Raina pergi ke aula untuk latihan kembali.
"Loh loh loh ngapain lo kembali lagi?" ketus kak Puput.
"Tim ini bukan untuk lo yang pergi dan kembali seenaknya" cecar kak Puput.
"Lo pikir ini warkop bisa dateng dan pergi kalo lo mau" tambah temannya.
Raina hanya diam tidak ingin memulai pertengkaran lagi. Tak lama kemudian Bu Winda datang untuk melatih gerakan dance dan Pak Adit datang untuk memantau.
"Oke kita lanjutkan untuk latihan yang kemarin"
"Kita langsung saja mulai" Ucap Bu Winda.
"One, two, three, four, five, six, seven, eight"
Raina terlihat kesulitan untuk mengikuti gerakan ditambah berulang kali kakinya diinjak kak Puput yang berada disampingnya.
"Awwh" Raina terjatuh ketika kaki kak Puput berhasil menyandungnya.
"Stop" Bu Winda menghentikan latihan.
"Raina ikuti gerakan Pristy"
"Kamu harus belajar ekstra agar tak tertinggal" ucap Bu Winda.
"Iyaa Bu"
Raina kembali berusaha untuk meniru gerakan Pristy yang berada didepannya. Tapi berulang kali kak Puput menyenggolnya dan membuatnya terjatuh lagi.
"Kakak kalo ga suka bilang" ucap Raina tak terima.
"Apa? Lo bicara apa sih?" Kak Puput mengalihkan pembicaraan.
"Kakak sengaja kan?"
"Enggak kok" elak Kak Puput.
"Cukup Raina sudah saya bilang latihan yang lebih ekstra dan fokus" Bu Winda mulai geram.
"CUKUP!!" Pak Adit juga mulai geram.
"Latihan cukup disini. Kalian bisa keluar" lanjutnya.
"SAYA BILANG KELUAR!!" suara Pak Adit meninggi membuat anak-anak sedikit ketakutan.
Semua orang akhirnya keluar aula menyisakan Pak Adit dan Bu Winda yang masih di dalam ruangan.
"Apa hubunganmu dengan anak itu?" tanya Bu Winda.
"Apa?"
"Kamu terlalu memperlihatkan jika sikapmu ke Raina itu berbeda"
Bu Winda hendak beranjak meninggalkan aula.
"Tunggu aku ingin menanyakan suatu hal" ucap Pak Adit.
"Kamu cemburu?"
Bu Winda membalikkan badannya.
"Jika iyaa jangan terlalu memperlihatkannya"
***
Raina menggerutu sendiri saat sedang bersama teman-temannya.
"Ihh emang dasar senior itu seenaknya sendiri" ucap Dara yang juga tak terima.
"Ngeselin banget sumpah" ucap Raina.
"Udah Ra minum dulu minum dulu jangan emosi" Tika berusaha meredam.
"Kayaknya lo harus buktiin deh Ra ke senior-senior itu bahwa lo bisa lebih baik dari mereka" saran Dara.
"Gimana caranya orang gue aja ketinggalan mau lebih baik gimana"
"Yah gimana yah" Dara juga ikut mencari cara.

KAMU SEDANG MEMBACA
HUMMING LOVE
Fiksi RemajaSebuah kesalahan besar bagi Raina karena telah menerima tantangan cowok dingin, songong, dan menyebalkan seperti Rendra. Ia secara tidak langsung berurusan dengan kehidupan Rendra. Bahkan tentang perasaan cowok itu. Semakin dalam ia mencari tau sema...