Chapter 22

73 5 0
                                    

~Namakamu POV On~

Gue nutup mata gue sambil memeluk anak kecil tadi.

Gue berusaha melindungi dengan menggunakan punggung gue.

'Bruk'

'Loh? Kok gue gak ngerasain sakit sih?' Batin gue bertanya.


'Perasaan tadi rak itu mau jatuh deh!'


'Tapi kok gak kerasa apa-apa ya'


"(Nam)!!" Panggil seseorang yang sangat familiar terasa ditelinga gue.


Perlahan gue buka mata!


Dan yang gue liat pertama adalah wajah dia!


Iya dia!


Gue masih diam liat dia!


Tanpa ada niatan bergeser sama sekali!


"(Nam)! Cepetan minggir!! Berat ini!" Suruh orang itu.


Dia masih berusaha buat nahan rak itu dengan tangannya.


Lalu dengan cepat gue membawa anak kecil itu menjauh dari sana.


Lalu orang itu dengan segera melepas rak tersebut agar jatuh ke lantai.


Tapi malah tangannya sedikit tersenggol rak tersebut.


Alhasil tangannya sedikit terkilir.


"Arggghhh" Teriak orang itu

Lalu gue menghampiri orang itu, yang masih dengan posisi memegangi tangannya.


~Namakamu POV Off~

"Eh! Tangan lu gapapa kan?" Tanya (namakamu) seraya memegang lembut tangan orang tersebut.

"Aw! Aw! Gpp kok! Shhh...palingan cuma terkilir dikit!" Orang itu menjawab dengan sedikit meringis kesakitan.

"Beneran gpp? Terkilir tuh sakit loh! Kita kedokter ya!" Cemas (namakamu)

'Aku seneng (nam)! Kamu masih ada rasa peduli sama aku!' Batin seseorang tersebut.

Dia menatap teduh wajah manis (namakamu).

(Namakamu) masih sibuk melihat tangan orang itu.


"Lu gpp kan kak?" Tanya Abun yang baru saja datang menghampiri mereka.

"Iya! Lu gpp kan (nam)?" Tanya Dannia yang ikut panik.

"Tadi gue denger suara lu dari jauh! Gue pikir lu knapa-knapa!" Ucap Zara dengan nada cemasnya.

"Gue sih gpp! Dia yang udh nolongin gue! Tangannya terkilir kayanya!" Jawab (namakamu) seraya menunjuk orang itu.

"Loh kak Vano!! Kok ada disini? Kapan pindah¿ Perasaan kakak tinggal di Jakarta deh, Kenapa bisa ada di Bandung sekarang?" Tanya Abun bertubi-tubi kepada orang tersebut.

Jadi orang yang nyelametin (namakamu) adalah Vano.

Yaitu Devano Reygantara Pratama, atau Devano.

"Kakak udah pindah dari tahun lalu. Papa punya cabang baru di sini! Makanya kita ikut pindah kesini!" Jawab Devano dengan senyum simpul yang menampilkan wajah tampannya.

D e s t i n y [DD X INH]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang