahut ari sambil menarik tangan (namakamu) untuk pergi.
"Eh bentar dulu nyet! Ya kali gua pake baju tidur¿ gua ganti baju dulu sama ngambil tas gue." Ucapnya seraya berlari ke tangga menuju kamarnya.
Inilah (namakamu) sudah siap dengan pakaian simplenya.
Celana jeans dan baju kaos putih yang lengannya sedikit dilipat, dan sepatu sneakers putihnya.
Tidak lupa tas selempangnya.
Dia menuruni tangga dan mendapati ari yang masih mengobrol dengan orang tuanya."Yuk! Ri" ajaknya kepada ari
"Bun, yah! Kita duluan ya!" Pamit ari kepada orang tua (namakamu) sambil mencium punggung tangan mereka.
Dan diikuti oleh (namakamu)"Bye" sambung (namakamu)
"Iya hati-hati!" Ucap orang tuanya bersamaan dengan mereka yang sudah melenggang pergi keluar dari rumah itu.
Huhhh!!!!
Selesai juga ngetiknya!
Kalian pasti ngira yang dateng itu mantan nya nk kan¿
Ternyata dia ari, temen masa kecilnya dia!
Jangan lupa pantengin terus kelanjutannya ya!
Jangn lupa jejaknya💕
KAMU SEDANG MEMBACA
D e s t i n y [DD X INH]✔
FanfictionKata orang, hal yang paling berat adalah keiklhasan. Tapi menurutku menjadi dewasa dan memiliki sikap kedewasaan dalam menghadapi takdir, itu yang sangat berat. But, it's not impossible for someone if they want to try to admit it! Tapi tanpa sadar...