11

16 8 0
                                    

Setelah memakaikan kalung ke leher Bu Winda, Rendra sekilas mencium pipinya.

"Selamat ulang tahun Bu"

Bu Winda hanya bisa terdiam sambil membelakkan mata.

"Kalung itu sangat cocok untuk ibu" komentar Rendra.

"Kalo begitu aku pulang dulu"

Rendra kembali mengayuh sepedanya dan beranjak meninggalkan Bu Winda ditempat.

Bu Winda langsung masuk ke dalam mobilnya. Ia langsung melepas kalung dari Rendra dan memegangi pipinya dengan kesal. Ia merasa rendahan jika Rendra melakukan hal itu padanya.

Disisi lain Raina masuk ke dalam kamarnya dengan malas. Ia merasakan sesuatu yang aneh dalam dirinya. Hatinya merasakan sakit melihat pemandangan tadi.

Sedangkan Pak Adit masih memikirkan kejadian saat di parkiran. Walaupun terlihat tak peduli tetapi dalam diam Pak Adit selalu memperhatikan Bu Winda.

"Hebat"

"Bisa-bisanya aku merasa cemburu dengan anak kecil" ucap Pak Adit terhadap diri sendiri.

Pak Adit membuka laci dan mengambil sebuah kotak perhiasan Tiffany and Co. Ia sekilas melihat cincin di dalamnya.

Sebenarnya ia ingin sekali bertemu Bu Winda dan memberikannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya ia ingin sekali bertemu Bu Winda dan memberikannya. Ulang tahun wanita itu tak pernah terlupakan olehnya. Tetapi sepertinya kali ini ia kalah start dengan mahasiswa nya sendiri.

Pak Adit menyambar kunci mobilnya dan bergegas menuju ke rumah Bu Winda untuk memberikan cincin. Saat sudah berada di depan rumah Bu Winda, Pak Adit mencoba menelepon.

"Hallo bisakah hari ini aku mengobrol dirumahmu?"

"Maaf hari ini aku sedang tidak enak badan"

"Ohh okee mungkin lain kali. Aku juga masih sibuk dirumah"

"Baiklah"

"Maaf menganggu waktumu"

"Tak apa"

"Selamat malam"

"Selamat malam juga"

Pak Adit menutup telepon.
Ia kembali melihat cincin yang tak sempat ia berikan. Matanya melihat wanita itu dari jendela rumah. Wanita itu tampak memikirkan banyak hal. Perasaan cemburu ini hadir lagi dalam diri Pak Adit.

"Happy birthday to you"

"Happy birthday to you"

"Happy birthday happy birthday happy birthday to youuuu"

"Waah bonekanya lucu"

"Suka? "

"Suka banget"

HUMMING LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang