Keping Empat Puluh Satu

4.7K 643 40
                                    

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN adalah salah satu jalur penerimaan mahasiswa baru di tingkat nasional. Seleksi berdasarkan nilai raport dari semester satu sampai dengan lima.

Bisa di bilang seleksi ini mengandalkan keberuntungan. Bisa jadi yang nilainya bagus kurang beruntung. Dan yang biasa saja malah bisa di terima.

Tapi bagiku semua harus di imbangi dengan usaha. Sedari semester satu aku sudah ambis harus masuk ke fakultas kedokteran.

Dari semester satu aku juga sudah mentargetkan semua nilai ku bisa masuk melebihi kriteria minimal. Aku juga sudah menyiapkan segala kemungkinan gagal.

Kata bunda harus di sertai usaha. Bunda dulu juga tidak lolos SNMPTN. Dan beliau harus berjuang untuk SBMPTN.

Minggu lalu bunda juga sudah mengambilkan formulir pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UMY. Cadangan jika aku tidak bisa lolos di UGM atau UNS. Pilihan pertamaku tentu UGM karena dekat dari rumah dan kampus impian semua siswa di Indonesia.

Sering ku lewati bersama Daffa saat bersepeda. Tidak sabar melewati jembatan yang menghubungkan antara Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit dr. Sardjito.

Masih dua jam lagi pengumuman akan keluar. Jangan sampai mati listrik dan jaringan WiFi lemot. Bisa tertinggal pengumuman.

Bunda juga sedang di jalan pulang. Ada pertemuan Persit Kartika Chandra Kirana di Yonif 403/ Wirasada Pratistha. Dan ayah masih di kantor.

Daffa baru saja pulang dari sekolah. Hari ini melaksanakan ujian sekolah. Wajahnya terlihat lemas dan lelah berfikir.

Opa dan Oma ke rumah sakit, periksa rutin setiap satu Minggu sekali. Itu membuat semangat ku masuk kedokteran semakin besar.

Bundaku
Mba kamar tamu tolong di bersihin ya. Ada tamu mau nginap. Minta bantuan adek angkat kasurnya.

Aku langsung bangkit dari kasur tercinta

Ya bun.
Berangkat,
mbak nitip beliin
leker syuhada bisa? Hihi


Aku langsung keluar menghampiri kamar Daffa yang ada di sebelah kamarku.

"Dek ada tamu mau datang, ayo bantuin angkat kasur dong."  Daffa ternyata tengkurap dan  tertidur pulas. 

Aku berjalan gontai, turun ke kamar tamu. Menyalakan lampunya. Bersih tinggal memasang sprei dan kasur yang ada di ujung. Beratnya luar biasa, untung aku sudah terbiasa.

Susah payah untuk memindahkan kasur raksasa ini ke tempat tidur. Memasang sprei sudah. Tinggal menyapu dan semua selesai.

Kling
Kling

Bundaku
Ya nanti bunda mampir, ini di stasiun jemput tamunya. Bunda bisa minta tolong lagi nggak mbak cantik.

Heleh bunda kalau ada maunya pasti memujiku.

Bundaku
Sayur yang Bunda potong di masak ya mbak. Sama masak nasi tiga gelas ya. Makasih mbak Calla 😘😘😘😘

Aku menahan tawa, apa jadinya jika nanti Bunda harus ikut ayah lagi bertugas. Pasti rumah akan sepi seperti kemarin-kemarin.

Urusan dapur dan kamar tamu sudah beres. Aku melihat jam, waktunya masih setengah jam. Lebih baik mandi dulu sebelum semuanya datang.

Cukup mandi cepat, berganti baju lengan panjang dan sopan. Pasti tamunya jauh, sahabat ayah atau bunda.

Di ruang keluarga aku sudah menyiapkan semua peralatan. Charger dan laptop buku, semua siap.

"Assalamualaikum." Suara bunda terdengar dari dalam.

Matcha GreenteaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang