Acara Promnight sejauh ini masih berjalan dengan lancar.
Dari pembukaan, sambutan dan pengumuman nilai pun berjalan sesuai dengan susunan acara yang sistematis.
Saat ini tengah berlangsung acara hiburan yang dipersembahkan oleh siswa-siswi lainnya.
(Namakamu) duduk di samping Devano, di barisan kedua dari depan.
Ari dan Zara berada di samping mereka, sedangkan Azka di samping Ari dan Dannia di samping (namakamu).
Devano melirik ke arah Azka dan Ari secara bergantian, dan yang merasa di perhatikanpun sontak menoleh menampilkan wajah seolah bertanya ada apa.
Devano mengisyaratkan sesuatu yang memang sudah mereka rencanakan dulu, sebelum memasuki aula tadi.
Azka dan Ari hanya mengangguk paham, atas apa yang Devano isyaratkan.
"Yang, aku ke toilet dulu ya!"
"Yaudah sana! Jangan lama-lama"
Setelah mendapatkan persetujuan dari (namakamu), Devano bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Aula.
Suara dering dari Iphone Azka mengalihkan pandangan yang lainnya menuju sumber suara.
"Bentar ya guys! Gue mau ke belakang dulu, ada perlu"
Azka bangkit dari duduknya dan keluar dari aula.
Selang beberapa menit dia kebelakang.
Azka kembali masuk ke dalam aula dengan wajah yang bisa dibilang panik dan seperti sedang terjadi sesuatu yang tidak beres.(Namakamu) yang melihat itu, hanya dapat menampilkan wajah yang penasaran.
"(Nam)! (Nam)! Gawat (Nam)! Gawat!"
Ucap Azka dengan paniknya."Knapa sih Pan? Santai dong, jelasin ada apa?"
Dapat dilihat (namakamu) menampilkan wajah penasaran yang masih terbilang santai.
Sedangkan Zara, Ari dan Dannia juga ikut penasaran dengan apa yang akan Azka sampaikan.
"Tenang dulu Pan! Tenang!" Suruh Zara.
"Coba sekarang jelasin ke kita ada apa sebenernya? Jangan buat kita tambah bingung dong!" Ucap (namakamu)
"Jadi gini tadi gue nggak sengaja liat Devano pergi ke lapangan basket. Gue liat dia lagi mendriblle bola sendirian..."
Belum sempat melanjutkan perkataannya, keburu dipotong oleh Dannia.
"Jam segini dia main Basket? Nggak salah tuh!¿"
Benar juga!
Perasaan tadi Devano bilang pergi ke toilet, kenapa sekarang malah main basket.
Itulah yang menjadi bahan pertanyaan dalam benak (namakamu) dan yang lainnya.
'Goblok banget emang!'
Ari menepuk jidatnya pelan, karena melihat kegoblok an dari Azka.
Nggak masuk akal banget coba!
Masak main basket malem-malem!
"Iya juga ya? Ngapain coba malem-malem main Basket! Nggak salah liat lu Pan?" Sambung Zara.
"Tadi perasaan dia bilang mau ke toilet, kok malah jadi ke lapangan Basket!" Ucap (namakamu) heran.
"Mungkin dia lagi perlu waktu sendiri, makanya pergi kelapangan! Iye nggak Pan?"
Bukan Azka yang menjawab, melainkan Ari.
KAMU SEDANG MEMBACA
D e s t i n y [DD X INH]✔
FanficKata orang, hal yang paling berat adalah keiklhasan. Tapi menurutku menjadi dewasa dan memiliki sikap kedewasaan dalam menghadapi takdir, itu yang sangat berat. But, it's not impossible for someone if they want to try to admit it! Tapi tanpa sadar...