Lima Mei dua ribu sembilan belas. Menjadi hari bersejarah bagi kami siswa siswi kelas dua belas SMA di seluruh Indonesia.
Aku Cinta Calla Senja, berdiri di podium mewakili seluruh kelas dua belas untuk memberikan sambutan dan kata perpisahan. Dengan bangga, memakai kebaya warna hijau hadiah dari bude Galuh karena aku lolos SNMPTN. Di kirim langsung dari Jakarta.
Aku melihat senyuman bangga ayahku yang duduk di deretan paling depan sebagai ketua komite sekolahku. Dan bunda yang duduk terpisah sebagai wali murid dari Cinta Calla Senja.
Di leherku sudah tergantung indah Samir dengan bandul logo sekolahku. Perjalananku di sekolah ini sudah berakhir hari ini.
Bersama seratus dua puluh siswa lain. Kami siap mengepakan sayap membawa nama baik sekolah ini untuk terbang lebih tinggi.
Dan akhir kata saya mewakili teman-teman sekali mengucapkan terima kasih untuk bapak ibu karyawan di sekolah ini.
Tidak ada kata yang bisa menggambarkan kami hari ini. Sedih dan bahagia campur jadi satu.
Semoga beberapa tahun ke depan kami kembali berkumpul di lapangan tengah ini dengan berbagai cerita. Berbagai rasa bahagia tentunya.
Sekian sepatah dua patah kata dari saya.
Aku menutup dengan salam, lalu siap-siap untuk memberikan kejutan bagi bunda dan ayah. Ini kali pertama bagiku, bahkan belum pernah aku melakukannya di rumah. Hanya aku dan kamar mandi yang tahu.
Ini semua ide dari Namira. Katanya aku harus menyanyi untuk bundaku. Ia bahkan rela berlatih piano demi mengiringi ku.
"Selamat pagi semuanya. Saya berdiri di sini kembali. Mewakili semua teman-teman untuk mengucapkan terima kasih untuk kedua orang tua kami. Sudah berjuang sejauh ini membesarkan kami mencintai kami dengan begitu tulus.
Dan untuk bunda saya, ini kali pertama saya bisa percaya diri berdiri di sini. Ayah bunda, terima kasih untuk setiap nafas yang ayah bunda curahkan untuk Calla hingga sebesar ini. Untuk setiap curahan doa yang begitu besar. Calla tidak tahu harus seperti apa lagi membalas budi baik bunda dan ayah selama ini. Terima lah persembahan Calla. Harta Berharga." Musik mulai mengalun. Bunda dan
ayah tersenyum di tempatnya masing-masing.Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga.
Mutiara tiada Tara adalah keluargaSelamat pagi Emak sayang
Selamat pagi , Abah sayang
Mentari hari ini Berseri indahTerima kasih, Emak. Terima kasih, Abah
Untuk tampil perkasa
Bagi kami putra-putri
Yang siap berbaktiHu- hu-…
Oh ho ho
Terima kasih emak , terima kasih Abah
Untuk tampil perkasa
Bagi kami putra putri
Yang siap berbaktiDi hari berseri indah....
Dudududududu
Riuh tepuk tangan terdengar begitu aku selesai bernyanyi. Keringat dingin yang kutahan akhirnya keluar. Bunda bahkan sampai tepuk tangan dan berdiri. Begitupun dengan ayah. Sebangga ini aku dengan diriku yang bisa melawan ketakutan.
Acara demi acara terlewati, tiba di penghujung acara semua di tutup dengan doa. Masih ada sesi foto kelas yang aku jalani. Terdengar lagu yang membuatku sedikit berat melepas masa SMA.
Hey sampai jumpa di lain hari
Untuk kita bertemu lagi.Aku langsung memeluk Namira, teman sedari kelas sepuluh yang paham dan mengerti apa yang aku mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matcha Greentea
Teen FictionMatanya begitu tajam, membuatku selalu memikirkan tentang dia,dia dan dia. Waktu begitu cepat berlalu, melambai begitu saja. Mengajak dengan ramah. Sampai kita benar-benar bertemu.. Merajut rasa yang mulai tumbuh. Kamu ada, datang pada waktu yang...