Apa gunanya otak jika kau menyelesaikan masalah masih menggunakan otot?
-Rachel Adistia Razuma-Janlup vote and komen! tolong hargai penulis☹️ happy reading 🌈
*******
Ps : budayakan baca caption yang paling bawah ya guys, biar tau kapan aku update dsb:).
Rachel tersenyum melihat informasi yang ia dapat tentang orang orang itu. Kemarin, Rachel menyuruh orang kepercayaan nya untuk mencari tau tentang semua orang orang yang berkaitan dengan peneror, dan orang orang yang menyerangnya kemarin kemarin. Walaupun begitu, Rachel masih belum puas melihat informasi nya karena tidak ada tanda tanda dimana orang orang itu tinggal.
"Nona, orang orang yang kemarin menyerang Nona merencanakan sesuatu tentang nyawa Tuan Arka, kami baru tau karena kami tadi bertemu perkumpulan mereka di tempat tersembunyi," Jack, orang suruhannya memberi informasi lagi melalui telepon, Rachel menggeleng tak menyangka. Orang yang sangat licik, batinnya.
"Siapkan 30 bodyguard yang bisa beradu jotos, jangan biarkan mereka menyelakai Arka," jawab Rachel tegas.
"Tapi, bagaimana rencana Nona?" Tanyanya.
"Kita adakan pertemuan di gedung biasa, pastikan mereka semua bukan penghianat."
"Baik Nona,"
Tut. Rachel mematikan sambungannya, lalu segera pergi menuju kantin.
********
"ARKAAA! SEPATU GUE KOK BEDA SEBELAH??? LO BAWA KEMANA SIALAN!!" Pekik Rachel mengejar Arka di sepanjang koridor, tanpa memperdulikan tatapan orang orang yang menganggap nya gila, ini semua salah Arka. Siapa yang nggak marah, pas abis shalat Dzuhur, tiba tiba sepatu Rachel beda sebelah. Tadinya Rachel kira hanya perasaannya doang, tapi pas diliat ukurannya, nomer 39 sama nomer 37. Ukuran kaki Rachel emang 39, tapi yang bikin Rachel bingung, nomer 37 itu punya siapa?!
"GUE NGGAK TAU ELAH!" jawab Arka sambil ngibrit ketakutan.
"SINI GAK LO?! GUE SANTET ONLINE JUGA LO!" Rachel berlari sekuat tenaga untuk mengejar Arka, sedangkan Arka berusaha lari cepat agar Rachel tak mampu mengejar nya.
"GUE GAK TAU KAMPRET! LO TANYA SAMA BOCAH BOCAH AJA COBAA!" teriak Arka.
"NGGAK! GUE TAU ITU ULAH LO! GUE ADUIN KE PAK BAMBANG LU YE!" Ancam Rachel dengan nada galak.
"JANGAN NGADI NGADI LO CHEL, GUE TAMPOL NI." Jawab Arka.
"YAUDAH MAKANYA BALIKIN! KAKI GUE SAKIT TOLOL!" Umpat Rachel dengan geram.
"YAUDA MAKANYA LO NYA JANGAN NGEJAR GUE! PEGEL TAU GAK LO?!" Arka berhenti seraya menetralkan nafasnya yang ngos ngosan. Walaupun kaki Rachel lebih pendek darinya, tetapi kekuatan lari cewek itu cukup cepat. Makanya Arka ngos ngosan.
"LO BERHENTI BODOH!" Garang Rachel.
Gedebugh!
Saat itu juga, Arka nyungsep karena tersandung ubin yang retak, dan saat itu juga, Rachel berhenti lalu tertawa terbahak-bahak.
"BHAHAHAHAHA! MAMPUS LO ANJ! KUALAT LO SAMA GUE!" Tawa Rachel pecah, seraya memegang perutnya yang sakit karena terlalu keras tertawa.
Sedangkan adik kelas yang kebetulan melihat mereka seketika menatap Arka iba.
"Eh anjir Kak Arka kasian!"
"So sweet banget woii!"
"Kak Rachel sama Kak Arka cocok anjir."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Protector
Teen Fiction"Arka!! Kembaliin gak tas gue?!! Jangan ampe gue depak lo ya sampe pluto!" Pekik seorang perempuan yang bernama rachel. "Hahahah! Mau dong! Enak adem, iya kan??" Balas arka dengan tampang menyebalkan nya. "ARKAA! SINI LO!" Rachel adistia razuma. Seo...