~MP (3) Terserah~

2.3K 80 0
                                    

Diam sehingga diminta untuk bicara lebih baik, daripada terus bicara sehingga engkau diminta untuk diam.
~Rachel adistia razuma~

Pulang sekolah pun tiba, namun rachel masih ternyenyak di alam mimpinya membuat ririn maupun raina harus tega membangunkan gadis yang tengah kelelahan itu. Mau bagaimana lagi? Jika tidak di bangunin nanti rachel lebih kasihan lagi ditinggal disekolah sendirian sedangkan yang lainnya udah pada pulang, raina dan ririn tau rachel. Rachel jika sedang kecapean pasti tidur nya bener² lama banget! Seperti kelelawar gitu lah.

Sedangkan arka? Cowok itu entah pergi kemana, mungkin menunggu rachel di depan gerbang karena niatnya emang mau minta maaf.

"Chel, bell pulang udah bunyi nih. Pulang yuk?" ujar raina lembut mencoba untuk tidak membuat rachel marah.

"Iya nih chel, pulang yuk udah sore. Tidur nya di lanjut di rumah aja ya?"
Lanjut ririn.

Rachel yang merasa terusik pun akhirnya mendesah pelan.
"Eughhh, iya iya." sahut rachel dengan mata yang sudah sedikit terbuka.

Terlihat sekali rachel dengan kantung mata yang hitam seperti panda, dengan seragam yang agak kotor karena membersihkan toilet tadi, beserta rambut panjang yang tadinya diikat rapi sekarang udah nggak beraturan.

Sudah dipastikan, tampilan rachel saat ini benar benar kacau. Ririn dan raina yang melihatnya pun merasa iba.

"Ayoo chel," ajak raina lalu membantu rachel untuk bangun. Sedangkan Ririn membantu membereskan barang barang rachel lalu menaruhnya di dalam tas gadis itu.

"Hmm iyaa." balas rachel lalu menguap. Setelah berhasil membangun kan rachel mereka pun segera membantu rachel untuk jalan.

Sesampainya mereka di depan gerbang ririn pamit karena alasan supirnya sudah menjemput sedari tadi.

Sekarang, tinggalah raina dan rachel yang sedang berada di halte yang tak jauh dari sekolah.

Setelah beberapa menit, terdengar suara deruman motor.

"Raina! Ayok pulang udah sore." ajak seorang lelaki bernama rafi.

"Tapi kak, rachel gimana? Kasian kalo ditinggal sendirian begini dia kecapean soalnya." ujar raina.

Rachel pun hanya diam menahan kantuk yang amat luar biasa.

"Yaudah kamu pesen taksi online aja buat rachel." saran kakaknya raina.

"Hp raina mati kak, pinjem hp kaka aja ya?"

"Kaka lupa bawa hp na," balas kakanya.

"Eummm chel, hp lo mana? Biar gue pesenin taksi online buat lo." ujar raina lalu menguncir kembali, rambut rachel dengan pelan.

Rachel pun menggeleng.
"Gausah na, biar gue aja yang pesen nanti. Lo pulang aja, kasian kak rafi gue gapapa ko." ujar rachel seraya tersenyum.

"Gapapa gimana chel? Gue khawatir." sentak raina.
Rachel pun menggeleng lagi.
"Gue gapapa na, lo pulang aja oke?" balas rachel mencoba meyakinkan raina.

"Eumm beneran nih gapapa?" ujar raina ragu.

"Iya gapapa," balas rachel.

My ProtectorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang