Jalangkung di dunia nyata adalah, dia yang datang kalau ada butuhnya, dan dia yang pergi kalau gak ada butuhnya.
-Rachel Adistia Razuma-Hari ini adalah hari senin, hari yang paling di benci oleh siswa dan siswi SMA Antariksa. Harus menjalani upacara bendera, bertahan di tengah teriknya panas matahari, apalagi perempuannya. Tau sendiri, perempuan kalo udah kena panas pasti kayak cacing kurang belaian, gak bisa diem.
Rachel tengah memakai sepatunya. Kini, gadis itu sedang berada di RS dimana Arka dirawat. Seraya beradu bacot seperti biasa.
"Chel... Gue mau sekolah!" Bujuk Arka sedari tadi, Arka sungguh bosan harus berlama lama di ruangan berbau obat ini, apalagi teman temannya sekolah. Membayangkan itu semua membuat Arka ingin kabur saja."Nggak! Lo tuh baru 2 minggu dirawat disini. Lagian nih ya, luka lo tuh masih belum pulih, kalo nanti lo ikut sekolah, terus nanti jaitan lukanya robek, siapa yang ribet? Gue lahh!" Cerocos Rachel tiada henti. Ia kesal dengan manusia satu ini, kenapa Arka keras kepala sekali?!
"Gue tuh cowok Chel, gak lemah." Balas Arka dengan wajah membujuknya.
"Nggak! Pokoknya lo diem disini, mainin hp atau tidur terserah lo. Tunggu 8 jam lagi, gue sama yang lain kesini." Tolak Rachel dengan nada santai.
"Heh anyink! Kalo nunggu 1 atau 2 jam sih gak masalah, lah ini?! 8 jam?! Mau karatan gue nungguin kalian?" Sewot Arka.
"Bodoamat! Gue berangkat, dahhh." Rachel segera berlari tanpa menghiraukan teriakan Arka yang menyumpah serapahinya.
"ASU LO CHEL! AWAS LU YE BALIK KESINI GUE TAMPOL MUKA LO!"
Tetapi, sepertinya Rachel tidak menghiraukan teriakkannya. "Arghh! Bosen banget anjirr, ngapain yak?" Ujar Arka mengacak rambutnya frustasi. Arka sangat bosan sekarang.
********
Reza. Masih inget cowok itu kan? Cowok yang pernah menabrak Rachel hingga membuat cewek itu gondok, masih inget? Sekarang, Reza tengah berbincang mengenai Rachel di ruangan Osis bersama teman temannya. Faiz dan Aril.
"Iz, lo pernah deketin cewek gak?" Tanya Reza seraya meminum soda nya. Faiz mengangguk. "Pernah. Tapi di tolak," jawab Faiz cuek. Seketika, semburan tawa terdengar keras dari Reza dan Aril. Sadboy.
"Anjirr Iz! Baru tau gue ada yang nolak lo juga." Ujar Aril seraya tertawa.
"Makanya Iz! Jadi orang romantisan dikit, jangan apa apa dibawa serius mulu udah kayak mau masang benang." Reza menyemprot Faiz dengan kata kata yang membuat Faiz jengkel. Faiz memang tipe orang yang apa apa dibawa serius, contohnya, pernah waktu Faiz pacaran dengan 1 orang cewek, terus ceweknya ngeprank dia terus bilang kalo dia selingkuh. Faiz langsung mutusin dia gitu aja, tanpa mau denger penjelasan si cewek.
Semenjak kejadian itu, Faiz menjadi sulit dekat dengan Kaum Hawa. "Gini gini, gue gak pernah ada niatan buat ngerebut cewek orang." Sindir Faiz kepada Reza. Membuat Reza tertohok.
"Pedes euyy!" Ringis Aril menertawakan ucapan Faiz yang membuat Reza terdiam.
"Santai! Gue cuman bercanda," Faiz menepuk pelan bahu Reza.
Reza mengangguk lalu tersenyum penuh arti.
*******
"BALIKIN BUKU GUE OJIII!! GUE SANTET JUGA LU YE!" Suara pekikan itu berasal dari kelas Rachel. Walaupun kelas itu tergolong ada murid yang pintar, tetapi jangan salah. Mereka jika sudah bersatu tanpa adanya pelajaran, sudah pasti akan ribut, ada yang baku hantam, ada yang membuat konser dadakan, ada yang mabar di pojokan, ada yang baca buku (btw orang yang niat sekolah doang), ada yang sedang tidur, ada yang berpose ria, bergosip, dan lain lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Protector
Teen Fiction"Arka!! Kembaliin gak tas gue?!! Jangan ampe gue depak lo ya sampe pluto!" Pekik seorang perempuan yang bernama rachel. "Hahahah! Mau dong! Enak adem, iya kan??" Balas arka dengan tampang menyebalkan nya. "ARKAA! SINI LO!" Rachel adistia razuma. Seo...