"Ra lo ga apa-apa" tanya Dara.
Saat ini Raina dan Dara sedang berada di ruang musik. Sebenarnya Dara melihat pertengkaran temannya itu tadi pagi. Karena takut ikut campur mangkanya ia tak menyapa Raina.
"Ra gue lihat pertengkaran lo tadi sama kak Rega" ucap Dara.
"Gue heran sama dia Dar awalnya gue pikir hubungan gue baik-baik aja. Ternyata sifatnya berubah drastis banget"
"Ra gue kan udah bilang segera akhiri saat lo udah ga nyaman sama hubungan lo"
"Kenapa sih pake marah-marah, kasar lagi. Gue kan juga usaha buat ngelupain Rendra" celetuk Raina.
"Ra, lo belom bilang ke kak Rega kalo lo suka Rendra jadi menurut gue wajar dia cemburu"
"Gue gamau kasih tau yah itu takut dia cemburu dan marah-marah"
"Iyaa Ra sabar yaa" Dara menepuk pelan pundak Raina.
"Gue harus gimana Dar?"
"Lo udah bisa move on dari Rendra?"
"Belom"
"Walaupun lo udah usaha?"
"Iyaa"
"Menurut gue lo harus akhiri hubungan lo sama kak Rega Ra. Biar kak Rega ga semakin sakit hati tau kebenarannya dan lo juga bisa bebas"
"Gue ga tega mutusin orang Ra"
"Ra lo kenal kak Rega baik-baik jadi lo harus pisah dengan baik-baik juga"
"Gimana Dar?"
"Besok malam ajak dia ke Osteria, lo bilang baik-baik kalo lo udah ga bisa nerusin hubungan ini"
"Kenapa harus ke Osteria?"
"Biar ada Rendra" ucap Dara asal.
"Makin kacau dong Dar ihhh"
"Yah biar deket kampus lah Ra gimana sih" celetuk Dara.
Raina mengangguk menyetujui saran temannya itu. Dara ada benarnya juga. Ketika cinta memang sudah tak bisa dipaksakan maka akhiri. Ia tak ingin semakin membuat kak Rega sakit hati. Semoga ini adalah keputusan yang tepat untuk mengakhiri hubungannya.
***
Hari ini Dara merencanakan sesuatu bersama Raihan. Entah kenapa ia ingin membuat Raina mendapatakan seseorang yang ia sukai. Osteria malam ini tampak sepi karena memang The God sedang tidak ada jadwal. Biasanya pengunjung akan ramai disaat The God tampil.
"Gimana?" tanya Dara.
"Udah beres gue udah pesenin satu meja buat mereka"
"Yaudah kita tinggal nunggu Raina sama Kak Rega dateng"
"Ohh yaa Rendra kayaknya bakal telat"
"Lah ga pas dong momentnya kalo dia telat. Dasar kebiasaan" komentar Dara.
"Biasa cogan mah bebas"
"Telfon gih bilang suruh cepetan"
Raihan menuruti perkataan Dara. Tangannya mengetikkan sesuatu di handphone dan segera menghubungi Rendra.
"Hallo Ndra"
"Hallo apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
HUMMING LOVE
Teen FictionSebuah kesalahan besar bagi Raina karena telah menerima tantangan cowok dingin, songong, dan menyebalkan seperti Rendra. Ia secara tidak langsung berurusan dengan kehidupan Rendra. Bahkan tentang perasaan cowok itu. Semakin dalam ia mencari tau sema...