Jauh sebelum aku mencintainya, dia adalah seorang Kakak yang selalu ada untukku, memberi support, mengajariku mengerjakan tugas-tugas sekolahku, mengantarkan aku kesekolah, menuruti hampir semua kemauanku, memanjakanku dan menyayangiku sebagai adiknya.Namun semua perlakuannya kepadaku membuat sesuatu berbeda yang aku rasakan, aku mengartikan lain dari semua bentuk perhatian dan kasih sayangnya kepadaku.
Aku sadar ini salah, ini tidak mungkin terjadi, tapi aku tidak bisa melawan kehendak hatiku kalau aku menyimpan rasa yang lain untuknya, yang bahkan usianya terpaut jauh dariku, anak dari Kakak papaku sendiri.
Perasaan ini sungguh salah, tapi aku bisa apa, hatiku terlanjur jatuh, sejatuh-jatuhnya.
Aku hanya bisa memendamnya, mencintainya dalam diamku, sampai akhirnya Dia melabuhkan hatinya kepada wanita yang sangat dia cintai.Pernikahannya sudah di depan mata, aku hanya bisa menangisinya dalam diam hingga aku memutuskan melanjutkan studiku sampai keluar negri,
Berfikir dengan kepergianku, aku dapat mengikis perasaan ini sedikit demi sedikit, membuang rasa yang hampir dua tahun aku simpan sendiri.
Ya aku akan belajar melupakannya, membuang jauh-jauh rasaku yang bukan pada tempatnya.
"Terus di negara mana kamu melanjutkan kuliahmu Nak?" tanya Papaku.
"Ini Pah," tunjukku ke arah layar laptop.
Akupun menyodorkan laptop ke Papaku dan menunjukkan isi email dari Harvard University.
"Aku menembak MBA Pah agar kelak bisa membantu Papa." ujarku.
"Tapi jadwalnya ini loh bertepatan dengan hari pernikahan kakak kamu, berarti kamu harus berangkat sebelum hari pernikahannya, kamu tidak hadir dong diacara besar kakak kamu Nak?" Ucap papaku.
"Kakak mau ni..kah? Aku kok tid..ak tau ya?" ucapku terbata dan air mata sudah menggenang di pelupuk mataku.
"Apa Kakak kamu tidak memberi tahu kamu Nak? dua hari yang lalu kami dari rumah Amirah melamarnya, Brar kamu juga tidak kasih tau putrimu?" timpal Ayahku.
"Aku lupa Bang, soalnya dianya di kamar terus, makannya saja disuapin di kamar, sampai aku dan mamanya lupa cerita ke dia."
Kecewa, sakit, hancur, itu yang hatiku rasakan tapi aku bisa apa
Semoga dengan kepergianku aku bisa melupakan semuanya agar kehidupanku kedepannya berjalan dengan semestinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE in SILENCE **End**
RomanceDiusia yang masih belia, seorang gadis diam-diam memendam perasaannya sendiri kepada seorang laki-laki yang usianya terpaut jauh darinya, yang tak lain adalah kakak sepupunya sendiri anak dari kakak ayahnya. Ketika sang cinta melabuhkan hatinya kepa...