"Selamat Pagi Wakil Ketua Osis!" Sapanya dengan ceria dan senyum yang melekat sedari tadi.
"Ngapain lu pagi-pagi kesini!?! Senyam-senyum gak jelas lagi! Kayak orang kaga waras lu!" Ucap (namakamu) pada orang yang ada di depannya saat ini.
"Mau jemput Wakil gue lah¡! Emang salah ya?" Tanya seorang tersebut.
"Ya enggk sih! Tapi gue bisa bawa mobil sendiri kok van! Lagian juga, tangan lu bukannya masih sakit?!" Tanya (namakamu) pada Devano.
Van?
Yap!
Orang itu adalah devano!
"Nih liat! Gue udah kaga pake giff itu lagi. Lagi pula udah mendingan juga! Lagian gue males pake begituan, kaga lega tangan gue!" Jelasnya pada (namakamu) seraya memperlihatkan pergelangannya yang sudah tidak memakai giff.
"Yaudah ayo!" Ucap Devano, lalu mendorong pelan tubuh (namakamu) menuju mobil Mercy nya.
"Tapi kan Dev,!" Ucap (namakamu) berusaha menolak.
Tapi lumayan juga sih, gausah cape-cape nyetir mobil!
Eh tapi!
Ah udh lah!
Susah kalau nolak si Devano, keras kepala anaknya!
Devano membukakan pintu untuk (namakamu).
"Silahkan masuk tuan putri!" Sambut Devano sambil memberikan senyumannya yang amat manis itu.
"Apaan sih Van!" Sahut (namakamu), sesekali terkekeh mendengar apa yang dibilang Devano tadi.
Dia di berlakukan bagaikan putri kerajaan saat ini!
Oh, ayolah!
Selalu saja dibuat baper!
'Bugh'
Setelah menutupkan pintu mobil, Devano mengitari depan mobil dan menuju kursi pengemudi.
'Bugh'
"Ini beneran, tangan lu udh bisa dipake nyetir?¿ atau enggak, gue aja yang nyetirin Van!" Pinta (namakamu) pada Devano.
Dikarenakan takut tangan Devano sakit lagi."Udh tenang aja! Duduk manis, pake seatbelt, dan jangan lupa buat senyum" jawab Devano seraya menampilkan senyum simpulnya.
Lalu (namakamu) juga dibuat tersenyum olehnya.
Dia memang paling bisa orangnya!
'Aku seneng liat kamu terus senyum (nam)!' Batinnya.
Setelahnya, mobil Mercy milik Devano melaju membelah jalanan Kompleks tersebut.
***
'Bugh'
'Bugh'Disinilah mereka!
Sma Arkara Bandung, sekolah mereka!
"Yaudah yuk!" Ucap Devano
Mereka berjalan beriringan menuju ke ruang Osis.
"(Nam)!"
Sontak mereka menoleh ke arah belakang, untuk mengetahui siapa yang memanggil (namakamu) tadi.
"Kenapa Rii?" Tanya (namakamu)
Dia Ari!
Yang sedari tadi memperhatikan mereka dari jauh!
KAMU SEDANG MEMBACA
D e s t i n y [DD X INH]✔
FanfictionKata orang, hal yang paling berat adalah keiklhasan. Tapi menurutku menjadi dewasa dan memiliki sikap kedewasaan dalam menghadapi takdir, itu yang sangat berat. But, it's not impossible for someone if they want to try to admit it! Tapi tanpa sadar...