'Ceklek'
Raina membuka pintu dan mendapati kakeknya sedang duduk di ruang tamu sembari meneguk kopi.
"Kek Raina udah menemukan yang cocok untuk pengisi acara opening restoran temen kakek"
"Ohh yaa?" tanya kakeknya.
"Iyaa itu Band dari kampus Raina yah lumayan terkenal dan penampilannya bagus kok kek"
"Sudah bikin perjanjian?"
"Sudah kek dan mereka setuju"
"Yaudah minggu besok persiapkan"
"Baik kakek"
Raina masuk ke dalam kamarnya untuk berbenah diri dan pergi tidur. Cukup melelahkan untuk memulai kehidupan kampus hari pertama. Tapi tidak apa bagi seorang Raina jika ia tetap enjoy untuk melakukannya.
***
Jam istirahat Raina memutuskan untuk membaca buku di perpustakaan kampus. Bangku perpustakaan diatur berhadap-hadapan. Raina memilih bangku yang kosong dan tidak terlalu banyak orang. Perlahan Raina mulai tenggelam dalam buku yang ia baca. Tetapi seseorang datang dan mengambil bangku dihadapannya. Orang itu menyenderkan kepalanya di bangku untuk tidur. Raina sekilas menatapnya dibalik bukunya.
'Perpustakaan untuk tidur?' komentarnya dalam hati.
Raina melanjutkan membaca bukunya. Konsentrasinya kembali terganggu ketika seorang cewek meletakkan buket jajan dihadapannya. Berhasil untuk membuat orang dihadapannya juga ikut terbangun dari tidurnya. Orang itu mendongakkan kepalanya.
'Rendra? Dan cewek ini lagi?'
Raina tidak percaya bahwa ia menjadi pertengahan pembicaran antara mereka lagi.
"Hmm untuk yang kemaren gue minta maaf Ndra" cewek itu buka suara. "Sebagai permintaan maaf gue, ini buket jajan untuk lo. Lo mau kan maafin gue"
Mata cewek itu terlihat tulus meminta maaf. Membuat Raina semakin geram dengan perilaku Rendra kemarin.
'Tunggu yang menolak dengan kejam siapa? Yang meminta maaf siapa?' Raina terus berkomentar dalam hati.
"Semoga kita bisa menjadi temen yah" ucap cewek itu lagi dan berjalan meninggalkan tempat.
Rendra sama sekali tidak mengucapkan sepatah kata apapun. Matanya sekilas bertemu dengan mata Raina lagi. Raina langsung mengalihkan perhatiannya pada buku yang ia baca. Rendra beranjak dari tempatnya dan meninggalkan buket jajan dihadapannya.
"Tunggu" cegah Raina.
"Lo ga mau bawa ini?" Raina menunjuk buket jajan dihadapannya.
"Kalo lo mau ambil aja" ucap Rendra sembari melanjutkan langkahnya.
"Loh? Bukan itu maksud gue" Raina mengambil buket jajan dihadapannya dan mencoba mengejar Rendra yang sudah berjalan terlebih dulu.
"Hei Ndra Rendra siapa lah itu"
"Hei" Raina menahan pundaknya dan berhasil membuatnya menghentikan langkah.
"Ini bawa" Raina memberikan buket jajan itu kepada Rendra.
"Ambil"
"Ini buat lo" Raina menekankan ucapannya dengan geram.
"Gamau"
"Gue juga gamau"
"Buang"
"Buang?" Raina tak percaya dengan ucapan Rendra. "Lo itu yaa setidaknya terima pemberian yang udah dikasih ke lo. Setidaknya niatnya baik udah meminta maaf duluan. Lo gabisa seenaknya berbuat dan ngomong hal yang menyakitkan begitu" komentar Raina.

KAMU SEDANG MEMBACA
HUMMING LOVE
Teen FictionSebuah kesalahan besar bagi Raina karena telah menerima tantangan cowok dingin, songong, dan menyebalkan seperti Rendra. Ia secara tidak langsung berurusan dengan kehidupan Rendra. Bahkan tentang perasaan cowok itu. Semakin dalam ia mencari tau sema...