Raina sedang bersama teman-temanya hendak pergi ke mall setelah kelas pagi. Sepasang mata mengawasinya dari gedung lantai 2. Tiba-tiba saja handphone cewek itu berdering.
"Hallo husst Ndra gue lagi kelas jangan berisik ntar HP gue disita" bisik Raina.
"Bawain gue americano hangat"
"Lo gila yaa dibilangin gue lagi kelas husst"
"Lagi kelas tapi masih bisa jalan-jalan yaa"
Raina membelak dan memperhatikan sekitar. Ia menemukan Rendra yang berada di lantai 2 dan sedang memperhatikannya.
"15 menit lagi bawa ke gue" Rendra menutup telponnya.
Raina hanya bisa mendengus kesal dan menuruti kemauan cowok itu.
"Semangat Raina. Kita tunda dulu ke mall nya yaa mungkin besok" ucap Dara menyemangati Raina yang telah beranjak ke kedai kopi.
"Americano hangat satu mbak"
Raina memesan dan mengambil uang pas seharga 28 ribu.
"Cappucino latte satu"
Seseorang memesan dan membuat Raina menoleh.
"Ohh selamat pagi Bu" Raina menyapa Bu Winda yang sedang berada disampingnya.
"Pagi juga"
Kopi Raina sudah siap dan ia mengambilnya dan segera beranjak keluar. Bersamaan dengan Bu Winda yang juga telah selesai.
"Kamu dari prodi angklung dan musik bambu ya?"
Raina dan Bu Winda berjalan bersamaan menuju kampus.
"Iyaa Bu"
Raina masih memikirkan tatapan Rendra kemarin saat di aula. Tatapan yang menatap tulus Bu Winda.
"Kamu sangat keren bisa masuk tim akting"
"Terima kasih Bu"
Raina tau maksud Bu Winda. Bu Winda tak benar-benar memujinya. Tapi sedikit menyindirnya. Bagaimana tidak saat audisi Raina menampilkan instrumen angklung dan tidak melakukan akting. Jadi bagaimana bisa ia masuk tim akting kalau tidak bantuan dari pak Adit sendiri.
"Kalo begitu aku duluan" ucap Bu Winda.
Raina hanya mengangguk sopan dan beranjak pergi ke lantai 2 tempat Rendra tadi.
"Rendra ini kopi lo"
Raina berada di lantai 2 dan tak menemukan sosok Rendra. Ia melihat sekitar kampusnya dari atas.
"Hmm jadi disini dia memantau"
"Menarik?" Rendra tiba-tiba saja berada di sampinya.
"Ini kopi lo"
"28 ribu" Raina meminta ongkos.
Rendra memberikn uang 30 ribu.
"Kembalian"
Raina merogoh dompetnya dan tidak menemukan uang pecah.
"Ga ada besok aja gue kasih"
"Ada bunga"
"Hah?"
"Kembalikan besok jadi 5 ribu" Rendra beranjak meninggalkan Raina sembari tertawa.
"Dasar cowok pelit"
***
Hari ini Raina pergi latihan ke aula. Kali ini yang latihan di aula adalah tim akting dan tim dancer. Tim musik latihan sendiri diruang musik bersama tentor. Membuat Raina berpisah dengan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUMMING LOVE
Teen FictionSebuah kesalahan besar bagi Raina karena telah menerima tantangan cowok dingin, songong, dan menyebalkan seperti Rendra. Ia secara tidak langsung berurusan dengan kehidupan Rendra. Bahkan tentang perasaan cowok itu. Semakin dalam ia mencari tau sema...